ALSARGA 36

46.5K 4K 626
                                    

HAPPY READING ☺️💓
____

⚠️⚠️

✯ᴗ✯

Malam pun tiba, kini sarga beserta para sahabatnya akan melancarkan rencana yang telah mereka susun dengan baik dan sesuai Strategi.

Mereka sedang berada di sebuah jalan yang cukup di bilang sepi, konon katanya jalan ini adalah jalan angker, maka dari itu banyak yang tidak mau lewat di jalan ini saat malam hari.

"Hawa nya Njir" Celetuk Dion sambil mengusap lengan nya. Belum apa apa saja cowok ini sudah merinding duluan.

"Penakut banget sih Lo!" Cibir Gavrin.

"Emang Lo ga takut?" Tanya Teo, samar samar ia melihat wajah Gavrin yang di bilang cukup santai. Pencahayaan di sini sangat lah minim.

"Kalau bareng temen sih enggak, tapi kalau sendiri sih iya" Balas Gavrin tertawa cekikikan.

Pletak!

"Udah tau ni jalan angker, Lo masih aja Tawa kek Kunti!" Ucap Dion menatap Gavrin dengan sengit.

"Yang ada mbak Kunti takut sama Lo!" Celetuk Gavrin sambil bersedikap dada.

"Heh Lo jangan nyebut nyebut Kunt--

Wesss.

Tidak tidak, tidak mungkin. Itu apa? Angin dengan kencang baru saja menerpa mereka semua.

"Ga lucu sumpah!" Ujar Dion Terkekeh Garing.

"Gak ada yang begituan, Lo pada takut banget dah, kayak gue dong, Pem.be.ran---

Ucapan Gavrin terpotong karena hawa sekitar semakin dingin, tidak, sebelum nya tidak seperti ini. Bulu kuduk mereka meremang.

Karena Alex adalah orang yang paling peka di antara mereka semua, ia tau ini hawa apa. Memang sebagian orang ada yang tidak percaya dengan hal hal berbau mistis.

Alex juga sempat Begitu, tapi sekarang ia percaya, walaupun tidak dapat melihat, pasti setiap manusia bisa merasakan.

"Percaya?" Tanya Alex.

"Ha? Maksud Lo apaan njir?" Protes Dion.

"Ngomong tu yang bener!" Celetuk Teo.

"Ga akan habis juga tu suara" Cibir Gavrin.

Sarga mengerti arah pembicaraan Alex, Walaupun seorang psycho, Ia juga manusia, dan manusia sudah pasti punya rasa takut.

"Cabut" Ujar Sarga.

"GAK!" Tolak Dion, Teo, Dan Gavrin.

"Atas, Sebelah kiri" Ucap Sarga memerintah mereka untuk mengikuti instruksi nya.

Dion, Teo dan Gavrin mengikuti Perkataan Sarga. Di sana, Tepat di atas pohon, Tidak ada sesuatu, tapi entah mengapa kaki mereka bergetar, Sampai rasanya mereka tidak mampu untuk menopang tubuh sendiri.

Sarga dan Alex yang sadari tadi menahan rasa takut berlari meninggalkan mereka. Ia Tidak mau berurusan dengan Manusia tak terlihat itu.

ALSARGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang