sugus 48

2.5K 88 8
                                    


Pagi ini disuguhkan pemandangan dengan adegan romantis antara Riana dan Gus mishba, namun adegan itu tidak bertahan lama

" Dady" teriak anak perempuan

" Dahlah diganggu lagi " ujar Riana menunjukkan wajah kesalnya

" Kamu cepat di belakang lemari sana sembunyi " ujar Riana menarik Gus mishba

" Ayok sayang, nanti malam sampai pagi deh jatahnya " ujar Riana membuat Gus mishba bersembunyi agar tidak ketahuan sang putri

Brakk
Suara pintu kamar yang dibuka dengan keras oleh nafisha

" Dady mana " tanya nafisha sedangkan Riana hanya fokus dengan handphone nya

" Mom Dady mana " ujarnya lagi

" Oh nanya momy " ujar Riana dengan wajah polosnya

" Terus siapa lagi mom, kan dikamar cuma momy " ujar nafisha sambil menaiki ranjang dan tidur didada Riana

" Mom, liburan yuk " ujar nafisha yang manja dengan Riana

" Kan masih sekolah sayang, nanti kalau libur " ujar Riana mencoba menasehati anaknya

" Kan bisa libur " ujar nafisha lagi

" Adek harus rajin sekolah, nanti biar bisa sekolah seperti Abang lendra" ujar Riana membuat nafisha mangguk

" Nanti tunggu bang Shailendra sama Shaka libur " ujar Riana

" Momy bawa dua kurcaci itu " ujar nafisha

" Nggak boleh gitu " nasehat Riana lembut

" Maaf, soalnya bang lendra nggak pulang, ditambah lagi bang Shaka yang jailin adek" ujar nafisha,

Karna umur Shailendra yang sudah memasuki SMA makanya Gus mishba memasuki anaknya kepondok lain agar anaknya bisa mendapatkan ilmu yang luas, dan Shaka juga SMP diponpes

" Dady mana " ujar nafisha

" Nggak tahu, main aja sana sama Adelia " ujar Riana

" Adelia liburan sama mama rosi" ujar nafisha

" Mereka lagi kerumah nenek nya " ujar Riana membuat nafisha mangguk

" Kalau gitu nafisha disini aja" ujar nya membuat Riana menghela nafas panjang












*********











Lelah berjalan mengitari ponpes dan melihat momy serta dady nya ngajar, nafisha berjalan ketaman

" Yah Adelia nggak ada, ngapain ya " ujar nafisha menatap keluar gerbang

" Luar deh, kayaknya nggak ada penjaga " ujar nafisha mengendap endap dan benar saja penjaga ponpes tidak ada dan gerbang pun tidak dikunci

Setelah keluar dari gerbang, nafisha menatap sekeliling dan melihat penjual eskrim dan mengejar nya karna menurut nya percuma saja memanggil

" Akhirnya om berhenti " ujar nafisha menatap penjual tadi

" Kenapa nggak manggil " tanya penjual

" Musik om bunyinya besar, kalau fisha panggil nanti mulut fisha capek " ujar nafisha membuat penjual itu terkekeh

" Yaudah adek mau berapa eskrimnya" ujar penjual itu ramah

" Kok sendiri, nggak ada yang nemenin " ujar penjual tersebut karna dia mengetahui kalau ini anak pemilik ponpes karna anaknya sekolah disana apalagi ditambah dengan bantuan yang diberikan keluarga ponpes

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang