sugus 8

3.9K 158 0
                                    

beberapa Minggu ini, sudah banyak para santriwati yang tahu bahwasanya Khairunnisa yang mereka kenal selama ini adalah anak dari Abuya dan umi

Mungkin rasanya agak berbeda, dikarenakan sebagian anak kyai itu kalem dan tutur katanya lembut, tapi tidak dengan Khai yang dikenal seluruh asrama karna sudah pernah dihukum dan cara bicaranya pun tidak ada lembut lembutnya kecuali saat dia ada maunya.

Seperti sekarang Khai dan temannya, juga beberapa santri dikelas sedang dihukum oleh umi dikarnakan tugas yang umi kasih kemarin tidak mereka bawa termasuk anaknya sendiri yaitu Khairunnisa.

" Saya sudah bilang, bagi siapa saja yang tidak membawa tugas yang saya kasih kemarin" ujar umi dengan tegas.

" Akan saya hukum maupun dia anak saya " sambungnya lagi dengan tegas dan matanya menatap seluruh orang yang ada dikelas dengan tajam. Membuat penghuni kelas diam tak ada satupun yang berani berbicara bahkan menatap umi Azmi.

Setelah para santriwati dihukum, tiba tiba Khai dipanggil oleh umi Azmi kerumah

" Ukhti Khairunnisa, tadi umi Azmi suruh ukhti ke rumah sekarang " ucap santriwati tadi dan diangguki oleh mereka

" Khai, kamu mau menemui umi dulu atau kekantin" tanya Syahla kepada Khai

" Lebih baik kamu temui dulu umi baru kekantin atau kamu nitip aja " tambah Riana kepada Khai

" Hm.. aku mau kekantin aja" ujar Khai yang tetap santai

" Nanti kamu dimarahi umi" sambung Riana lagi dan diangguki oleh Khai

" Tapi aku tetap ingin kekantin" ujar Khai menatap temannya dengan percaya diri. sambung Khai kepada temannya dan berlalu kekantin bersama sama




Sementara dirumah kyai, umi Azmi sedang menunggu kedatangan putrinya itu siapa lagi kalau bukan Khairunnisa yang membuat umi pusing dengan tingkah putrinya itu.

" Assalamualaikum, adinda ku ini kenapa hmm?" ujap Abuya yang baru masuk kerumah,

" Aku lagi nunggu anak kesayangan mu" balas umi yang sedang dalam mode kesal tetapi tidak lupa menyalami tangan abuaya.

" kanda tau nggak, kalau putri kanda itu buat masalah lagi" balas umi yang cemberut, membuat Abuya terkekeh melihat sikap manja sang istrinya ini.

" Masalah apa hmm" ujar Abuya yang duduk di sofa dan diikuti oleh umi sambil memeluk Abuya dari samping.

" Dia nggak buat tugas geografi" ujar umi sambil mendusel duselkan kepalanya di dada Abuya.

" Dan yang membuat aku kesal plus marah itu muka sok sok polosnya itu" tambah umi yang membayangkan wajah putrinya itu, kepada Abuya.
" Sama kayak kamu" sambung umi lagi .

" Lah kok aku " jawab Abuya kepada umi

" Dia juga sama kayak kamu" balas Abuya yang tak mau kalah dengan istrinya.

" Loh kok aku" ujar umi sambil menatap kearah Abuya.

" Sekarang aku tanya" ucap Abuya yang menatap istrinya.

" Siapa yang dulu waktu sekolah suka milih milih kalau bikin tugas" tanya Abuya kepada umi

" Aku" jawab umi jujur membuat Abuya tersenyum.

" Dan siapa lagi yang suka pura pura sakit saat pelajaran PKN dan geografi" tanya Abuya lagi kepada umi

" Aku juga" jawab umi dengan jujur

" Dan siapa yang suka kekantin pada saat pergantian jam pelajaran" tanya Abuya lagi kepada umi

" Aku juga" balas umi yang Menatap Abuya dengan bingung.

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang