Bertepatan dengan hari Minggu berarti seluruh bisa pergi keluar ponpes untuk membelikan barang yang mereka perlukan.Seperti yang dilakukan sekelompok santri yaitu Riana dan temannya
" Guys kita kepasar yok, kita cari makanan dan cemilan " ajak Riana kepada temannya dan diangguki oleh yang lainnya
Sambil menunggu Khai yang berbicara dengan umi Riana mengambil kesempatan untuk membantu Gus mishba yang tengah membawa beberapa buku kitab
" Assalamualaikum Gus " ujar Riana yang menundukkan pandangannya dan tersenyum kearah sahabatnya itu
" Waalaikum salam " balas Gus mishba tanpa melihat Riana
" Apa boleh saya bantu Gus" tanya Riana
" Nggak, berat " jawab Gus mishba
" Enggak kok gus, nanti saya dibantu teman saya yang disana ujar Riana yang didengar oleh temannya
" Angkat ke sebelah ruangan saya, dan susun rapi" ujar Gus mishba yang berlalu pergi meninggalkan Riana yang kesal
Niat awal ingin membantu Gus kesayangannya itu malah disuruh ngangkat kitab
" Yuk bantu, keburu Khai datang" ajak Riana kepada temannya membuat mereka kesal sampai ke tulang sumsum
Setelah drama ngangkat kitab berakhir akhirnya merekapun pergi keluar ponpes
Setibanya di pasar
" Kuy beli kebab " ajak Khai
" Kalian tunggu disini, aku dan Khai mau cari kerupuk" ucap Riana
" Riana tadi umi nitip beli sayuran dan kebutuhan lainnya " ujar Khai dan diangguki oleh Riana lalu mereka membeli keperluan yang diminta oleh umi
" Ma ada yang ingin mishba sampaikan" tutur Gus mishba yang berada dikamar umi
" Apa nak" balas umi tersenyum sambil mengelus kepala Gus mishba yang duduk dibawahnya
" Kuliahnya Khai ma " ujar Gus mishba membuat umi tersenyum
" Mishba akan kuliah kan Khai sesuai dengan keinginan papa dulu" ujar Gus mishba lagi membuat umi mengangguk paham
" Apakah itu tidak terlalu jauh mishba " ujar umi yang mendapat gelengan kepala oleh Gus mishba membuat umi pasrah
" Tapi Khai belum terbiasa nak hidup tanpa Mama, apalagi setelah papa nggak ada" ujar umi mengingat sikap Khai yang dulu
" Mama memang salah selalu banding kan Khai sama Kiara tapi yang Mama lakukan untuk kebaikan Khai" ujar umi menahan air mata nya karena dia terpaksa melakukan itu,
" Udah Mama percaya pasti Khai bisa menghilangkan trauma nya" ujar Gus mishba sambil memeluk umi
" Dan kamu, apakah masih ingin seperti ini" ujar umi dengan nada sedikit mengejek, membuat Gus mishba mengerutkan dahinya
" Emm kamu pura pura nggak tahu atau betah tanpa pasangan hidup" ujar umi lagi membuat Gus mishba menghela napas kasar
" Mishba pernah bilang kalau ingin fokus sama mama dan Khai dulu" ujar Gus mishba yang tak habis pikir dengan umi
" Nak, mama pengen liat kamu menikah, dan liat Khai sarjana " ujar umi
" Tapi mama nggak tahu bisa apa nggak" ujar umi lesu
" Mama pasti bisa kok liat mishba menikah, tapi nggak sekarang" ujar Gus mishba
" Tapi kapan, kamu aja nggak ada cewek yang dekatin, " ujar umi
" Ada yang selalu mishba sebut ma dalam doa" ujar Gus mishba membuat umi tersenyum atas pancingan nya
" Jadi Uda ada nihh" ujar umi mengejek membuat Gus mishba kesal
" Mishba pergi dulu ma karena ada perusahaan papa yang agak ada masalah" ujar Gus mishba karena tak ingin umi membahas siapa wanita tersebut
" Nanti kalau ketemu Khai suruh kesini karena mama malam ini ingin tidur peluk khai" ujar umi kepada Gus mishba dan dianggukinya
" Woh kaus kaki gue mana " ujar Riana yang membuat seisi ruangannya berantakan karena mencari kaus kaki yang hilang
" Ini lagi sebelah ada sebelah enggak " ujar Riana yang mendengus kesal karna penjaga asrama sudah berteriak
" Kok Riana lama " tutur Syahla
" Apakah suara nya nggak habis ya kalau teriak gitu" ujar rosi
" Iya juga yah, tiap hari teriak mulu nyuruh kita keluar asrama" tambah Aisyah
" Mungkin kalau suara nya habis pasti kalian nggak akan liat ustazah nya " ujar zira
" Tapi diakan nggak teriak cuma hari Minggu aja" tambah rosi
" Eoy " ucap Riana membuat temannya terkejut dan berlalu begitu saja
" Tuh anak ditungguin malah ninggalin " tutur Syahla berlari mengejar Riana dan diikuti oleh yang lainnya
Pagi ini seluruh santri disuruh panas panasan karna lagi melaksanakan upacara terutama kelas 11 dan 12
" Yaampun untung aku pakai hand body anti sinar matahari " ujar santri yang didepan Riana
" Emangnya kamu bawa hand body nya " ujar Riana yang mempunyai maksud tertentu
" Ada dalam saku baju aku " ujar nya membuat Riana tersenyum
" Minta dong gue juga kena nih" ujar Riana dan mengambilnya dari santri tersebut
" Jangan sampai diambil ustad belakang " ujar nya lagi dan dianggukinya oleh temannya yang lain
" Oy nanti jam kelima izinin gue ya soalnya ada something " ujar Khai
" Something apa" tanya rosi
" Aku mau ketemu calon suami " ujar Khai blak blakan membuat Riana tersedak makanannya karna mereka sedang dikantin
" Calon pala mu" ujar Riana
" Khai nanti kenalin aku dong dengan Abang sepupumu" ujar rosi membuat Khai mengerutkan keningnya karna dia belum cerita soal abangnya itu
" Kok kamu tahu" tanya Khai
" Hehe tadi aku liat dia terus senyum sama aku" ucap rosi lagi
" Sumpah Khai senyumnya manis bangettt" ujar rosi sambil mengacungkan jarinya✌
" Kalau mau nanti kerumah aja pas pelajaran kalian minta izin sama gurunya " saran Khai agar menyuruh temannya bolos
" Bukannya nanti yang masuk Gus mishba ya" ucap Riana dan dianggukinya
" Iya, terus kenapa mu nggak masuk biasanya umi paling nggak suka tu sama santri yang nggak ikut pelajaran tanpa halangan tertentu" cerocoa Khai
" Iya tapi ibu saya yang meminta pada umi, mau nggak mau dituruti de" ujar Khai diangguki oleh mereka
" Tapi aku pengen deh belajar PKN " ujar khai
" Uekk gaya mu " balas riana mengejek Khai
" Iya pas pelajaran PKN aja mu sering ngeluh lapar lah ini lah " balas Syahla sambil meniru suara Khai
" Tapi kok kalau aku tidur kok nggak pernah dimarahi Gus mishba ya pas pelajaran PKN nya" ujar Riana yang kadang tertidur lalu dibangunin Khai
" Memang sih nggak marah tapi dia ngelihat mu terus tatapannya kayak aneh gitu " ujar rosi yang duduk dibelakang Riana otomatis dia tahu
" Apakah itu cinta " ujar Riana
" Pala mu, Gus mishba menggunakan metode perkuliahan kalau mengajar dan ulangan seperti kiamat" ujar Khai
" Iya siapa yang dapat bersyukur siapa yang nggak terserah" ujar Syahla yang pernah mengalaminya
" Oooo gitu" ujar mereka berempat membuat yang lain melihatnya dan ntah siapa yang aneh
9 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku incaranku (End)
Romancemenceritakan pengejaran cinta terhadap anak kyai. jangan menyerah sebelum bendera kuning melengkung, Riana mahendra "ternyata cinta pandangan pertama itu ada,,dan itu yang sedang aku rasakan sekarang, mishba airys Winata ego dan gengsi memang lebi...