Kini detik detik dimana, rosi sedang melahirkan anak kedua, sejak tadi keluarga tengah berdoa agar persalinan berjalan lancar,
" Mama kenapa om" tanya Arga melihat rosi kesakitan, Arga anak pertama dari Gus syahid dan rosi
" Nggak papa, sini Arga sama om " ujar gus mishba menenangkan ponakannya
" Tapi kenapa mama teliak " tanya nya lagi
" Begitu sayang, kalau melahirkan adek, makanya arga jangan sakiti mama ya" ujar Gus mishba membuat anak itu mangguk polos
Sudah berapa jam proses persalinan akhirnya rosi melahirkan seorang putri
" Wah cantik banget " ujar Riana
" Iya dong siapa dulu mamanya " ujar rosi
" Papa nya ini, kan ini mirip papanya" ujar Gus syahid membuat rosi menatap anaknya itu intens
" Yah Arga mirip kamu masak ini juga mirip kamu " kesal rosi
" Sudah lah, nasib ma " ujar Riana mengejek rosi
" Namanya " tanya Gus mishba mengalihkan pembicaraan nya
" Adelia nurazmi " ujar Gus syahid membuat Gus mishba tersenyum penuh arti
" Panggilannya Ade atau Lia" ujar rosi
" Lia" aja ujar Riana membuat mereka tersenyum
" Kamu kapan " ujar rosi
" Kayaknya satu bulan setelah kamu " ujar Riana
" Perempuan biar anakku ada temannya " ujar rosi
Setelah kelahiran putri dari Gus syahid, Gus mishba dimendapatkan pekerjaan yang banyak dan harus lembur karna syahid yang minta cuti
" Malam ini masih lembur " tanya Riana diangguki oleh Gus mishba membuat dirinya menghela nafas
" Aku sebenarnya nggak mau lembur, tapi bagaimana lagi sekretaris aku juga cuti " ujar Gus mishba lesu
" Ayo dong dad, nanti telat" ujar seorang yaitu Shaka sedangkan Shailendra hanya diam
" Cepat sana " ujar Riana
" Hanya Shailendra yang sabar " ujar Gus mishba
" Itu bukan cabar, mana bisa kak enda malah mukanya kan kayak dinding" ujar Shaka dengan suara cadelnya
" Kamu kan belum sekolah kok udah rapi " ujar Riana
" Temenin Dady lembul " ujar Shaka yang memakai jas nya
" Nggak izin dulu sama momy " ujar Riana ketika anak nya itu akan masuk mobil
" Lupa " ujar mereka cengengesan
Karna merasa bosan, Riana mendatangi rumah rosi
" Wih wangi banget si liaa gembul " ujar riana
" Iya dong anaknya mama harus wangi " ujar rosi berbangga diri
" Bagaimana punya anak perempuan" tanya Riana membuat rosi mendengus kesal
" Dekat banget sama papa nya, tahu nggak masa aku peluk Gus syahid dia nangis " ujar rosi membuat Riana tertawa
" Berarti saingan kamu bukan pelakor dong tapi anak perempuan sendiri" ujar Riana tertawa terbahak-bahak
" Awas kalau punya anak perempuan kamu, pasti lebih ngerasain dari ini " ujar rosi
" Makanya aku takut punya anak perempuan, nanti megang bapaknya aja marah " ujar Riana membuat rosi mangguk
********
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku incaranku (End)
Romancemenceritakan pengejaran cinta terhadap anak kyai. jangan menyerah sebelum bendera kuning melengkung, Riana mahendra "ternyata cinta pandangan pertama itu ada,,dan itu yang sedang aku rasakan sekarang, mishba airys Winata ego dan gengsi memang lebi...