sugus 25

4.4K 143 0
                                    


Sudah beberapa hari Riana selalu tidur dirumah kyai, mungkin para santri akan curiga kepada Riana tapi tidak untuk itu karna Khai juga tidur dirumah kyai, karna itu mereka nggakkan curiga

" Nanti ikut saya " ujar Gus mishba yang berdiri dibelakang Riana yang sedang merapikan makanan diatas meja

" Kemana " ujar Riana yang merasa sangat dekat dengan Gus mishba, dengan sengaja dia mundur agar sampai kedekapan Gus mishba, tapi ekspektasi tidak sesuai dengan realita, Riana yang pura pura mundur lalu jatuh kelantai bukan kedekapan Gus mishba

" Kenapa " ujar Gus mishba menghadap kebelakang karna ada suara yang jatuh

" Hehe nggak papa, tadi sendoknya jatuh" ujar Riana yang tak masuk akal, diangguki Gus mishba, bukannya menolong yang jatuh malah pergi meninggalkan Riana hal itu membuat dia geram karna sikap gusnya itu yang aneh

" Apakah didunia ini masih ada cowok seperti itu " tanya Riana pada dirinya sendiri

" Sakit lagi bokong gue, dikira akan disambut kayak film film malah disambut lantai" ujarnya menginjak lantai tersebut berkali kali

" Untung Lo lantai kalau nggak udah gue bunuh lu" ujarnya mengulurkan pisau pada lantai yang menyambut bokongnya tadi

" Ini juga masih ada lagi yang dibersihkan, padahal tadi gue udah nyuruh mbak nya kerja yang lain" ujar riana, karna dia tadi dilarang umi untuk merapikan makanan karena ada pembantu yang mengerjakan nya

" Dah deh bentar lagi makan siang " ujar Riana yang dengan cepat memanggil Anggota keluarga nya untuk makan siang

Sehabis makan siang Riana menyusul Gus mishba kekamarnya maksudnya kamar  mereka

" Gus " ujar Riana menatap Gus mishba yang membaca buku tebalnya, jika Riana yang disuruh baca akan memilih menyerah karna bukunya yang tak ada sedikitpun gambarnya

" Gusss" ujar Riana lagi yang berada disamping, tetapi malah seperti tak dianggap

" Sayangku, suamiku, kekasih halal ku" ujar Riana yang membuat Gus mishba menatap nya dengan tatapan teduh, jangan tanyakan pipi nya yang seperti lampu merah

" Kenapa " ujar Gus mishba lembut membuat Riana bertambah senyum

" Emm itu eh ini" ujarnya terbata bata dan berlalu kekamar mandi karna salting membuat Gus mishba tertawa

Setelah keluar kamar mandi dan menetralkan jantungnya

" Kesini" ujar Gus mishba menepuk ranjang sebelahnya setelah melihat sang istri keluar dari kamar mandi

" Iya" cicit Riana menaiki ranjang yang ditunjuk Gus mishba

" Baring " ujar Gus mishba kepada Riana dan diangguki Riana sambil membuka hijabnya karna sebelumnya Gus mishba pernah melihat rambutnya

Karna terbuai dengan sentuhan Gus mishba yang membelai rambutnya dengan sengaja Riana memeluk perut gus mishba yang duduk dipinggir ranjang

" Makasih by telah menerima diriku dihidup mu" ujar Riana sambil menyembunyikan kepalanya diperut Gus mishba

" Saya yang berterimakasih kepada dirimu wahai khumairo ku" ujar Gus mishba mengecup pipi riana, lantas membuat Riana semakin memalingkan wajahnya

" Kenapa hmm" tanya Gus mishba

" Ganti panggilannya katanya aku kamu " ujar Riana yang mendengar ucapan Gus mishba sebelumnya

" Iya khumairo" ujar Gus mishba yang masih setia memandang wajah Riana yang memerah

" Boleh aku nanya " ujar Riana dan diangguki oleh Gus mishba

" Apakah kamu keberatan dengan permintaan keluarga ku" tanya Riana karna keluarganya melarang agar pernikahan ini disembunyikan ntah apa sebabnya

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang