sugus 46

2.8K 95 1
                                    


Setelah kejadian dimana tidur dikamar mayat, para bumil itu semakin hari permintaannya semakin aneh, seperti sekarang Riana yang ingin berenang dengan buaya warna gold

" Cepetan hubby aku pengen banget berenang sama buaya, apalagi warna gold" ujar Riana yang girang

" Ayo, ini keinginan Anak kamu loh " ujar Riana lagi sambil mengeluarkan air matanya

" Dengarin aku, kalau lihat buaya bisa tapi kalau kamu berenang sama buaya bukannya happy malah sad " ujar Gus mishba ambigu

" Sayang, buaya itu karnivora" tutur Gus mishba lembut

" Huaaaaa tapi bagaimana pun aku pengen berenang sama buaya " ujar Riana yang kekeh pada pendiriannya

" Yang lain, atau saya buat kamu jadi santapan buaya " tegas Gus mishba membuat Riana kikuk

" Lah kok tega sih, istrinya sendiri dibuat jadi santapan buaya" ujar Riana

" Makanya jangan ngeyel " ujar Gus mishba memeluk Riana karna mencoba memendam amarahnya

" Huaaaaa kalau gitu aku mau lihat buaya makan sayur bayam " ujar Riana membuat Gus mishba tambah pusing

" Boleh, tapi buaya darat aja, buaya darat banyak diaspura " ujar Gus mishba menggendong Riana agar istrinya itu diam

" Besok kita hukum orang yang pacaran diponpes, kamu ikut " ujar Gus mishba pasalnya dia ingin melihat betapa jahilnya istrinya ini selama hamil anak ketiga









Sesuai ucapan Gus mishba tadi, sekarang mereka tengah berada dilapangan utama dan terlihatlah beberapa santri yang akan dihukum

" KALIAN TAHU PERATURAN PONPES" teriaK Gus mishba menatap ketujuh santri didepannya, empat diantara mereka ketahuan pacaran dan tiga diantaranya memanjat pagar

" Jangan teriak kuping aku sakit " ujar Riana yang berada disebelah Gus mishba, hal itu membuat beberapa santri cekikan melihat itu

" Kalian akan dihukum, kalian tahu kesalahan kalian " ujar Gus syahid membuat mereka menunduk

" Jawab " tegasnya

" Kanda jangan marah marah, nanti kanda cepat tua aku bisa nikah lagi " lagu rosi membuat Gus syahid memejamkan matanya dan beristighfar dalam hati, ingatkan dia untuk mengurung istrinya dikamar

" Kalian akan dihukum sesuai peraturan ponpes " balas Gus mishba yang melihat adeknya diam

" Biar kami saja yang menghukum " pinta Riana tak terbantahkan

" Huft hukuman kalian akan diberi oleh istri saya " ujar Gus mishba

" Saya juga kakak ipar " ujar rosi membuat Gus mishba mangguk

Hal itu membuat ketujuh santri itu membulatkan bola matanya pasalnya jika dua bumil itu ngehukumnya pasti akan misterius

Seperti yang mereka duga, dengan enaknya riana menyuruh ketiga santri menunggu kambing, sapi, dan mereka harus tahu berapa kali hewan itu mengeluarkan anus, memeras susu sapi dan kambing tapi nggak boleh pakai tangan, dan menidurkan sapi jika siang hari, hal itu membuat ketiga santri tadi menyesal manjat pagar dan lebih baik mereka disiram air comberan dari pada seperti ini

" Ini salah kamu sat" ujar jeja

" Lah mana ana tahu kalau akan dihukum Ning " ujar Satya

" Ini lagi, sapinya kenapa nggak berak, dari tadi pun kita tungguin " ujar Satya yang setia mengikuti sapi

" Si Ajis mana, " ujar Satya lagi

" Kan dia disuruh Ning untuk cat dinding sambil bersih bersih" ujar jejak

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang