sugus 45

3K 102 3
                                    

Innalillahi wainnailaihi Raji'un, telah berpulang ke Rahmatullah umi kita yaitu umi Azmi renata, yang berada dirumah

Informasi yang disampaikan ponpes membuat banyak yang kaget, pasalnya dari tadi umi sehat saja, meskipun sedikit down akan kematian putrinya tapi banyak yang tak menyangka akan kematian umi secepat ini pasalnya belum genap satu hati Khai meninggal tapi sudah disusul umi, sungguh kematian itu seperti sebuah kejutan yang luar biasa

Cukup lama Gus mishba pingsan, banyak keluarga yang menatap tidak percaya akan hal ini, setelah sadar Gus mishba langsung melihat umi yang berada ditempat sama dengan khai

" Astaghfirullah " ujar Gus mishba yang istighfar berulang kali

" Proses pemakaman mama kita cepat kan Tan " ujar Gus mishba membuat semua keluarga mangguk

Sekarang disini tempat yang sunyi, karna semua orang sudah pulang dan Gus mishba meminta waktu sebentar agar tidak ada yang menggangu nya

" Hiks kalian bahagia ya, bisa berkumpul lagi " ujar Gus mishba menatap ketiga makan didepannya

" Belum hilang duka kehilangan Khai, malah ditambah dengan kepergian mama" ujar Gus mishba

" Tapi mama pasti sudah bahagia, ketemu papa dan khai, bagaimana dengan iba, iba juga rindu kalian pengen kumpul juga" ujar Gus mishba yang merasa sesak di dadanya

" Papa selalu menang, bagaimana sih pah rasanya direbutin dua orang yang disayangi " ujar Gus mishba

" Iba juga pengen pah, Sekarang lihatlah papa selalu ditengah mau liburan dan juga tempat peristirahatan terakhir papa selalu ditengah " ujar Gus mishba melihat makam Abuya yang diapit oleh makam umi dan Khai

" Iba ikhlas pah, tapi bagaimana kehidupan iba selanjutnya tanpa mama tanpa Khai " tambahnya lagi

" Iba janji akan selalu menjaga orang disekitar iba, makasih ma telah melahirkan iba dan menjadikan iba seperti ini " ujar Gus mishba

" Iba pamit, bahagia lah kalian disana, meskipun tanpa iba " ujar Gus mishba pergi meninggalkan makam


**********




Malam ini diadakan acara tahlilan empat puluh hari kematian Khai dan umi, meskipun rumahnya selalu ramai tapi keceriaan Gus mishba berubah

" By sini " ujar Riana melihat Gus mishba yang baru memasuki rumah, dan baring diatas paha Riana

" Rambutnya sudah panjang potang ya, " ujar Riana menatap kasihan melihat suaminya

" By aku tahu ikhlas itu susah, tapi setidaknya kamu harus menjalankan aktivitas mu lagi " ujar Riana membuat Gus mishba menangis

" Hiks rindu mama, rindu Khai hiks " ujar Gus mishba

" Sayang takdir itu susah ditebak ya, aku takut takut kehilanganmu" ujar Gus mishba

" Aku pengen merubah tataan rumah ini, agar tidak terlalu larut dalam kesedihan " ujar Gus mishba membuat Riana mensupport nya

Malam ini banyak orang yang datang untuk bertakziah, apalagi seluruh santri yang ikut bergabung

" Iba Tante mau tidur kekamar mama" ujar Tante Rahmi

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang