7 Rings : Syarat dan Cincin

202 41 21
                                    

Senyum lebar terukir di bibir Jaemin sampai kelihatan gigi putihnya yang rapi. Ia melirik jenaka pada Riri yang udah duduk manis di samping kemudi. Iya duduknya yang manis, tapi tampang gak ada manis-manisnya. Sepet, asem kek mangga muda. Sebodo lah, menting ini cewe akhirnya setuju buat-

"Jangan harap gue ikhlas ya tunangan sama lo," vokal Riri tiba-tiba.

Seketika senyum Jaemin hilang. "Iya tahu, lagian siapa juga yang mikir kalo lo bakalan setuju sama pertunangan ini."

"Ada tuh," Riri nunjuk Jaemin. "Elu barusan mikir gue setuju kan."

Jaemin diem aja dan langsung make seatbeltnya. "Gue gak mau debat ya."

"Yang ngajakin lo debat siapa. Pede banget," Riri kembali menghadap depan setelah sebelumnya duduk nyerong biar enak ngeliatan Jaemin. Enggak, bukan enak ngeliatin dalam artian lain ya. Enak aja liat raut sepetnya gitu.

"Oh iya, gue ada syarat."

Ckit!! Tiba-tiba Jaemin ngerem mendadak. Mata bulatnya membola. "Kudu pake syarat?!" Teriaknya.

"Gak usah sok kaget. Ya kali gue cuma-cuma mau tunangan sama lo. Emang gue cewe goblok apa!"

"Dih, emang situ goblok!"

Plak!! Riri tanpa nahan tenaga langsung ngegeplak lengan Jaemin. Si empunya meringis sakit.

"Sakit bego!" Geram Jaemin sambil elus-elus lengannya.

Riri gak peduli. Ia bersedekap dan kembali duduk menyerong.

"Pertama, gue gak mau kehidupan gue di kekang dan di setir sama lo. Gue bisa ngelakuin semua yang gue mau tanpa lo atur ini dan itu. Inget kita tunangan cuma buat status," Riri mulai menyebutkan syaratnya, seperti yang di ajarkan Haechan.

Jaemin diem gak protes. Ia ikut bersedekap. "Okay, fine. Terus?"

Riri tersenyum miring. "Kedua, gak boleh suka sama gue."

"Dih, yang ada elo yang gak boleh suka sama gue!" Jaemin gak terima.

"Pede banget sih lo. Amit-amit jabang babu gue bakalan suka sama lo!"

Jaemin menyugar poninya ke belakang. "Yakin lo gak bakalan suka sama gue?" Alisnya naik turun, menggoda. Alhasil mukanya di raup sama Riri.

"Pweeh," Jaemin melet-meletin lidahnya, gak sengaja kejilat telapak tangan Riri. Agak pait-pait rasanya. "Lo abis megang apaan sih? Pait!"

"Megang tytyd-nya Uju," jawab Riri asal. Fyi, uju itu nama anjing punya Haechan.

"Breng-hhhmmff!" Mulut Jaemin di bekap sama Riri. Cowo itu meronta, lalu mendorong tubuh Riri sampai nubruk pintu mobil dibelakangnya.

Tubuh Riri langsung terkulai. Matanya terpejam. Jaemin langsung panik!

"Woy, Ri! Lo pingsan?! Yak! Riri!" Jaemin menepuk-nepuk pipi Riri dan tiba-tiba aja mata Riri kebuka. Dengan cepat megang tangan Jaemin dan menggigitnya kuat.

"ARRRGHHHHHHH!!!!!" Jaemin berteriak kencang sambil dorong kepala Riri biar lepasin gigitannya. Tapi yang ada gigitannya nambah kenceng.

"SAKITTTTT!!! LEPASIIN!!! ASTAGAH!!! TAR GUE RABIESS!!!"

---

Bekas gigitan Riri tercetak jelas di lengan kanan Jaemin. Sengaja menggulung kaus lengan panjangnya sampai batas siku dan nunjukin bekas itu ke Riri.

"Napa? Mau gue tambahin yang kirinya biar impas?"

Emang dasar bar-bar! Jaemin buru-buru turun dari mobil. Riri tersenyum puas dan nyusulin cowo Na itu.

Jaemin | 7 Rings [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang