Kebanyakan jika santri dijenguk oleh ortu nya pasti bahagia, tapi lain dengan riana" Ada apa Bun" ucap riana
" Tumben jenguk ana" ujarnya kembali
" Bunda mau ngasih ini " ujar bunda Dinar
" Ini kapan acaranya" ujar Riana yang berlinang air matanya, pasalnya kakaknya akan hidup dengan wanita yang dia impikan
" Kakak kamu akan menikah, bunda dan ayah kesini mau jenguk kamu " sambil mengusap kepala anaknya itu
" Kalau gitu Riana siap siap dulu" ujar nya
" Bunda dan ayah tunggu dirumah umi ya" ujar Mahendra ayahnya riana
Sesudah berpamitan kepada sahabat nya Riana menyusul ayah dan bundanya dirumah umi,
" Siapa " ujar Gus mishba dengan isyarat bertanya kepada umi,
" Sini nak, kenalin ini ortu nya santriwati yang meminta izin untuk membawa anaknya " ujar umi diangguki oleh Gus mishba
" Assalamualaikum " ujar Riana yang membuatnya menjadi pusat perhatian
" Waalaikum salam" jawab yang ada didalam
" Sini nak, pamit dulu sama umi " ujar Dinar membuat Riana berpamitan dengan umi dan tidak dengan Gus mishba yang cuek itu
" Riana, kamu kenapa " tanya Dinar kepada anaknya itu, pasalnya setelah mendengar kabar bahwa kakak laki-lakinya itu akan menikah
" Riana nggak papa Bun, Riana hanya punya kak farky" ujarnya pasalnya ayah dan bunda Riana selalu bekerja
" Kan ada ayah dan bunda " ujar Mahendra membuat riana mengangguk
Setelah mengalami perjalanan yang panjang akhirnya mereka sampai dikediamannya
" Apa kabar adikku " ujar farky kakaknya Riana
" Baik" ujar Riana, farky yang mengerti pun lantas memeluk adiknya itu membuat Riana menangis sesenggukan
" Kakak janji akan selalu sayang dan perhatian kepada Riana, karena kamu adalah adikku satu satunya" ujar farky
" Aku takut, nanti kakak tidak akan hiks lebih sering bersama Riana hiks " ujarnya menangis
" Sekarang kamu istirahat, nanti kita keluar beli boneka" ujar farky berusaha menghibur
" Akhirnya aku bisa masuk kamar ini lagi " ucap Riana berjalan kearah meja belajar nya
" ini kan" ujar Riana sambil mengingat kejadian dulu yang membuatnya sekarang lebih giat belajar
flash back
" Bunda" ujar seorang gadis yang berlari kearah sang bunda
" Bunda liat nilai Riana " ujar Riana yang saat itu duduk di bangku SMP," ujarnya tersenyum karena bangga mendapatkan juara 2, tapi tidak dengan bundanya
" Kita pulang, liatkan ke ayahmu" ujarnya
Sesampainya di rumah bukannya dibanggakan Riana malah dibandingkan dengan anak tetangganya yang peringkat 1
" Apa kamu cuma dapat peringkat 2 " ujar ayahnya marah
" Makanya kalau disuruh belajar, belajar " tambahnya lagi membuat Riana menunduk menahan tangisnya
" Besok bunda akan sita handphone dan kamu bunda masukin les " ujar Dinar sambil menatap anaknya itu
" Tapi bun, nilai Riana kan semuanya nggak ada dibawah 8 " ujarnya, pasalnya riana ini anak yang tergolong sangat aktif tapi karena sikap ortu nya membuat dia kurang semangat dan ditambah kesibukan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku incaranku (End)
Romancemenceritakan pengejaran cinta terhadap anak kyai. jangan menyerah sebelum bendera kuning melengkung, Riana mahendra "ternyata cinta pandangan pertama itu ada,,dan itu yang sedang aku rasakan sekarang, mishba airys Winata ego dan gengsi memang lebi...