ALSARGA 61

41.2K 3.7K 700
                                    

HAPPY READING ♡

•••••

Hari ini adalah hari dimana semua kelas XII akan melaksanakan kegiatan Ujian Nasional. UN kali ini sangat lah menegang kan, banyak sekali, bahkan hampir seluruh murid berdoa agar mereka bisa Lulus dan menempuh pendidikan selanjutnya.

"Ya Tuhan, ampunilah segala Dosa dan segala kesalahan yang hamba perbuat, semoga hamba bisa Lulus ya tuhan" Doa Teo dengan tangan yang ia genggam.

"Malu bos, ada perlu baru ingat Tuhan" Celetuk Dion.

"Heh haters! Ga usah complain ya, anda juga gitu!"

"Heh lambe! Ga usah nyolot ya, Mambu!"

"Iyakah? Perasaan gue udah gosok gigi Sampe 'UEEKK' Gitu deh" Balas Teo.

"Lo polos apa bego sih?" Tanya Gavrin.

"Gue si Polos, kalau Bego mah si Dion"

"Polos polos bangsad Lo mah!"

"Permisi, ada orang?" Tanya salah satu siswi centil yang berdiri di sebelah pintu.

"Hush hush! di kelas ini ga Nerima cewek caper kayak Lo!" Sentak Tesa tidak suka, aktivitas belajar karena terpaksa nya jadi terganggu karena Cewek tersebut.

"Bacot Lo!" Balas Cewek itu memutar sinis matanya. Seperti nya adik kelas.

BRAK.

"Ngajak Duel Lo?!" Tanya Tesa menggebrak Meja.

"Iya nih"

"Kok baru berani sekarang? Kemarin kemarin kemana Lo?" Tanya Leta tidak habis pikir.

"Diem Lu jablay, gausah ikut campur!" Balas Cewek itu menatap sengit kearah Leta.

"Heh mulut!, Minta di sayat lu?!" Marah Ana.

"Bacot Lo pada!, Mental patungan jangan sok keras"

"Wahh, Ngajak ribut ngajak ribut" Ujar Dion yang sudah berdiri dari tempat duduk nya.

"Sini Lo, jangan cuma ngandalin lambe aja!" Lanjut Zakhia.

CTAK.

Semua diam mematung, tatapan mereka  terpaku kepada pisau lipat yang tertancap sempurna di samping pintu, tepat di samping kepala Siswi itu.

Siapa lagi pelaku nya jika bukan Sarga?, Sadari tadi, Cowok ini sudah menahan Emosi nya. Karena Siswi itu melunjak, alhasil Sarga melempar pisau lipat yang selalu ia bawa kemana mana.

"Peringatan buat Lo!" Desis Sarga menatap Tajam Siswi itu.

Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Cewek tersebut langsung berlari terbirit-birit meninggalkan kelas Mereka.

"Tobat gue tobat" Batin Siswi itu mengelus dadanya.

"Kecee anjirr!" Ucap Teo bertepuk tangan.

"Good job" Timpal Alex tersenyum kecil.

"Wah, panutan ini mah" Lanjut Gavrin.

ALSARGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang