41 || Ungkapan

3.5K 259 10
                                    

HOURGLASS



Mobil Johnny menjadi mobil terakhir yang sampai di kediaman Nakamoto. Mark, Lucas, Ten, dan Haechan yang menjadi penumpang ikut turun dari mobil bersamaan dengan Johnny.

"Pi, aku masuk duluan ya? Mau cepet-cepet ketemu sama Jaemin." Tutur Haechan yang langsung diangguki oleh Johnny.

"Aku juga." Sambung Ten dan Johnny pun langsung mengizinkan.

Setelah memastikan anak dan istrinya masuk ke kediaman Nakamoto, fokus Johnny teralihkan pada Lucas dan Mark.

"Aku sungguh berterimakasih padamu karena telah banyak membantuku dan Jeno. Kau bisa dengan cepat mendapatkan bukti yang tidak bisa aku dapatkan hanya dalam satu hari. Terimakasih." Ucap Mark pada Lucas.

"Berterimakasihlah pada Tuan Na yang sudah mengizinkanku untuk membantu. Aku diberi kebebasan olehnya kali ini dan sudah kewajibanku untuk melindungi Jaemin dari apapun." Lucas balas tersenyum.

Mark sebenarnya masih dibuat bingung tentang siapa Lucas sebenarnya. Lucas hanya mengatakan jika dia adalah teman dari Yuta namun dari cara bicaranya sejak kemarin, Lucas selalu menyebut 'Tuan' seolah Yuta adalah majikannya.

"Kalau begitu ayo masuk. Aku akan mengantarmu pulang nanti, lagipula ini sudah larut malam." Ajak Mark pada Lucas.

"Tidak." Tolak Lucas.

"Kenapa? Kau tidak ingin bertemu dengan Jeno dan Jaemin? Aku yakin Jeno pasti ingin berterimakasih padamu."

"Kau juga tidak ingin menemui Yuta?" Tanya Johnny.

"Tidak seharusnya aku masuk ke dalam rumah milik Tuan Na. Nyonya Na tidak boleh melihatku terlebih lagi Jaemin." Ujar Lucas yang kini pandangannya beralih pada Johnny. "Kau tahu betul apa alasanku, Tuan Seo."

Malam-malam begini sempat-sempatnya Lucas membuat Mark harus berpikir keras. Sebenarnya siapa Lucas sampai pertemuan dengan Winwin dan Jaemin sangat laki-laki tinggi itu hindari. Lalu hubungan Lucas dengan ayah mertuanya apa?

"Kalau begitu aku pergi dulu. Terimakasih tumpangannya dan tolong sampaikan pesanku pada Tuan Na." Pamit Lucas.

Mark hanya bisa memandang kepergian Lucas. Apa pria yang sedikit misterius itu akan pulang berjalan kaki?

"Sudah jangan dipikirkan. Ayo masuk." Johnny menepuk bahu Mark.

"Ya."

Tak seperti suasana saat menerima tamu yang bahagia dan nampak berbagai lukisan senyuman, kali ini suasana ruang tamu di kediaman Nakamoto nampak sedikit tegang.

Yuta yang baru saja kembali dari membersihkan dirinya dan ia tidak mungkin langsung tidur karena masih ada tamu yang berkunjung ke rumahnya.

"Ayah." Panggil Jeno menghentikan langkah Yuta yang hendak duduk.

Jeno menghampiri Yuta dan berdiri di hadapan mertuanya yang saat ini tengah membalas tatapannya tanpa sebuah ekspresi.

"Entah sudah berapa kali aku meminta maaf pada Ayah dan aku tidak tahu apakah aku masih pantas untuk mendapatkan maaf dari Ayah atau tidak. Aku sudah membuktikan segalanya dan aku sungguh tidak pernah mengkhianati Jaemin." Ujar Jeno dengan sungguh-sungguh.

Hourglass (NOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang