Angin berhembus kencang, menghantam wajah Riri walau gak sepenuhnya karna cewe itu makai helmet. Namun tetap dingin menggigit hingga tulang. Lengannya makin memeluk erat di pinggang Hyunjin. Mencari kehangatan disana. Bibir Hyunjin tersenyum tipis. Ibu jarinya yang berbalut leather gloves mengusap lembut punggung tangan Riri. Sekedar memberi rasa hangat yang di butuhkan si cewe Choi.
Well, ini gila!!
Gak nyangka dia bakalan kabur kayak gini dari pesta pertunangannya. Memilih pergi bersama Hyunjin, sendirinya gak peduli cowo ini bakal membawanya kemana. Riri cuma mau pergi dari itu semua. Menuruti kata hatinya yang terus menolak akan eksistensi Jaemin yang sekarang udah ganti status jadi tunangannya.
Keinginan kuat itu muncul setelah ngeliat brengseknya Jaemin yang masih mencumbu cewe lain di acara penting mereka. Ya mereka. . . Acara papi dan bunda. Kalau aja tadi Hyunjin gak nelpon, mungkin sekarang Riri udah bisa punya bukti buat ngehancurin Jaemin. Membuka semua aib brengseknya di depan papi dan bunda.
Tapi setelah itu apa?
Bunda pasti kecewa. Berikut papi. Riri gak bisa bayangin betapa sedih bunda kalo tau kelakuan anaknya kayak gitu. Menjadikan perempuan sebagai objek. Sekedar pemuas nafsunya. Setelah bosan di buang gitu aja. Riri takut. Iya, dia takut. Kalo pada akhirnya dia bakalan kayak cewe-cewe itu.
Mata Riri memejam erat. Menyembunyikan wajah di punggung tegap Hyunjin. Bener-bener kenyamanan yang ia butuhin sekarang. Seandainya Hyunjin bisa ia jadikan tempat ternyaman itu. Riri mungkin bisa sedikit ngerasa bahagia di hari ulang tahunnya ini.
"Gak mau turun?" Vokal berat Hyunjin berhasil membuat Riri tersentak. Ia menegakan punggung cepat dan melepaskan lengannya dari pinggang Hyunjin.
Riri tersenyum canggung saat Hyunjin melepas helmet dari kepalanya. Satu tindakan Hyunjin kembali membuat pipinya merona, saat jemari itu merapikan helaian rambut Riri. Menatanya serapi mungkin lalu meletakan mahkota yang sempat ia simpan di saku.
"Ayo," tangan Riri di genggam. Erat tapi gak cukup menyakiti tangan mungilnya. Debaran itu kembali datang. Membuat Riri enggan menahan senyum manisnya.
Langkah kecilnya mengikuti Hyunjin pada salah satu gedung lama yang kayaknya udah gak ke pakai. Ada plang besar di pintu masuk. CINEMA. Keliatan usang dan berkarat. Hyunjin membuat slot pengait pintu, mendorong benda itu, menimbulkan deritan panjang karena gesekan besi dan lantai keramik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin | 7 Rings [COMPLETED]
Fanfiction[PG+16] | Completed "Gimana jadinya kalo dua makhluk yang selalu terlibat percekcokan sengit tiba-tiba di jodohin?" Present : Jaemin x Riri (OC) With Hyunjin and others :: Bahasa semi baku :: Chapter sudah lengkap :: Don't be silent readers