7 Rings : Drama Oh Drama

170 33 7
                                    

Riri lagi seneng. Pertama karena mobil barunya udah kelar proses modifikasi. Sesuai request, Hello Kitty. Thanks to oknum Lee Haechan. Kapan-kapan Riri traktir es campur bang Teil. Eh, tapi kan Haechan juga dapet jatah satu mobil dari papi. Harga dan modelnya juga sama. So, Riri gak perlu lah ya pake acara traktir mentraktir.

Secondly, yang ngebuat hari ini jadi best day ever, karena rencana Riri buat pesta ulang tahunnya di accept sama papi. Ya gak mungkin juga bakal di tolak. Riri puteri satu-satunya. Gak mungkin papi ngeskip hari bahagia sang anak. Papi sih okay okay aja selama itu gak yang namanya di luar batas. You know-lah. Anak muda jaman sekarang.

Tapi kesenangannya itu harus kandas begitu ngeliat drama pagi di area parkir. Riri baru aja turun dari mobil. Fyi, mobil Haechan. Karena Riri mulai ambil kursus mengemudinya minggu ini. Jadi doi masih nebeng Haechan. Okay, back to the topic. Drama pagi yang di maksud Riri itu adalah drama antara buayanya SNU alias Na Jaemin dan best primadona SNU, Karin.

Terlihat dari sini dengan jelas Karin ngejar Jaemin yang keknya juga baru turun dari mobilnya. Cowo itu keliatan menghindar dan gak mau bicara sama Karin. Tapi cewe itu maksa dan nekad narik ransel Jaemin. Kuat. Sampai Jaemin hampir jatuh kalau gak mengimbangi. Dari rautnya keliatan jelas, cowo Na itu berusaha nahan emosinya. Tatapannya tajam, memperingati.

"Kamu gak bisa gini ke aku, Na! Aku udah terlanjur nyaman sama kamu! Apa yang salah dari aku!! Bilang!! Aku bakal berubah buat kamu!!" Teriak Karin, gak peduli mereka udah jadi bahan tontonan.

Bahkan Riri dan Haechan belum beranjak dari sana. Ikutan asyik ngeliat drama itu. Dahi Riri mengernyit. Perasaan mereka baik-baik aja kemarin malem. Nyambi buat mesum lagi ada di bioskop. Batin Riri.

"Gak ada yang perlu lo rubah. Lagian kita emang gak ada apa-apa kan? Kenapa lo maksa sih?" Nada suara Jaemin terdengar tenang.

"Jaemin, kita udah jalan bareng. We kiss each other. Dan kamu bilang gak ada apa-apa?" Air mata Karin sudah mendesak ingin keluar namun coba di tahannya.

Jaemin tersenyum remeh. "Hey, wake up. Itu bisa lo lakuin sama siapapun. It's just for fun."

Mendengar itu, Riri mengepalkan tangannya kuat. Ia menggigit pipi bagian dalamnya. Brengsek.

"Tapi Na, aku cinta sama kamu," ujar Karin dan ia mulai terisak.

Jaemin terlihat gak peduli. "Bukan urusan gue. Listen to me, we're just friend. Got it?"

"Na—"

Tangan Karin di hempas Jaemin saat berusaha menariknya kembali hingga cewe itu terjatuh. Haechan yang ngeliatnya langsung inisiatif buat nolongin. Tapi Riri nahan lengannya.

"Gak usah. Buruan ke kelas," kata Riri dengan nada datar. Ia terus menarik lengan Haechan, setengah menyeret cowo itu. Mereka melewati Karin yang masih terduduk. Haechan menunjukan rasa ibanya tapi gak bisa ngelakuin apapun.

"Gue tadi mau nolongin tapi Riri gak ngebolehin," Haechan melirik Riri yang duduk satu baris di depannya. Menyelesaikan sesi gibahnya sama CeCan minus Yeni. Cewe itu belum dateng.

"Ck, Riri tau kali lo cuma mau manfaatin situasi doang. Abis itu lo pepet dah tuh si Karin," ujar Lila. Ocha dan Nini mengangguk setuju. Jihan? No comment. Doi lebih suka menghabiskan waktunya nyatet ketimbang ikut gibah.

"Elo mah, gue beneran niat bantu," Haechan gak abis pikir sama ketiga cewe dihadapannya itu yang malah balik nyudutin dia.

"Jadi intinya Karin udah gak sama Jaemin lagi dong," kata Ocha tiba-tiba.

"Napa? Lo mau daftar jadi korban selanjutnya?" Bales Nini jutek.

Ocha tersenyum miring. "Jebak dia balik. Sakitin. Biar mampus."

Lila mengernyit. "Segampang itu?"

Nini menggeleng. "Mana bisa lah. Lo harus buat Jaemin suka dulu sama lo. Pas dia udah bener-bener suka, nah baru tinggalin."

"Ide lo bagus juga, Ni," Ocha ngacungin dua jempolnya.

"Ide apaan?" Yeni tiba-tiba nongol. Duduk di sebelah Haechan. Keempatnya langsung diem dan saling lirik. Lalu serentak menggeleng. Yeni mengernyit.

"Tumben lo baru dateng?" Tanya Haechan, pengalihan.

"Iya, mobil kakak gue mogok. Jadi gue naik ojol," keluh Yeni.

"Mogok dimana?" Riri tiba-tiba nyempil. Gilak radarnya kuat banget.

"Pas baru mau jalan," kata Yeni.

"Yah, kesian banget kakak lo, Yen."

"Lo dari kemarin keknya demen banget sama abangnya Yeni. Suka lo?" Todong Haechan.

"Lah emang iya. Lo kemana aja selama ini, Lee Haechan."

Nini dan Lila membulatkan matanya. "Hah, serius cha?!"

Ocha mengangguk. Jihan yang sedari tadi nyatet mulai tertarik.

"Tumben. Udah gak demen lagi sama Mark?" Katanya. Riri tersenyum lima jari, kepalanya mengangguk.

"So, gimana ceritanya lo bisa suka sama kakaknya Yeni?" Nini kepo.

"Iya kok bisa—"

"Ck, udah-udah bubar!" Haechan tiba-tiba nyuruh bubar. "Lo juga gak usah kegatelan.  Sana balik ke kursi lo!" Usir Haechan sama Riri.

"Napa sih lo sensi banget!!"

Haechan gak nanggepin. Milih duduk disebelah Yeni dan pura-pura sibuk sama bukunya.

"Lo liat aja, tar gue jadian sama Kak Hyunjin!!" Riri makin manas-manasin Haechan.

Haechan rolling eyes. "Serah."

Dan gue gak bakal ijinin lo buat jadian sama Hyunjin. Batin Haechan.

"Kak Hyunjin!!"

Riri berlarian heboh ke arah Hyunjin yang baru aja masuk ke kantin. Mata sipit cewe itu membola dan berusaha ngatur ekspresinya saat dilihat ada Yeni juga disana. Hyunjin melambaikan tangannya dan menghampiri dua cewe itu yang lagi antri makanan.

"Kak, makan bareng kita aja," ajak Yeni setelah dapet kode dari Riri.

"Kakak mau join temen. Sorry," Hyunjin mengusak puncak kepala Yeni dan melirik sekilas Riri yang udah berharap banget Hyunjin bakal gabung.

Yeni terlihat sedih. "Ya udah, gapapa. Eh kak," Yeni nahan lengan kemeja kakaknya.

"Napa?"

"Mobil kakak gimana? Udah gapapa kan?"

Kepala Hyunjin mengangguk. "Lo lupa gue juruan mesin."

"Iya yah," Yeni garuk-garuk kepalanya.

"Ya udah, lo pesen aja makanannya. Tar kakak yang bayar. Temen lo juga," kata Hyunjin seraya melempar senyum tipis sama Riri.

Riri berusaha nahan senyum lebarnya dan cuma bilang makasih. Kata Yeni, Riri harus jaga image. Hyunjin gak suka cewe gitu.

"Makasih, kak," katanya dengan nada manis.

"Sama-sama, Riri."

Whaaaaatttt???!! Riri?

Riri. . .

Riri. . .

Tadi Hyunjin beneran nyebut namanya kan????

"Yeen, kakak lo manis banget gilaaaak!!! Mau pinsan gueeee!!!!"

Jaemin | 7 Rings [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang