Hari ini, tepat perayaan ulang tahun perusahaan DC yang ke- 50 Tahun.
Lizzi berserta kakak dan kedua orang tuanya tengah disibukkan dengan beberapa hal terkait pesta yang akan di gelar kurang dari tiga jam lagi.
"Kak Lazu, sini sini!" Lizzi menggerakkan tangan di udara, memanggil kakaknya.
Lazuarzié, kakak satu-satunya gadis itu pun menelengkan kepala. "Ada apa?"
"Tolong susun emas batangnya. Aku harus segera bersiap."
Lazuar menjawil hidung adiknya itu, gemas dengan ekspresi imut yang selalu Lizzi ditampilkan jika ia menginginkan sesuatu. "Baiklah. Kau naik saja, aku akan susun itu."
Cup
Lizzi mengecup kilat pipi Lazuar. "Terima kasih, big brodi." Gadis itu melengang sembari tertawa kencang, sebab berhasil membuat Lazuar berubah masam.
Perlu kalian ketahui. Big brodi adalah sebuah benda kokoh yang panjang nan berurat milik Lazuar. Lelaki itu sendiri yang memberinya nama demikian.
Lizzi menaiki lift hotel yang langsung berhenti tepat di lantai teratas- lantai dimana seluruh kamar milik keluarganya berada. Ia melangkah semangat menuju kamarnya yang terletak bersebrangan dengan kamar orang tuanya.
Door open
Pintu terbuka menggunakan acsess card.
Lizzi masuk dan segera berganti pakaian. Hari ini, pilihannya jatuh pada spaghetti tank dress hitam panjang dengan belahan dada rendah. Lizzi nampak terlihat sexy dan anggun disaat bersamaan.
Setelah rampung membenahi tubuhnya. Lizzi berjalan ke arah meja rias di ujung walk in closet. Gadis itu akan memoles sedikit wajahnya agar terlihat lebih memukau.
"Selesai." Lizzi bercermin lalu tersenyum manis. "Cantik deh, kaya Mommy." Ia terkikik geli sendiri.
"Iya memang cantik." Celetuk Lazuar di belakang gadis itu.
Lizzi menoleh. Ia melihat kakaknya yang tampak semakin tampan dengan balutan tuxedo hitam melekat di tubuh kekarnya. Lazuar, wajah datar, dan setelan formal seperti ini, adalah perpaduan yang sempurna.
Lizzi beranjak dari duduknya. Gadis itu memutar tubuhnya 360° di depan Lazuar yang menatapnya tajam.
"Lihat Kak, bagus kan dressnya?"
Lazuar mencekal pergelangan gadis itu. Lizzi berhenti berputar, lalu menatap tanda tanya kepadanya.
"Ganti. Baju ini terlalu terbuka untuk anak kecil sepertimu!"
Mimik muka Lizzi seketika berubah muram. "Aku bukan anak kecil! Sebentar lagi umurku 17 Tahun!"
"Kau tidak lihat? Payudaramu menyembul seakan minta dihisap, Lizzia!" Sarkas Lazuar.
Lizzi menatap manik kakaknya dengan raut tidak percaya. Apa katanya tadi? Minta dihisap? Cih, yang benar saja. Padahal belahan payudaranya pun tidak terlihat jelas. Miliknya tidak sebesar Kylie Jenner.
"Aku akan tetap memakai ini!" Lizzi berlalu keluar dari kamar hotel miliknya, dengan wajah yang kurang bersahabat.
Lazuar, kakaknya itu sangat amat posesif.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUFICIAN
Romance• SEBAGIAN PART DI PRIVAT! TERBUKA BILA MEM-FOLLLOW. • FOLLOW DULU BARU BACA. !! WARNING 21+ !! • MENGANDUNG BAHASA KASAR, KEKERASAN DAN SEKSUALITAS. • HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. _________________________________________ Lucian Dhe Costra, kembal...