***
Hai guys! Oh gosh! Long time no see wqwqwq.
Gimana kabar kalian?
Aku pribadi alhamdulillah membaik. Terima kasih atas doa kalian semua waktu itu♥︎
Selamat membaca extra chapter Lufician♥︎
• Mohon untuk di jawab ya!
- Extra Chapter Lufician mau berapa part?
- 500 komen + 500 vote langsung gas update extra chapter selanjutnya. Gimana siap spam komen guys?
- Btw, kalo aku jual paketan buku series Dhe Costra ini bakalan ada yang beli gak ya? Xixixi ... takut ga laku *cry
Sebenernya aku pengen curhat, tapi kayanya di next extra chapter aja deh soalnya ini aku ngedit udah sambil merem melek krn ngantuk.
SELAMAT MEMBACA! TERIMA KASIH SEMUA♥︎♥︎♥︎
***
"Sayang, bangun."
Lufi menguncang tubuh tengkurap Lucian. Namun lelaki itu tak kunjung memperlihatkan sinyal kehidupan.
Lufi menghela nafas lalu mendaratkan bokongnya di pinggiran kasur. Wajahnya berubah jengkel seketika. "Bangun cepat atau aku pergi sendiri!"
Tidak ada ketukan detik yang mampu menghitungnya, gerak Lucian begitu cepat bagai angin tornado.
"Siap sayang, aku mandi dulu!" Kata Lucian perak khas orang bangun tidur. Ketengilannya berlanjut, ia menoel gundukan kenyal milik Lufi yang semakin hari tampak semakin besar.
"AKH, LUCIAN!" Lufi melotot kaget. Matanya kemudian menyipit penuh amarah kepada Lucian yang kini telah melangkah ke kamar mandi.
Lucian berhenti di depan pintu kamar mandi. Ia menelengkan kepala ke arah istrinya. Sebuah smirk licik ia berikan. "AHH AHH AHH SAYANG JANGAN MENDESAH DONG, BURUNGKU NGACENG NIH!"
BUGH!
Lufi terlanjur emosi. Ia melempar bantal yang akhirnya tepat mendarat di wajah tengil Lucian. "LUCIAN!!!"
Mode singa Lufi sudah aktif, Lucian cepat-cepat berlari masuk ke kamar mandi dan mengunci pintunya, menghindari amukan singa yang akan semakin menjadi-jadi.
Lucian menatap pantulan wajahnya di cermin wastafel. Ia tertawa lepas sembari menggeleng-gelengkan kepala.
Lucian tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan sebahagia ini. Hidup Lucian sangat berwarna setelah Lufi dan kehadiran kedua anaknya.
Dahulu, Lucian merasa dirinya adalah singa si raja hutan, sedangkan Lufi hanyalah seekor kucing lucu penurut. Haha! Sayang sekali kenyataan itu harus berubah. Setelah menikah, istri lah yang menjadi raja singa dan suami menjadi kucingnya.
Benar kata pepatah, hukum alam itu memang ada.
|▪︎|▪︎|▪︎|
"Bagaimana perasaanmu?"
Eric menolehkan kepala ke samping, menatap Lucian dengan mata tajamnya. "Sedikit gugup."
Lucian terkekeh, meniup batang nikotin sebagai hisapan terakhir. Ia merapihkan kerah jas hitamnya, "tarik nafas lalu hembuskan." Eric mengikuti sarannya. "Setelah itu tutup mata dan bayangkan malam pertama yang penuh gairah bersama istrimu."
Eric yang tengah menutup mata— mengikuti intruski Lucian pun tak sanggup menahan senyum malunya. Sialan Lucian!
"Apa yang wajib dilakukan saat malam pertama?" Tanya Eric.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUFICIAN
Romance• SEBAGIAN PART DI PRIVAT! TERBUKA BILA MEM-FOLLLOW. • FOLLOW DULU BARU BACA. !! WARNING 21+ !! • MENGANDUNG BAHASA KASAR, KEKERASAN DAN SEKSUALITAS. • HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. _________________________________________ Lucian Dhe Costra, kembal...