VIII

24.5K 893 33
                                    

"Permaninan belum selesai. Mari lanjut ke babak kedua."

"AHHH LUCI!"

Lufi terpekik saat Lucian tiba-tiba membalikkan tubuhnya, dengan sensasi kejantanan lelaki itu berputar di liang senggamanya.

Lufi kini menungging. Gadis itu meremat kuat sprei kasur. Wajahnya terendam bantal.

Lucian membawa kedua tangan itu untuk di cekal di punggung Lufi. Lucian suka pemandangan ini. Dimana kejantanannya tertancap penuh di lubang senggama Lufi, dengan posisi Lufi yang menungging memperlihatkan bokong mulus miliknya.

Lucian membungkuk, mendekatkan bibirnya dengan telinga Lufi. Lucian berbisik tepat di indera pendengarnya.

"If I lost my control just say 'fuck me harder, Daddy' oke?"

Lufi mengangguk cepat. "Ok-oke... Da- Daddy!"

Lucian tersenyum puas, satu tangannya yang bebas mengusap puncuk rambut Lufi.

"Is show time."

Lucian mulai menggerakan bokongnya. Dengan posisi doggy style ini, kejantanannya tertancap lebih dalam. Lucian bergerak cepat. Tidak ada lagi kata pelan.

"A- ahhh... Luci!"

Lufi mengerang, desahannya keluar namun tak terlalu jelas, karena wajahnya terendam di bantal. Posisi ini begitu nikmat, Lufi menyukainya.

"Lu- Lucihhh! A- ahhh fuck!"

PLAK

"AHHH DADDY!"

Lucian menampar bokong Lufi yang mengacung tepat di depan wajahnya.

Lufi terus mengerang, tamparan itu memang membuat bokongya terasa perih, tapi entah mengapa, Lufi malah merasa tubuhnya semakin panas, bertambah nikmat.

Lucian menambah pacuan kejantanannya. Sungguh, baru sekarang Lucian merasakan kenikmatan dunia ini. Sebelumnya, lelaki itu paling anti dengan yang namanya perempuan. Tapi dengan gadis ini, Lucian dibuat gila. Melihat Lufi-nya tersenyum saja, sudah membuat adik Lucian tegak.

"Aa- ahhh... Lucihhh!"

Gerakan Lucian semakin menggila, bersamaan dengan tarikan di liang senggama itu mengencang. Lufi akan mendapatkan pelepasannya lagi.

"Ahhh.... Lu- Lucihhhh!"

Lucian mendorong lebih dalam kejantanannya, satu tangannya bertumpu menekan pinggang Lufi.

"AHHH FU- FUCK!"

"Yes babe aa-ahhh!"

Lucian mendesah nikmat, wajah datar itu kini memerah di titik tertentu, kejantanannya berkedut siap meledak.

"Come together!"

Lufi menganggukan kepalanya.

"Aahhh! FU- FUCK ME HARDER DAD- DADDYHHH!"

Lucian menampilkan smriknya, mendengar perkataan itu membuat pikirannya gila. Lucian bergerak sangat amat cepat, maju mundur begitu gesit. Selangkangannya menabrak-nabrak bokong Lufi, membuatnya bergoyang indah.

"AAH- AHHH LUCIAN!!!"

Suara penyatuan mereka semakin bertambah bising. Lucian bergerak sangat liar.

Lucian menekan lebih kuat pinggang Lufi, hingga rasanya kejantanannya mentok sampai ujung rahim gadis itu.

"Fuck me hard- AHHH!

LUFICIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang