XII

16.9K 625 55
                                    

Lucian menekan pinggang Lufi, semakin dalam menyedot kejantanannya.

"Damn Lufi, you are so hot ... ahhh."

"AHHH!"

Mereka baru saja menyemburkan cairan cinta bersamaan.

Setelah berjam-jam melakukan seks yang gila. Lucian baru mencapai puncaknya. Berbeda dengan Lufi, gadis itu sudah mendapat pelepasan hampir lima kali.

Nafas mereka memburu berat. Terutama Lufi, ia merasa begitu lelah.

"Luci, sudah ya, aku lelah." Lirih Lufi, matanya memancar permohonan.

Lucian menggeleng, "tidak, tidak mau." Jawabnya terkekeh dengan nada dibuat-buat menyerupai gadis itu. Lufi memajukan bibir sebal.

Lucian kembali menghentak pinggulnya. Lelaki itu mengangkat satu kaki Lufi ke atas. Lucian memompa cepat, membuat jeritan nikmat kembali lolos keluar dari mulut Lufi.

Suara dua tubuh saling bertabrakan menguar lantang di dalam kamar pribadi milik Lucian.

Lufi kelelahan, tapi gadis itu menikmati setiap sodokan dari kejantanan Lucian di dalam liang hangatnya.

"Ahhh Luci please ... faster."

Lucian semakin mempercepat temponya. Tangan nakalnya meremas gundukan kenyal milik Lufi dari samping.

"Shhh ... sempit sekali milikmu, sayang."

Lufi mengangguk seiring gerakan di percepat, gadis itu terus mendesah nikmat.

Laju Lucian semakin ganas, ia tak kuasa menahan kenikmatan itu jika harus bergerak lambat.

"Fuck! Ahhh!" Lufi mengerang, puncaknya kembali datang.

Lucian tersenyum nakal mendengar umpatan gadis itu.

Tanpa memberi jeda, Lucian memompa kejantanannya semakin di luar kendali. Lelaki itu seakan ingin mengubrak-abrik isi liang senggama Lufi.

Lufi sedikit meringis, kejantanan Lucian menyodok hingga titik terdalamnya. "Shhh ... Luci slowly."

Lucian menambah ritmenya.

"Ahhh Luci please ... stop!"

Lucian tidak mengubris. Lelaki itu menikmati setiap ringisan dan desahan Lufi yang terucap bersamaan.

"LUCI!"

Lucian terkekeh devil, tangannya meremas pinggang Lufi cukup kuat.

"AHHH LUCI! PE-PERIH!"

Lucian mengecup punggung polos Lufi. "Kau telah membangunkan singa yang sedang terlelap, jadi terimalah konsekuensinya, sayang."

"AHHH FUCK!"

|▪︎|▪︎|▪︎|

Tiba di depan mansion, Lucian membopong tubuh remuk Lufi. Ia melangkah menuju lift yang langsung berhenti di depan kamarnya.

Lucian membuka pintu kamar. Ia merebahkan tubuh Lufi di kasur. Lucian dengan hati-hati membuka kain yang melekat di tubuh gadis itu. Setelah rampung, ia menutup tubuh polos Lufi dengan selimut tebal.

Lucian beranjak menuju kamar mandi.
Butuh waktu sekitar 15 menit untuk membersihkan tubuhnya. Lelaki itu kembali mendekati ranjang dengan keadaan shirtless.

Lucian duduk di tepian ranjang, tangannya membuka nakas lalu mengambil benda pipih kecil putih.

Lucian menyibak selimut bagian bawah yang menutup tubuh Lufi. Lelaki itu mengangkat kaki kanan Lufi, membuat gadis itu sedikit mengangkang.

LUFICIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang