Seluruh santri diponpes Islamic center akan mengadakan muhadorah perkelas, yaitu pidato yang akan dibawa oleh Riana" Semoga berhasil " ujar Khai kepada Riana yang tengah maju kedepan
Sudah lama acaranya berjalan akhirnya selesai dan besok akan melaksanakan isra' mi'raj yang akan diselenggarakan dimesjid
" bagus banget penampilan kamu tadi" ujar Gus mishba yang meletakkan kepalanya diceruk leher Riana, karna saat ini mereka sedang berada dikamar
" Makasih, tapi tadi aku deg degan " ujar Riana membelai pipi Gus mishba
" Tapi bagus banget, saya suka " ujar nya mencium dalam dalam aroma buahan yang sangat Gus mishba sukai
" By ah gehlih ah " desah Riana ketika Gus mishba mencium lehernya dan meninggalkan tanda kepemilikannya
" Kamu itu hanya punya saya " ujar Gus mishba serak dan membawa riana keranjang
Riana terbangun pukul setengah lima dan melihat wajah Gus mishba yang sangat manis ketika dia tidur, apalagi bibir yang tipis dan merah merona
" Pangeran turun dari mana sih kamu" ujar Riana melihat setiap inci wajah sang suami
" Ganteng banget, Masya Allah " ujar nya sambil menyentuh rahang Gus mishba yang begitu ia sukai
Entah angin apa yang merasukinya tiba tiba saja riana mencium bibir Gus mishba dan melumatnya, karna kelakuannya itu membuat Gus mishba sedikit terganggu tapi tidak membuka matanya, sontak hal itu membuat Riana segera melepas pautan mereka
" Kok gue bisa gitu sih, huaaaaa tapi manis " samar Riana yang menutup matanya karna malu
Sedangkan Gus mishba Memang sudah bangun dari tadi sebelum Riana bangun, karna melihat reaksi sang istri seperti itu awalnya Gus mishba kaget tapi lama kelamaan dia juga menikmatinya, karna takut kebablasan akhirnya dia menggeliat
" Ternyata belum bangun " ujar Gus mishba melihat riana pura pura tidur
" Cantik banget kamu kalau tidur gini" ucap Gus mishba mengecup pipi Riana dan membuat sang empunya salting
Karna Gus mishba diam sambil mendekatkan wajahnya dengan Riana, membuat sang istri kepo dengan apa yang dilakukan sang suami dan akhirnya dia membuka mata, betapa kagetnya Riana saat hidung mereka bersentuhan dan Gus mishba sengaja menggesekan hidung mereka, hal itu membuat Riana terangsang dengan menahan dirinya agar tidak melakukan hal tadi
Semakin lama seperti itu membuat Riana menatap bibir Gus mishba yang ingin sekali ia cicipi seperti tadi, semakin dekat dan hampir bersentuhan tiba tiba adzab shubuh berkumandang dan membuat mereka seketika saling berjauhan dan suasana yang canggung
" Emm Gus eh by mesjid " tanya Riana yang gugup
" Iya sayang " ujar Gus mishba menghilangkan rasa canggungnya
Setelah kejadian yang memalukan tadi, Riana tengah berada di mesjid dengan sahabatnya sambil mendengarkan darbuka yang dimainkan oleh santriwan, mereka sedang latihan untuk mempersiapkan main pada acara isra' mi'raj nanti
" Bagus banget " puji Khai yang menikmati musik shalawat yang dimainkan para santriwan
" Iya, itu yang nyanyi siapa sih kok ganteng banget" ujar Syahla yang melihat vokalis nya
" Iya aduh suaranya bikin meleyot " tutur rosi
" Tapi yang disampingnya nggak kalah ganteng, apalagi suaranya yang merdu" ujar Khai membuat mereka tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku incaranku (End)
Romancemenceritakan pengejaran cinta terhadap anak kyai. jangan menyerah sebelum bendera kuning melengkung, Riana mahendra "ternyata cinta pandangan pertama itu ada,,dan itu yang sedang aku rasakan sekarang, mishba airys Winata ego dan gengsi memang lebi...