sugus 43

2.4K 90 2
                                    

Seperti sekarang umi tengah menatap foto keluarga nya

" Aku rindu sama kamu " ujar umi menatap foto Abuya

" Kapan mama bisa ketemu kamu sayang, mama juga rindu kamu" ujar umi yang dari tadi menelpon sang putri

" Jangan tinggalin mama dek, kamu penguat mama sayang " ujar umi mengelus foto Khai

" Mama berharap mimpi buruk mama tentang kamu nggak kejadian " ujar umi berusaha untuk tidur sambil menatap wajah putrinya




Akibat terbangun, membuat Gus mishba tak bisa tidur lagi dan memikirkan Khai yang tak bisa dihubungi

" Kenapa nggak tidur " ujar Riana menatap Gus mishba yang ada di sofa rumah sakit

" Kamu nggak tidur " tanya balik Gus mishba membuat Riana mendengus

" Karna kamu nggak tidur " ujar Riana membuat Gus mishba duduk disampingnya

" Kenapa " tanya Riana lembut

" Aku lagi mikirin Khai, dari tadi telpon nggak diangkat " ujarnya

" Rasya " ujar Riana

" Sama aja, tapi aku yakin kalau Khai lagi ada masalah yang berat " ujar Gus mishba

" Jangan gitu" ujar Riana

" Iya sayang, tadi aja nggak mau ngomong sama aku, terus dari nada bicara aja aku sudah tahu dia ada masalah" ujar Gus mishba, mungkin benar karena secara langsung Gus mishba adalah saudara kandung Khai dan mereka sekeluarga punya ikatan batin yang kuat








Diruangan serba putih Rasya memegang kepalanya yang berdenyut

" Iss sakit " ujar Rasya menatap sekeliling nya dan teringat kepada Khai, saking paniknya dia mencabut selang infusnya dan bergegas keluar

" Dok pasien yang sama saya tadi dimana " ujar Rasya tajam

" dia di UGD" ujar dokter dan membuat rasya bergegas keruangan tersebut



Sesampainya disana Rasya melihat papa dan mamanya disana

" Ma bagaimana keadaan Khai " ujar Rasya yang terduduk dilantai

" Sayang kamu tenang, dari tadi kami disini dokternya belum keluar " ujar najwa lembut sambil membawa Rasya duduk

" Maafin Rasya ma, ini salah rasya " ujar Rasya menjelaskan kejadian awal tadi

" Astaghfirullah nak, kematian nenek kamu nggak ada sangkut pautnya dengan Abuya zal " ujar Omar menjelaskan kejadian tentang kematian neneknya Rasya



" Hiks maafin rasya, hiks maaf " ujarnya membuat Najwa memeluk putranya itu dan menatap tajam Radit yang berada dipojokan

" Kamu ikut saya " ujar Omar menarik paksa Radit

Saking paniknya mereka sampai lupa menelpon keluarga Khai dan dengan gemetar Rasya menelpon Gus mishba, sebelum itu dokter yang memeriksa Khai keluar

" Bagaiman dok keadaan istri saya " ujar Rasya, membuat nya menghela nafas kasar

" Karna benturan yang cukup keras di kepalanya membuat pasien koma" ujar dokter tersebut

" Sampai kapan anak saya seperti itu" ujar Najwa

" kami belum bisa pastikan tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin, Pasien akan kami pindahkan keruang inap " ujar dokter tersebut,

" Ma hiks Khai ma " ujar Rasya menangis karena penyesalan yang teramat dalam sebenarnya Rasya sudah tahu kalau Radit berbohong karna dari awal dia mengikuti Khai sampai tiba tiba Radit datang












Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang