7 Rings : End

459 46 63
                                    

Riri memutuskan untuk pulang lebih dulu, sementara Jaemin masih harus di rawat di rumah sakit. Cideranya lumayan serius. Riri sebenarnya belum mau pulang. Sayangnya, papi tidak mengijinkan Riri terus-terusan berada disana. Kata papi, Riri hanya mengganggu proses kesembuhan Jaemin. Well, kalian tahu sendiri bagaimana Riri. Jaemin sakit begitu saja masih tega dirinya meminta pemuda itu memijat kakinya. Alasan Riri karena terlalu lama rebahan jadi kakinya pegal pegal.

Lebih bodohnya, Jaemin mau mau saja di suruh Riri. Papi bisa bayangkan bagaimana seringnya Riri merepotkan Jaemin yang notabene pasien sesungguhnya. Sikap manja dan egois Riri tidak mungkin bisa hilang begitu saja. Papi jadi mengkhawatirkan kesehatan Jaemin jika Riri terus-terusan berada di sampingnya selama pengobatan. Dan akhrinya setelah bujuk bujukan, Riri pulang ke rumah.

"Welcome!!" Sambut Om Johnny.

Riri tersenyum seraya menghambur ke pelukan Om Johnny.

"Om seneng kamu udah sehat," kata Om Johnny setelah Riri melepas pelukannya.

"Pa, dia sakit aja masih nyusahin apalagi sehat," sambung Haechan.

"Duh, papa kayaknya lupa ngerekam gimana ekspresi kamu pas Riri masuk rumah sakit," dan bisa-bisanya Om Johnny malah mengolok-olok Haechan di saat begini.

Riri tertawa, "iih beneran, om?" Katanya nyaris tak percaya.

Om Johnny mengangguk.

"Beneran," kali ini papi yang menimpali. Haechan langsung masang muka juteknya dan berlalu masuk ke dalam rumah. Kakinya menghentak kesal yang mengundang tawa Om Johnny dan papi.

"Pih, nanti Riri mau liat Hyunjin," perkataan Riri membuat papi juga Om Johnny terkejut.

"Princess,"

"Pih, Riri mau liat Hyunjin," kata Riri sekali lagi. Papi dan Om Johnny saling lirik. Riri mendecak.

"Bentaran doang. Kalo papi sama om khawatir, ya udah ikut aja."

*

Hyunjin tersenyum melihat Riri datang. Gadis itu tanpa ekspresi duduk di seberang Hyunjin. Tatapannya lurus ke arah pemuda yang kini terlihat jauh lebih kurusan di banding terakhir kali mereka bertemu.

"Lo dateng kesini, mau ngemis permintaan maaf dari gue?" Kata Hyunjin dengan santai seraya menyandarkan punggungnya ke kursi. Ia menyeringai melihat tidak ada perubahan ekspresi gadis itu bahkan setelah olokan yang di lontarkannya.

Hyunjin memerhatikan kuku-kukunya yang memanjang. "Kalo lo dateng buat hal itu, kayaknya percuma deh. Karena gue gak ada niatan sama sekali buat minta maaf sama lo."

"Gak kok," sahut Riri. Senyum culas terbit di bibir Hyunjin. Senyum yang sama seperti waktu itu membuat telapak tangan Riri mengepal kuat. Bisa-bisanya dia tersenyum kayak gitu setelah apa yang telah di lakukannya.

"Terus? Mau liat keadaan gue—"

"Bajingan kayak lo masih bisa kepedean juga ya," balas Riri. Ia menopang dagu dengan satu tangan yang meyangga pada meja. Tatapan mengintimidasi itu dengan cepat berubah jadi jenaka. Lalu senyum lebar terukir di bibir gadis itu.

"Gue kesini malah mau ngucapin makasih sama lo," ujarnya yang membuat Hyunjin menatapnya bingung.

"Makasih karena berkat lo, gue jadi tau orang yang gue suka itu kayak apa. Nyadarin gue kalo sebenernya yang peduli sama gue itu siapa. Berkat lo, gue gak jadi kehilangan orang-orang yang gue sayang."

Rahang Hyunjin mengeras. Perubahan ekspresi itu membuat Riri tersenyum penuh kemenangan.

"Gue tau, orang macem lo gak bakal malu sama perbuatannya. Lagian ngapain juga gue ngemis maaf dari lo. Karena lo yang bakalan ngemis sama keluarga gue, Hwang Hyunjin."

Jaemin | 7 Rings [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang