"Ahhh Lu-Luci, aku tidak k-kuat!" Jerit Lufi kewalahan.
Lucian mencengkram kuat kesepeluh jemari Lufi. Ia sama cemasnya dengan gadis itu. Mereka saling menyentuh membawa tali ketenangan.
Kotor, jika pikiran kalian membayangkan adegan ranjang yang panas.
Mereka tengah dalam perjalanan menuju rumah sakit. Lufi mengalami kontrasi hebat saat berada di AHM untuk acara pembukaan asmara baru bagi anak-anak perempuan. Sialnya, Lucian tidak bisa hadir karena jadwal meeting dengan client dari Dubai, dan itu berdampak buruk bagi gadisnya yang kelelahan mengakibatkan timbulnya kontrasi.
"TIDAK BISA KAH KAU LEBIH CEPAT, JORICK!" Bentak Lucian murka.
Jorick yang tengah mengemudi semakin gelisah tak karuan. Aku harus menginjak pedal gas sekeras apalagi? Ini sudah 140 km / jam.
"S-sakit ... hiks ... sa-sakit sekali." Lufi meraung di dada Lucian, tangannya membalasan cengkraman lelaki itu tak kalah kuat.
Lucian terus menenangkan Lufi dengan kata-kata sayang dan penyemangat. Sungguh, rasanya, Lucian lah yang paling chaos. Melihat gadisnya kesakitan seperti ini, membuat darahnya berdesir dingin, menusuk setiap aliran nadi yang mengalir.
"Tu-Tuan a-ada kecelakaan di depan." Kata Jorick sedikit bergertar.
Tampak jalanan di depan ditutup oleh beberapa mobil polisi membentang di tengah, juga tanda-tanda pilok putih memenuhi aspal legam itu.
Lucian menggeram berat. Ia mengecup lama kening Lufi, "bertahanlah sebentar, sayang." Lucian segera keluar mobil dan berlari ke hadapan para pria berbaju seragam kebanggaanya.
BUGH
Lucian memberi bogem mentah pada salah satu polisi berpangkat komandan.
"I'm Lucian Dhe Costra. Tiga detik mobil sampah kalian tidak menyingkir, akan ku pastikan keluarga kalian mati malam ini."
Sang komandan membuang ludah sembarang, pukulan Lucian membuat sudut bibirnya mengeluarkan cairan merah kental. Ia menatap Lucian dengan mimik ketakutan.
Mimpi apa dia semalam, sampai bisa bertemu dengan jalmaan iblis seperti anak si Roger, ketua mafia keparat itu!
"Beri dia jalan." Titahnya yang langsung dipatuhi para bawahan.
Lucian kembali masuk ke dalam mobil tanpa membalas satu kata lagi setelahnya. Nafas Lucian setia memburu tak teratur, percampuran marah dan tegang.
Lufi meraba lalu mengenggam erat lengan Lucian. Tubuhnya sakit, perutnya nyeri seperti gejolak pusaran yang siap pecah, punggungnya terasa panas membuncah. Sungguh, tak ada kata yang dapat menjabarkan tusukan kesakitan ini.
Butuh waktu dua puluh menit untuk sampai di rumah sakit kepercayaan keluarga Dhe Costra, sebab mereka berlaju dari daerah pesisir desa. Itu pun Jorick sudah berusaha melajukan dengan kecepatan di atas rata-rata dan pastinya harus tetap selamat, jika tidak ya mati lah dia!
"Bertahanlah. Kau kuat, sayang. Kau kuat." Lucian terus bergumam kata penenang disertai kecupan-kecupan sayang di seluruh wajah gadis itu.
Hanya itu yang mampu Lucian berikan untuk saat ini. Kata penenang, doa dan kecupan hangat untuk gadisnya.
Lufi menangis histeris, cengkraman tangannya pun tak terpelas dari Lucian. Brangkar yang ia pijaki berjalan seiring roda kecil berputar menuju ruang persalinan.
Dokter Shannon menyatakan bahwa Lufi bukan hanya mengalami kontraksi, kondisi Lufi lebih dari itu. Ketuban Lufi sudah pecah, nahas ibu hamil itu tidak menyadari karena ini merupakan kehamilan pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUFICIAN
Romance• SEBAGIAN PART DI PRIVAT! TERBUKA BILA MEM-FOLLLOW. • FOLLOW DULU BARU BACA. !! WARNING 21+ !! • MENGANDUNG BAHASA KASAR, KEKERASAN DAN SEKSUALITAS. • HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. _________________________________________ Lucian Dhe Costra, kembal...