sugus 44

2.6K 105 3
                                    

" Papa " panggil Khai menatap seorang memakai jubah putih, dan orang yang dipanggil menghadap kearah Khai dengan merentangkan tangannya

" Papa aku datang " ujarnya berlari kepelukan pria tersebut

" Putriku aku sangat bangga kepada dirimu, selamat sayang " ujar Abuya menatap Khai

" Makasih papa, khai sayang papa, papa yang paling Khai cintai " ujarnya

" Anakku, putriku jangan lama lama disini banyak yang menunggu kamu nak" ujar Abuya membuat Khai menggeleng

" Nggak mau Khai mau sama papa aja, boleh " ujar Khai

" Khai nggak bisa mencari laki laki seperti papa dan kakak, Khai mau tetap disini sama papa " ujar Khai

" Ini keinginan Khai selama ini ketemu papa, menatap mata papa" ujar Khai

" Dulu aja papa nggak pamit dulu sama Khai sebelum pergi, sekarang papa didepan Khai malah papa nyuruh Khai kembali, Khai nggak mau" ujar Khai membuat Abuya tersenyum

" Sayang itu semua sudah takdir, kamu harus kembali mama sedang menunggu dirimu" ujar Abuya

" Papa Khai ikut boleh " tanya Khai

" Izin dulu sama mama " ujar Abuya memeluk khai

" Papa jangan tinggalkan Khai " ujar nya yang merasakan tangan yang dia rindukan






" Mama " ujar Khai pelan mungkin hampir tak didengar

" Iya sayang ini mama, kamu harus kuat " ujar umi menghapus air mata Khai dan tetap memeluk putrinya itu

" Khai ingin ikut papa" ujarnya lagi membuat umi menggeleng

" Nggak boleh, Khai harus tetap sama mama" ujar umi

" Mishba mana dokternya " teriak umi melihat Khai yang ingin menutup matanya

" Khai udah ketemu papa ma, izinkan Khai pergi " ujar Khai sambil mengeluarkan air mata nya

" Jangan sayang, kamu penyemangat mama setelah papa" ujar umi

" Kak iba mana" ujar Khai membuat Gus mishba mendekat

" Kak iba jaga mama, jangan biarkan mama sedih " ujar Khai

" Iya, kamu jangan khawatir tunggu dulu dek " ujar Gus mishba

" Jangan tutup matanya dek " ujar Gus syahid

" Janji, lamar teman adek rosi itu" ujar Khai mengangkat jari kelingking nya sambil tersenyum kearah Gus syahid

" Iya, tapi Khai harus sembuh dulu " ujar Gus syahid membuat Khai tersenyum

" Sayang, " ujar Rasya menggenggam tangan Khai membuat dirinya tersenyum

" Maaf dan makasih kamu telah menyadarkan diriku tentang kehidupan itu tidak selalu bahagia " ujar Khai yang mulai melemah

" Makasih pernah mengenal kan diriku kehidupan pernikahan" ujar Khai

" Sayang bertahan lah " ujar Rasya

" Mama izinkan Khai " ujar Khai membuat umi mengagguk terpaksa meskipun itu sulit

" Mama ikhlas dek " ujar umi mengeluarkan tangisannya

" Hiks ikhlas dek hiks " ujar umi lagi dan dengan itu membuat Khai menutup matanya dengan senyum yang memancar

" Innalillahi " ujar Gus syahid membuat umi seketika pingsan sedangkan Gus mishba menekuk lututnya sambil membenamkan kepalanya

" Aku gagal pah, iba gagal lagi menjaga adek " ujar Gus mishba

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang