" Papa " panggil Khai menatap seorang memakai jubah putih, dan orang yang dipanggil menghadap kearah Khai dengan merentangkan tangannya
" Papa aku datang " ujarnya berlari kepelukan pria tersebut
" Putriku aku sangat bangga kepada dirimu, selamat sayang " ujar Abuya menatap Khai
" Makasih papa, khai sayang papa, papa yang paling Khai cintai " ujarnya
" Anakku, putriku jangan lama lama disini banyak yang menunggu kamu nak" ujar Abuya membuat Khai menggeleng
" Nggak mau Khai mau sama papa aja, boleh " ujar Khai
" Khai nggak bisa mencari laki laki seperti papa dan kakak, Khai mau tetap disini sama papa " ujar Khai
" Ini keinginan Khai selama ini ketemu papa, menatap mata papa" ujar Khai
" Dulu aja papa nggak pamit dulu sama Khai sebelum pergi, sekarang papa didepan Khai malah papa nyuruh Khai kembali, Khai nggak mau" ujar Khai membuat Abuya tersenyum
" Sayang itu semua sudah takdir, kamu harus kembali mama sedang menunggu dirimu" ujar Abuya
" Papa Khai ikut boleh " tanya Khai
" Izin dulu sama mama " ujar Abuya memeluk khai
" Papa jangan tinggalkan Khai " ujar nya yang merasakan tangan yang dia rindukan
" Mama " ujar Khai pelan mungkin hampir tak didengar
" Iya sayang ini mama, kamu harus kuat " ujar umi menghapus air mata Khai dan tetap memeluk putrinya itu
" Khai ingin ikut papa" ujarnya lagi membuat umi menggeleng
" Nggak boleh, Khai harus tetap sama mama" ujar umi
" Mishba mana dokternya " teriak umi melihat Khai yang ingin menutup matanya
" Khai udah ketemu papa ma, izinkan Khai pergi " ujar Khai sambil mengeluarkan air mata nya
" Jangan sayang, kamu penyemangat mama setelah papa" ujar umi
" Kak iba mana" ujar Khai membuat Gus mishba mendekat
" Kak iba jaga mama, jangan biarkan mama sedih " ujar Khai
" Iya, kamu jangan khawatir tunggu dulu dek " ujar Gus mishba
" Jangan tutup matanya dek " ujar Gus syahid
" Janji, lamar teman adek rosi itu" ujar Khai mengangkat jari kelingking nya sambil tersenyum kearah Gus syahid
" Iya, tapi Khai harus sembuh dulu " ujar Gus syahid membuat Khai tersenyum
" Sayang, " ujar Rasya menggenggam tangan Khai membuat dirinya tersenyum
" Maaf dan makasih kamu telah menyadarkan diriku tentang kehidupan itu tidak selalu bahagia " ujar Khai yang mulai melemah
" Makasih pernah mengenal kan diriku kehidupan pernikahan" ujar Khai
" Sayang bertahan lah " ujar Rasya
" Mama izinkan Khai " ujar Khai membuat umi mengagguk terpaksa meskipun itu sulit
" Mama ikhlas dek " ujar umi mengeluarkan tangisannya
" Hiks ikhlas dek hiks " ujar umi lagi dan dengan itu membuat Khai menutup matanya dengan senyum yang memancar
" Innalillahi " ujar Gus syahid membuat umi seketika pingsan sedangkan Gus mishba menekuk lututnya sambil membenamkan kepalanya
" Aku gagal pah, iba gagal lagi menjaga adek " ujar Gus mishba
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku incaranku (End)
Romancemenceritakan pengejaran cinta terhadap anak kyai. jangan menyerah sebelum bendera kuning melengkung, Riana mahendra "ternyata cinta pandangan pertama itu ada,,dan itu yang sedang aku rasakan sekarang, mishba airys Winata ego dan gengsi memang lebi...