sugus 19

3.5K 122 0
                                    


Bertepatan dengan hari Minggu berarti seluruh bisa pergi keluar ponpes untuk membelikan barang yang mereka perlukan.

Seperti yang dilakukan sekelompok santri yaitu Riana dan temannya

" Guys kita kepasar yok, kita cari makanan dan cemilan " ajak Riana kepada temannya dan diangguki oleh yang lainnya

Sambil menunggu Khai yang berbicara dengan umi Riana mengambil kesempatan untuk membantu Gus mishba yang tengah membawa beberapa buku kitab

" Assalamualaikum Gus " ujar Riana yang menundukkan pandangannya dan tersenyum kearah sahabatnya itu

" Waalaikum salam " balas Gus mishba tanpa melihat Riana

" Apa boleh saya bantu Gus" tanya Riana

" Nggak, berat " jawab Gus mishba

" Enggak kok gus, nanti saya dibantu teman saya yang disana ujar Riana yang didengar oleh temannya

" Angkat ke sebelah ruangan saya, dan susun rapi" ujar Gus mishba yang berlalu pergi meninggalkan Riana yang kesal

Niat awal ingin membantu Gus kesayangannya itu malah disuruh ngangkat kitab

" Yuk bantu, keburu Khai datang" ajak Riana kepada temannya membuat mereka kesal sampai ke tulang sumsum

Setelah drama ngangkat kitab berakhir akhirnya merekapun pergi keluar ponpes

Setibanya di pasar

" Kuy beli kebab " ajak Khai

" Kalian tunggu disini, aku dan Khai mau cari kerupuk" ucap Riana

" Riana tadi umi nitip beli sayuran dan kebutuhan lainnya " ujar Khai dan diangguki oleh Riana lalu mereka membeli keperluan yang diminta oleh umi



" Ma ada yang ingin mishba sampaikan" tutur Gus mishba yang berada dikamar umi

" Apa nak" balas umi tersenyum sambil mengelus kepala Gus mishba yang duduk dibawahnya

" Kuliahnya Khai ma " ujar Gus mishba membuat umi tersenyum

" Mishba akan kuliah kan Khai sesuai dengan keinginan papa dulu" ujar Gus mishba lagi membuat umi mengangguk paham

" Apakah itu tidak terlalu jauh mishba " ujar umi yang mendapat gelengan kepala oleh Gus mishba membuat umi pasrah

" Tapi Khai belum terbiasa nak hidup tanpa Mama, apalagi setelah papa nggak ada" ujar umi mengingat sikap Khai yang dulu

" Mama memang salah selalu banding kan Khai sama Kiara tapi yang Mama lakukan untuk kebaikan Khai" ujar umi menahan air mata nya karena dia terpaksa melakukan itu,

" Udah Mama percaya pasti Khai bisa menghilangkan trauma nya" ujar Gus mishba sambil memeluk umi

" Dan kamu, apakah masih ingin seperti ini" ujar umi dengan nada sedikit mengejek, membuat Gus mishba mengerutkan dahinya

" Emm kamu pura pura nggak tahu atau betah tanpa pasangan hidup" ujar umi lagi membuat Gus mishba menghela napas kasar

" Mishba pernah bilang kalau ingin fokus sama mama dan Khai dulu" ujar Gus mishba yang tak habis pikir dengan umi

" Nak, mama pengen liat kamu menikah, dan liat Khai sarjana " ujar umi

" Tapi mama nggak tahu bisa apa nggak" ujar umi lesu

" Mama pasti bisa kok liat mishba menikah, tapi nggak sekarang" ujar Gus mishba

" Tapi kapan, kamu aja nggak ada cewek yang dekatin, " ujar umi

" Ada yang selalu mishba sebut ma dalam doa" ujar Gus mishba membuat umi tersenyum atas pancingan nya

" Jadi Uda ada nihh" ujar umi mengejek membuat Gus mishba kesal

" Mishba pergi dulu ma karena ada perusahaan papa yang agak ada masalah" ujar Gus mishba karena tak ingin umi membahas siapa wanita tersebut

" Nanti kalau ketemu Khai suruh kesini karena mama malam ini  ingin tidur peluk khai" ujar umi kepada Gus mishba dan dianggukinya






" Woh kaus kaki gue mana " ujar Riana yang membuat seisi ruangannya berantakan karena mencari kaus kaki yang hilang

" Ini lagi sebelah ada sebelah enggak " ujar Riana yang mendengus kesal karna penjaga asrama sudah berteriak

" Kok Riana lama " tutur Syahla

" Apakah suara nya nggak habis ya kalau teriak gitu" ujar rosi

" Iya juga yah, tiap hari teriak mulu nyuruh kita keluar asrama" tambah Aisyah

" Mungkin kalau suara nya habis pasti kalian nggak akan liat ustazah nya " ujar zira

" Tapi diakan nggak teriak cuma hari Minggu aja" tambah rosi

" Eoy " ucap Riana membuat temannya terkejut dan berlalu begitu saja

" Tuh anak ditungguin malah ninggalin " tutur Syahla berlari mengejar Riana dan diikuti oleh yang lainnya

Pagi ini seluruh santri disuruh panas panasan karna lagi melaksanakan upacara terutama kelas 11 dan 12

" Yaampun untung aku pakai hand body anti sinar matahari " ujar santri yang didepan Riana

" Emangnya kamu bawa hand body nya " ujar Riana yang mempunyai maksud tertentu

" Ada dalam saku baju aku " ujar nya membuat Riana tersenyum

" Minta dong gue juga kena nih" ujar Riana dan mengambilnya dari santri tersebut

" Jangan sampai diambil ustad belakang " ujar nya lagi dan dianggukinya oleh temannya yang lain

" Oy nanti jam kelima izinin gue ya soalnya ada something " ujar Khai

" Something apa" tanya rosi

" Aku mau ketemu calon suami " ujar Khai blak blakan membuat Riana tersedak makanannya karna mereka sedang dikantin

" Calon pala mu" ujar Riana

" Khai nanti kenalin aku dong dengan Abang sepupumu" ujar rosi membuat Khai mengerutkan keningnya karna dia belum cerita soal abangnya itu

" Kok kamu tahu" tanya Khai

" Hehe tadi aku liat dia terus senyum sama aku" ucap rosi lagi

" Sumpah Khai senyumnya manis bangettt" ujar rosi sambil mengacungkan jarinya✌

" Kalau mau nanti kerumah aja pas pelajaran kalian minta izin sama gurunya " saran Khai agar menyuruh temannya bolos

" Bukannya nanti yang masuk Gus mishba ya" ucap Riana dan dianggukinya

" Iya, terus kenapa mu nggak masuk biasanya umi paling nggak suka tu sama santri yang nggak ikut pelajaran tanpa halangan tertentu" cerocoa Khai

" Iya tapi ibu saya yang meminta pada umi, mau nggak mau dituruti de" ujar Khai diangguki oleh mereka

" Tapi aku pengen deh belajar PKN " ujar khai

" Uekk gaya mu " balas riana mengejek Khai

" Iya pas pelajaran PKN aja mu sering ngeluh lapar lah ini lah " balas Syahla sambil meniru suara Khai

" Tapi kok kalau aku tidur kok nggak pernah dimarahi Gus mishba ya pas pelajaran PKN nya" ujar Riana yang kadang tertidur lalu dibangunin Khai

" Memang sih nggak marah tapi dia ngelihat mu terus tatapannya kayak aneh gitu " ujar rosi yang duduk dibelakang Riana otomatis dia tahu

" Apakah itu cinta " ujar Riana

" Pala mu, Gus mishba menggunakan metode perkuliahan kalau mengajar dan ulangan seperti kiamat" ujar Khai

" Iya siapa yang dapat bersyukur siapa yang nggak terserah" ujar Syahla yang pernah mengalaminya

" Oooo gitu" ujar mereka berempat membuat yang lain melihatnya dan ntah siapa yang aneh





































9 Januari 2022

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang