"Kak, gue mau ke toilet dulu," kata Riri yang di balas anggukan Hyunjin.
Riri langsung ngacir ke toilet. Sebenernya bukan buat buang air kecil atau sekedar benerin make up. Tapi Jaemin dari tadi gak berenti nelpon dan ngirim pesan.
"Bisa gak sih lo berenti gangguin gue?" Geram Riri setelah mengangkat sambungan telponnya.
"Lo dimana sekarang?"
"Sama Yeni. Gue pergi. Puas lo!"
"Gak usah bohong sama gue! Gak ada lo pergi sama Yeni! Dimana? Lo dimana sekarang? Gue jemput!"
"Gak!"
"Riri!"
"Stop nelponin gue! Dan gak usah cariin gue!"
Riri memutuskan panggilan Jaemin dan gak lupa matiin ponselnya. Biar Jaemin gak bisa lagi nelpon atau kirim pesan lagi.
"Enak aja ngatur-ngatur gue!! Emang dia siapa??! Sok ngerasa bertanggung jawab sama hidup gue!!"
"Gue tunangan lo!"
"Eh! Anjir!" Riri terlonjak kaget melihat Jaemin yang tiba-tiba masuk ke dalam toilet. Riri berbalik cepat, mata bulatnya melotot.
"Kok lo bisa disini?!"
Jaemin menyeringai dan dengan langkah pelan, menghampiri Riri yang keliatan masih syok.
"Did I surprise you?"
Riri menelan ludah, mundur cepat ke belakang tapi pinggangnya ke pentok pinggiran washtafel. Riri melirik pintu toilet yang tertutup. Gak ada tanda-tanda orang akan masuk. Ya jelaslah. Orang di depan toilet udah di jagain sama Yangs dan Jeno. Membohongi setiap pengunjung yang mau masuk. Alasan classic toilet dalam perbaikan.
"Gimana bisa?" Riri memicingkan mata. Jaemin bersedekap, menatap nyalang cewe di depannya. "Berani-beraninya lo bohongin gue dan malah pergi kencan sama cowo brengsek itu."
"Kenapa? Kayak lo orang suci yang gak pernah bohong aja. Dan please, ngaca dong. Nih," Riri nunjuk cermin di belakangnya. "Brengsek gak usah teriak brengsek."
"Ya dan cowo brengsek ini sekarang tunangan lo. Lo gak lupa kan?"
"Kayaknya lo bangga banget sama status kita sekarang ya? Tapi sori, mestinya lo inget karna status kita sekarang itu cuma simbol. Gue gak pernah mau tunangan sama lo dan lo harus inget sama perjanjiannya. Karna gue ngelakuin ini semua demi papi dan bunda lo!"
"Demi papi lo dan bunda gue? Dan lo gak sadar apa yang lo lakuin sekarang? Gimana kalo mereka sampai tau? Gue yakin, terutama papi lo bakalan kecewa banget sama lo. Lo mesti tau seberapa berharapnya papi lo sama pertunangan kita!"
Riri mendengkus. "Oh ya, terus gimana lo sendiri?! Lo bahkan nemuin cewe lain di hari pertunangan kita!! Seharusnya gue rekam aja waktu itu! Biar bunda lo tau gimana kelakuan anak tersayangnya ini!"
Jaemin terdiam. Memorinya memutar pada hari dimana acara pertunangannya berlangsung. Nemuin cewe? Siapa?
"Kenapa? Gak inget? Perlu gue ingetin namanya?"
Ina!
Jaemin inget sekarang!
"Lo liat?"
"Sayangnya gak sampai selesai."
"Gue udah selesai sama Ina," kata Jaemin cepat. "Itu hari terakhir gue ketemu sama dia dan setelah itu gak pernah. Gue berani sumpah sama lo."
"Gak usah bawa-bawa sumpah deh yang pada akhirnya lo khianatin sendiri sumpah lo itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin | 7 Rings [COMPLETED]
Fanfiction[PG+16] | Completed "Gimana jadinya kalo dua makhluk yang selalu terlibat percekcokan sengit tiba-tiba di jodohin?" Present : Jaemin x Riri (OC) With Hyunjin and others :: Bahasa semi baku :: Chapter sudah lengkap :: Don't be silent readers