"Hai, cantik."
Pipi Baby bersemu, ia tersenyum. "Hai, om ganteng."
Agam tertawa mendengar itu. Ia mengecup pipi gadis yang baru saja pulang sekolah ini. "Gimana sekolahnya? Baik-baik aja?"
"Baik."
Agam tersenyum mendengar jawaban itu. Ia mulai menjalankan mobilnya dari depan sekolah Baby. "Ada cerita apa hari ini?"
"Oh iya!" Baby langsung menghadapkan tubuhnya kepada Agam. Satu kaki gadis itu naik ke atas kursi. "Om tau gak?"
Agam mengambil salah satu tangan gadisnya. Ia kecup dengan lembut. "Kenapa?" tanyanya sambil melirik Baby.
"Temen Baby ada yang ketauan hamil!"
Agam mengulum bibirnya, ia meneguk ludahnya. "Kok bisa? Gimana?"
"Jadi, waktu pelajaran olahraga tadi di suruh lompat-lompat kan. Harusnya minimal sepuluh loncatan, nah dia cuma tiga loncatan aja udah gak kuat. Di loncatan kelima dia masa langsung pingsan, om. Di bawa ke UKS terus kata dokter dia hamil udah empat bulan."
"Waw, empat bulan tapi baru ketauan sekarang?"
Baby mengangguk semangat. "Kata si Fira, temen sekelas Baby yang sahabatnya dia itu katanya ternyata dia selalu pakai korset makannya gak keliatan."
"Ketauan siapa yang hamilin?"
"Ketauan lah, orang pacarnya dia itu anak kelas sebelah. Kalau istirahat mereka berdua pasti ilang. Terus kalau free class atau ada kegiatan sekolah gitu mereka juga pasti gak ada padahal paginya absen."
"Langsung di keluarin?"
"Iya." Jari Baby kemudian menusuk pipi Agam. "Awas om hamilin Baby, ya!"
Agam mencubit hidung Baby. "Gak pernah ada pemikiran aku untuk gitu."
"Siapa tau om kemasukan setan."
"Mending masukin kamu dari pada kemasukan setan."
Baby memukul dengan keras lengan berotot Agam. "Nah kan, otaknya!"
"Canda sayang, canda," kekeh Agam.
"Om."
"Hmm?"
"Boleh minjam HP?"
"HP?"
Baby mengangguk. "Tapi, kalau gak boleh gak papa."
Agam tersenyum, ia mengambil ponsel nya yang ada di saku celana. "Pakai aja."
"Beneran?"
"Iya. Mau buka apa aja terserah kamu."
"Baby cuma mau main instagram aja, HP Baby habis baterai, lupa gak bawa powerbank."
"Buka-bukain apa aja boleh kok, sayang."
Baby menggeleng. "Baby baru sadar Baby udah ngelanggar privasi om waktu dulu Baby bukain wa atau DM nya om. Mama padahal selalu ngajarin Baby untuk ngehargain privasi orang, tapi kemarin Baby khilaf."
Baby membuka instagram Agam dan menambahkan akun instagram miliknya. Ia menunjukkan kepada Agam. "Ini instagram Baby ya yang Baby mainin."
Agam mengacak gemas rambut Baby. "Kamu mainin instagram aku juga gak papa, sayang."
"Nanti deh kalau Baby pengen."
Agam mengangguk, ia mulai menginjak pedal gas nya. Ia menyetir dengan satu tangannya, sedangkan tangan yang lain menggenggam tangan Baby. "Yang."
"Iya?"
Agam tersenyum menatap Baby sekilas, ia mengecup tangan Baby yang ada di genggamannya. "Nanti ajarin anak kita ya biar punya sifat kayak kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Om CEO [Selesai]
Romance"Lah, om Agam gak mau jadi suami Baby?" Agam menghentikan langkahnya. "Kamu ngelamar saya?" "Gak lah, Baby cuma nanya aja. Om mana mau sama bocil. Tapi, kalau Baby mah mau-mau aja sama om." Agam menarik tangan Baby hingga gadis itu masuk ke dalam pe...