ALSARGA [END]

ALSARGA 56

HAPPY READING ♡

•••••

Saat ini, Sarga sedang berada di Mansion milik Keluarga Leta. Ia sedang mengadu tentang kesialan yang dirinya timpa hari ini.

Leta hanya menyimak, sesekali ia tertawa menanggapi ucapan beserta ekspresi Sarga yang mengadu Seperti bocah TK.

"Queen ga bakal tinggalin Aga kan?" Tanya Sarga dengan Tiba tiba.

Leta mengerutkan keningnya, "Kenapa?"

"Queen bakalan tinggalin Aga ya?" Tanya Sarga dengan Mimik wajah sedih nya.

Leta Tersenyum, "Iya dong, mau cari yang baru"

Sarga melotot kan matanya kaget, ia menggeleng cepat, "No no no!" Larang nya kepada sang tunangan.

"Serah Queen Lah"

"No No! Aga ga mauu" Ucap Sarga merengek sambil mengerucut kan bibirnya.

"Biarin, Nanti Queen cari yang lebih maco" Balas Leta semakin menjahili Sarga.

"Ndaaa!"

"Cari yang lebih cool"

"CK! Yaudah, Aga cari juga yang lebih cantik, yang lebih—

Plak.

Dari arah belakang, Seseorang menampar Sarga dengan sangat Pelan. Iya, Pelan, Mana berani jika sangat Kencang.

"TEga kamu duakan aku disini. Hokss.." Ucap orang itu dengan Suara tinggi di awal. Siapa lagi jika bukan Dion?

"Aku bunteng Anak Lo Mhash!" Timpal Teo mencondongkan perut nya.

"Lemak Lo yang banyak!" Celetuk Gavrin sambil Menggeplak pelan perut Teo.

"Main geplak aja tangan Lo! Kalau otak anak gue mental gimana?!" Tanya Teo nyolot.

"Seharusnya aku yang ngandung, bukan kamu" Ucap Vika sambil memegang perut Teo dari luar pakaian.

Teo diam tak bergeming, ia mati Matian menahan hidung nya agar tidak kembang kempis.

Vika yang melihat itu memekik kegirangan, "iihhhh Lucuu, kayak babi"

"Tendang gue tendang" Ucap Dion yang ingin salto melihat tingkah laku Teo dan Vika.

"Stop!" Ujar Ana.

"Kau mencuri Hatiku, Hatikuu....." Lanjut Leta, Tesa, Dion, Teo, beserta Gavrin.

"Bisa gak waras dikit?" Tanya Sarga dan di setujui Oleh Alex.

"Ohh..tyidyak byisya men!"

"Kuy jalan jalan" Ajak Dion.

"KUY!" Balas Mereka.

"Wait, tapi naik apa?"

"Sepeda" Balas Leta.

"Gak bawa sepeda njer!" Celetuk Gavrin.

"Pake aja yang ada di garasi" Titah Leta yang di angguki oleh mereka.

"Orkay mah beda"Puji Teo.

"Satu menit 60 ribu" Ujar Leta bercanda.

"Anjing!"

•••••

Di sinilah kesembilan anak manusia itu berada, Taman Kota. Karena lelah bersepeda, mereka memilih untuk beristirahat dengan memarkirkan sepedanya di sisi Jalan.