"Perasaan tadi lo bilang udah nyampe duluan deh," kalimat pertama Yeni setelah kemunculan Riri di private room.Seperti biasa, Riri kalo gabut, males dinner di rumah, ujung-ujungnya ngajakin Yeni atau Haechan makan diluar. Well, di antara CeCan Squad, Riri emang lebih sering ngajakin Yeni keluar. Selain nyaman, Yeni juga enak kalo dimintain saran. Gitu-gitu walaupun bulol agak enceran otaknya di banding Riri. Haechan juga sih, tapi mereka kebanyakan geludnya.
"Gue tadi ketemu bu Yoona. Sebagai mahasiswi yang baik, ya gue samperin lah."
"Yang baik banget," Yeni sengaja menekan kata baik. Riri cengengesan. Lanjut buka buku menu dan liat-liat isinya. Perutnya laper minta di isi. Tadi liat sih Bi Reni masak, tapi Riri gak nafsu.
"Lo sendiri kesini?" Tanya Yeni yang di balas anggukan Riri. Cewe itu mendongak, menatap lurus ke arah Yeni.
"Eh, lo gak ngajakin Kak Hyunjin?"
"Dia lagi join ama temennya."
Riri agak kecewa. "Yaaah, gimana sih lo Yen? Kan tadi gue minta lo ajakin kakak lo. Biar cuci mata dikit gue."
"Kenapa sih?"
"Lah kok kenapa sih?" Riri meletakan buku menunya. "Ya biar gue makin lancar pdktnya sama kakak lo. Lo gak mau iparan sama gue?"
Yeni ketawa geli. "Lo belum apa-apa udah bilang iparan aja."
Decakan malas menguar dari sela bibir mungil Riri. "Yen, serius ini gue mau sama kakak lo."
Senyum Yeni luntur, di gantiin raut seriusnya. Bisa dia tangkap Riri emang lagi gak becanda sekarang. Auranya dan tatapannya beda banget. Yeni menghela panjang.
"Ri, gue sayang sama lo dan sayang juga sama kakak gue. Gue gak mau setelah lo pacaran sama kakak gue dan tiba-tiba kalian putus, itu bisa berimbas sama persahabatan kita. Gue gak mau di antara kita jadi awkward. Lo tau maksud gue kan?"
"Lo belum apa-apa doanya udah putus aja," Riri keliatan sebel. Yeni narik tangan Riri buat di genggamnya. Riri cuma diem aja.
"Dengerin dulu," pinta Yeni. Riri nurut.
"Kita gak tau apa yang bakal terjadi di masa depan kan? Yang kita bisa cuma berusaha di masa kini."
"Ya makanya, marimar. Gue sekarang lagi berusaha buat dapetin kakak lo," sahut Riri, agak gedeg juga sama Yeni. Duh, sabar, Ri. Sabar! Lo mesti sabar.
Bibir tipis Yeni mencebik.
"Emang apa sih yang lo suka dari kakak gue? Baru juga ketemu."
Yeni emang penasaran banget soal ini. Riri yang anti romantic sama lawan jenis, tiba-tiba ngebet banget pengen pdkt sama kakaknya.
"Kakak lo ganteng banget, Yen. Gue pertama kali liatnya langsung yang 'woaaah' gitu," Riri mereplay ulang ekspresinya dulu waktu kali pertama jumpa kak Hyunjin. Agak dilebay-lebayin gitu. Yeni mah harap maklum.
"Cuma karena ganteng doang?"
Kepala Riri mengangguk cepat, membuat poni yang menutupi dahinya bergerak-gerak. Jangan lupain senyum lima jarinya. Membuat lubang cacat di sebelah kiri pipinya nampak jelas terlihat.
"Gue gak pernah setertarik ini sama cowo selama ini, Yen. Dan baru kakak lo yang bisa buat gue gini," curhat Riri. Saking excited-nya, Riri meremat telapak tangan Yeni sampai si empunya meringis, sakit. Yeni buru-buru narik tangannya.
"Gue pengen tau lebih banyak soal kakak lo. Biar gue makin lancar pdkt-nya," Riri semangat banget. Sampai lupa tujuan awalnya dateng kemari.
"Kakak gue itu gak gampang suka sama seseorang, apalagi buat jatuh cinta," kata Yeni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin | 7 Rings [COMPLETED]
Fanfiction[PG+16] | Completed "Gimana jadinya kalo dua makhluk yang selalu terlibat percekcokan sengit tiba-tiba di jodohin?" Present : Jaemin x Riri (OC) With Hyunjin and others :: Bahasa semi baku :: Chapter sudah lengkap :: Don't be silent readers