sugus 4

4.9K 189 2
                                    

Para santriwati diponpes mengerjakan aktivitas  mereka seperti biasa.

"Assalamualaikum para manusia" teriak riana, membuat penghuni kelas menatap tajam kearahnya.

"Waalaikumsalam" ucap serentak penghuni kelas.

" Bisa nggak sih, nggak usah teriak" sambung Khai juga berteriak.

" Kamu juga teriak" jawab Riana kepada Khai yang sudah duduk manis ditempat biasa dia duduk.

Jamkos itu adalah suatu hal yang paling disukai kebanyakan murid, begitu juga dengan santriwati.

"Hari ini ustad Ridwan nggak masuk" ucap syahla kepada seluruh kelas.

"Alhamdulillah" ucap seluruh penghuni kelas.

Maka banyak yang mereka kerjakan diwaktu jamkos, ada yang buat kelompok ngerumpi, kekantin,dan ada juga yang memilih tidur.

Begitupun dengan kelompok Riana dan temannya yang membahas topik trend diponpes yaitu membahas tentang Gus mishba.

Tanpa mereka sadari, tiba tiba ada yang masuk kekelas.

"Kalian kenapa berisik?" Tanya orang itu dengan suara dingin dan muka datar kek jalan tol dumai.

Membuat semua penghuni kelas terdiam menegang ditempat karna yang datang adalah Gus mishba.

"Dia siapa?" Tanya Riana

" Kok mukanya kayak papan triplek gitu" sambung Riana berbisik kepada Khai.

"Dia Gus mishba riana, anak pemilik ponpes ini" jawab khai membuat Riana kaget

" Masyaallah,tampan banget" batin Riana yang senyum senyum sendiri membuat Khai bergidik ngeri melihatnya.

"Kerjakan tugas kalian!" Titah gus mishba yang masih setia dengan suara dingin dan wajah datar

" Jangan berisik " peringatnya kembali  Dan berlalu pergi ntah kemana.

"Ya ampun calsuku" ujar Rosy. Yang menatap kepergian Gus mishba

" Hey, itu calon ayah dari anak anakku" ucap syahla agak meninggikan suaranya

" Jangan berisik nanti Gus mishba datang lagi" ujar salah satu santriwati.

" Pokoknya Gus mishba harus jadi suamiku" batin  Riana yang senyum sendiri membuat Khai menegurnya

" Kamu suka ya sama Gus mishba?" Tanya Khai kepada Riana karna mengetahui isi otak Riana.

"Nanti aku cerita ditaman" ucap Riana berbisik kepada Khai.






Seperti yang dikatakan  tadi, Riana dan Khai sedang duduk dibangku taman ponpes.

"Khai" panggil Riana kepada Khai yang duduk didepannya

"kamu percaya nggak sih cinta pandangan pertama itu?" Tanya Riana kepada Khai

" Kalau aku sih percaya, karna aku perna ngerasain nya" balas Khai kepada Riana

"Benarkah, sama siapa?" Tanya Riana

"Pokoknya aku tu suka kepada laki laki" balas Khai kepada Riana yang tengah menatap jengah Khai

"Kalau itu aku tau, yang aku tanya namanya?" Tanya Riana yang kesel kepada Khai

" Aku nggak tau pasti sih namanya,yang aku  ingat ciri ciri orang itu" balas Khai kepada Riana

" Jangan bilang ciri-ciri nya punya mata,hidung dll" ucap Riana kepada Khai dan dibalas gelengan kepala oleh Khai

"Dia itu tinggi dari aku, kalau dilihat cowoknya sopan, dia itu lucu dan juga pendiam, kalau dia senyum, masyaallah" ucap Khai sambil mengingat cowok yang dia jumpai waktu acara maulid nabi Muhammad Saw

"Dan kamu suka sama siapa riana, kok tiba tiba nanya tentang cinta" tanya Khai kepada Riana agar mengalihkan pembicaraan.

"Sebenarnya pas tadi aku lihat Gus mishba, ntah kenapa jantungan berdetak lebih kencang dari biasanya" jujur Riana kepada Khai

"Ya iyalah berdetak, kalau jantungmu nggak berdetak ya pasti kamu nggak hidup dong sekarang" balas Khai membuat Riana melototkan matanya

" Maksud aku tu, dulu aku sering natap cowok,dan aku juga mempunyai banyak mantan, tapi aku  biasa aja, tapi pas pandangan aku bertemu dengan Gus mishba ntah kenapa rasanya aneh gitu" ujar Riana menjelaskan secara rinci kepada Khai

"Mungkin mu punya rasa kali sama Gus mishba" ucap Khai menaikan alisnya sambil menggoda Riana

"Terus aku harus bagaimana Khai?" Tanya Riana kepada Khai

"Kamu berdoa aja kepada Allah, jika Allah menghendaki kamu bertakbir dengan Gus mishba berarti kamu tulang rusuknya Gus mishba"  ujar Khai kepada Riana yang tengah malu malu, dan dibalas anggukan kepala oleh riana.








Sementara ditempat lain, gus  mishba tengah duduk diruang tamu sambil  memikirkan perempuan yang tidak sengaja dia tatap,

"Astaghfirullah". Ucap Gus mishba istighfar ketika bayangan perempuan tadi muncul dikepalanya.

" Kamu lagi ngapain mishba, apa ada yang mengganggu pikiranmu? " tanya Abuya yang baru datang  lalu duduk didepan  Gus mishba.

"Nggak ada pa" ucap Gus mishba. 

" Kenapa tiba tiba papa manggil mishba?" Tanya mishba kepada Abuya.

" Papa cuma pengen nanya, mishba mau ngajar diponpes atau masih mau kerja dijakarta" tanya Abuya the point kepada Gus mishba.

"Nggak tahu pa, mishba masih bingung" jawab Gus mishba kepada Abuya.

"Kenapa papa nanya gitu sama mishba, bukannya papa perna bilang kalau papa nggak akan paksa mishba kerja dimanapun asal bisa bermanfaat bagi orang lain" lanjut Gus mishba kepada Abuya yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan

" Papa hanya ingin kamu bisa selalu ada disamping mama dan adekmu" ujar Abuya yang membuat Gus mishba mengerutkan keningnya.

" Maksud papa apa?" Tanya Gus mishba yang belum mengerti arah  pembicaraan mereka.

"Papa ingin kamu menjaga mama dan adekmu, jika nanti papa nggak ada disamping mama mu"  ulang Abuya lagi

"Apalagi mamamu yang memang nggak bisa tidur nyenyak tanpa papa, dan makan aja mama mu sering lupa kalau nggak papa ingatkan" ucap Abuya yang mengingat kejadian dimana umi Azmi hampir sakit karena belum makan dari pagi sampai sore karna menunggu kepulangan Abuya.

"Kamu sendiri tau kan, jika papa pergi jauh dari mama mu pasti papa selalu bawa mama mu jika papa nggak bisa pulang cepat,
papa hanya takut nanti mama mu merasa kesepian". Sambung Abuya lagi yang menatap putra nya itu.

"Memangnya papa mau kemana?" Tanya Gus mishba yang mulai paham dengan arah pembicaraan mereka.

" Nak, kamu tahu kan hidup didunia ini hanya sementara?"tanya Abuya dan diangguki oleh Gus mishba

" Kamu putra papa satu satunya yang bisa meneruskan ponpes ini, dan papa harap kamu memikirkan dimana kamu akan bekerja agar bisa menjaga mama dan adekmu" ujar Abuya dan langsung pamit pergi menemui umi Azmi yang sedang istirahat dikamar.





























08 Oktober 2021

Tolong vote dan comment

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang