sugus 40

3.1K 110 0
                                    

ADIFA KHUMAIRA
binti
MISHBA AIRYS WINATA

Gus mishba yang menatap gundukan tanah dengan nisan nama anaknya yang selama ini dia tunggu, tapi takdir berkata lain, putrinya itu harus kembali kepada sang pencipta

" Nak, kamu harus kuat " ujar umi mengusap punggung Gus mishba

Yap, Gus mishba baru sadar dari komanya selama satu bulan setelah dia sadar dia mencari keberadaan istri dan anaknya

" Tapi ma, iba gagal jadi ayah" ujar Gus mishba menangis dipelukan umi

" Sayang ini sudah takdir, kamu harus mengikhlaskan " ujar umi

" Riana dimana ma" tanya Gus mishba

" Dia dirumah, kamu mau pulangkan" ujar umi membuat Gus mishba manggut-manggut



Setelah perjalanan, akhirnya mereka sampai diponpes

" Assalamualaikum" salam umi

" Wa'alaikum salam" ujar Khai dari dalam

" Kakakmu mana dek" tanya umi

" Dikamar ma, langsung kekamar aja kak" ujar Khai membuat Gus mishba mangguk

Saat membuka pintu kamar terlihat lah Riana yang tidur membelakangi pintu, dan Gus mishba masuk pelan agar tidak membangunkan sang istri

" Khumaira", panggil gus mishba membuat Riana menyeka air matanya dan langsung memeluk Gus mishba

" Hiks maaf hiks maafin aku" ujar Riana memeluk erat Gus mishba

" Aku nggak bisa jadi seorang ibu" ujar Riana membuat Gus mishba semakin erat memeluknya

" Sayang sudah, kamu adalah seorang ibu yang hebat dan kuat " ujar Gus mishba mengecup seluruh wajah Riana

" Kamu istri terbaikku, jangan sedih kita harus belajar mengikhlaskan ini semua, " ujar Gus mishba

" Ini baru awal dari cobaan hubungan kita sayang, aku mohon jangan terlalu larut dalam kesedihan ini" ujar Gus mishba membuat Riana mengagguk

" Tapi _ " ujar Riana terpotong

" Kamu istirahat " ujar Gus mishba

" Peluk aku nggak bisa tidur tanpa kamu" ujar Riana membuat Gus mishba terkekeh

" Kamu tahu, selama kamu koma, tidur aku nggak nyenyak " ujar Riana

" Kamu janji jangan tinggalkan aku " ujar Riana

" Aku nggak bisa janji, tapi aku usahakan " ujar Gus mishba membuat Riana tersenyum

" Aku baca surat Al Mulk agar tidur kamu nyenyak " ujar Gus mishba memulai membaca surat seraya mengusap kepala Riana

" Terimakasih nak, berkat mu Abi tahu bagaimana sakitnya kehilangan orang yang kita sayangi, meskipun Abi nggak bisa memelukmu atau melihat wajahmu, Abi yakin kamu adalah amalan kami di surga nanti" batin Gus mishba dan mengikut Riana yang tengah mimpi inda

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang