sugus 5

4.7K 174 0
                                    

Seminggu kemudian, Gus Mishba mulai mengajar diponpes untuk sementara, karna menggantikan Abuya yang sibuk mengurus ponpes.

Seperti sekarang Gus mishba sedang mengajar dikelas 12

"Baiklah, saya tutup pelajaran kita." Ucap Gus mishba

" Assalamualaikum" sambungnya kepada para santriwati yang sedang menatapnya dan berlalu meninggalkan kelas.

" Astaghfirullah, kok ada manusia setampan itu ya" ucap Rosi kepada temannya.

"Kamu benar" ucap syahla kepada Rosi yang sambil memikirkan ketampanan Gus mishba.

" Tapi... Aura seram Gus mishba kelihatan " ucap Riana memikirkan cara Gus mishba yang tadi mengajar dengan suara tegasnya.

" Tapi meskipun seram ketampanan Gus mishba nggak hilang kok" sambung Syahla sambil tersenyum.

" Iya, malahan Gus mishba kelihatan berwibawa gitu" ucap Rosi kepada temannya.

" Kalau Gus mishba yang ngajar setiap hari pasti aku tambah semangat " ujar riana yang keceplosan.

" Jadi... Riana udah suka ni sama Gus mishba" goda Khai kepada riana yang mematung, dan membuat temannya tertawa.




*******



Suasana diponpes hari ini gelap dikarnakan gerimis yang melanda ponpes.

Begitupun dengan para santriwati diasrama. Setelah berhentinya hujan mereka melaksanakan shalat magrib berjamaah lalu mendengarkan pengajian singkat.

"Riana, nanti aku izin ya, nggak ikut pengajian " ucap Khai kepada Riana dan yang lainnya

"Kenapa" tanya temannya bukan Riana melainkan Rosi

" Aku ada urusan sebentar" ujar Khai dan berlalu pergi meninggalkan asrama.




"Assalamualaikum" kak ucap khai kepada kakaknya yaitu Gus mishba

" Waalaikumsalam" balas Gus mishba yang menghentikan langkahnya yang ingin ke kamar.

" Papa sama Mama mana" tanya Khai kepada Gus mishba.

" Papa lagi diruang kerjanya, kalau mama kan lagi ke mesjid mendengarkan pengajian" balas gus mishba yang bingung kenapa adeknya itu ada disini.

Sebelum kakaknya sadar kalau dia tidak ikut pengajian lebih dahulu khai pergi ke kamar papanya.

Tok Tok Tok

Ketuk Khai sebelum masuk kedalam ruang kerja papanya, dan berlalu masuk membuat Abuya menatap kearah putrinya itu.

"Assalamualaikum papa" ucap Khai setelah menutup pintu

"Waalaikumsalam" balas Abuya yang bingung dengan kedatangan putrinya ini.

"Kesini, ada apa hmm" tanya Abuya kepada putrinya.
Membuat Khai lansung duduk disamping abuya, dan berlalu memeluk tubuh Abuya seakan Abuya akan pergi meninggalkan dirinya, sambil terisak membuat Abuya bingung dengan putrinya itu.

" Kenapa nangis" tanya Abuya kepada Khai dan dibalas gelengan kepala, membuat Abuya mengembuskan nafas secara kasar. Dan membalas pelukan putrinya itu agar memberi ketenangan.

" Hiks hiks papa jangan pergi hiks tinggalin Khai hiks" ujar Khai sambil terisak kepada Abuya, membuat Abuya mengerut keningnya karna tidak mengerti arah pembicaraan putrinya ini.

" Maksud Khai apa" panggil Abuya yang serius mendengar penuturan putrinya ini.

" Papa kan sekarang ada disini, nggak pergi" sambung Abuya lagi, sambil mengelus kerudung putrinya itu, yang masih setia nangis.

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang