(5)

3.9K 491 25
                                    

"Tentang pikiranku pada mereka, kali ini kalian tidak bisa mengelabuhi ku! Karena keajaiban Tuhan nyata adanya."

~Adhisa Leola Indradjati~

HAPPY READING

*
*
*
~ IG aing (fandini03) ~


"Gue pamit," ujar Ezra.

"Gila, bangke lo nggak mau minta maaf gitu, atau bilang sorry udah bikin anak orang cacat muka kaya gini," sahut Arcellio.

"Kau emang jahat kaya anak dajjal kali Za," sambung Jeremy.

"Masih mau bacot kalian? Berapa hitungan biar gue tebas leher kalian berdua."

"Udah udah." Galen menepuk pundak Ezra.

"Gue cabut ada urusan."

Ezra melenggang pergi. Sakya hanya mengangguk dan tersenyum melihat kepergian tetua itu. Cowok trendy satu itu terpaksa berbohong, alih-alih dirinya meminum obat yang berefek samping halusinasi. Padahal apa yang dia lihat masih bisa dibayangkan dengan jelas.

Ezra merebahkan tubuhnya dikasur. Pikirannya pening, Kata-kata Sakya masih berkeliaran di otaknya. Pertanyaan apa benar? Iyakah? Realkah? Ini nggak bohong kan? terus saja berputar mengelilinginya.

Matanya fokus pada meja yang ada di depannya. Pink. Menggulung. Manis. Ezra mengambil satu, membuka bungkusnya dan mulai menjilati lolipop yang kini sudah Ezra pegang. Di samping jejeran lolipop ada banyak wadah atum tempat tusuk gigi yang sudah tersusun rapi.

Ponsel Ezra berdering. Nama sahabat lama tertera di sana.

"Gue tebak lo lagi makan loli, sendirian di kamar, uring-uringan meluk bantal guling sambil nangis. Iyakan iya. Gue bener kan? Kenapa sih?"

"Gila lamaran lo bener banget asu."

"Kirik, ramalan goblok bukan lamaran."

"Gimana kabar lo di Aceh? Pekerjaan lo nari saman dipanggung-panggung yaa hahahaha nanti pulang wajib banget nari depan gue."

"Bentar ada chat masuk nih." lanjut Ezra.

🎻🎻🎻

Di ruang tengah Adhisa anteng memainkan biola pemberian Zanna. Biola yang bodynya full berwarna cokelat. Di sampingnya juga bertengger sebuah piano dengan tuts yang biasanya warna hitam putih diganti warna putih ungu oleh Alton.

Jam 21:45, dua chat masuk ke handphone Adhisa.

Pacarku Ezra❤
Jangan lupa tidur sebelum jam 10 ya tuan putri
Love you

Tante Zanna
Sayang, mamah sama papah lembur nih. Sampe rumah sekitar jam 11 an. Jangan lupa minum obat yah.

Ekpresi Adhisa datar. Gadis bermata hazel itu sedang tidak selera untuk membalas chat dari siapapun.

Tangannya kembali menggesek senar biola. Mulutnya tak kalah melantunkan lagu yang kemarin sempat ia hapal. Bahaya- Tiara Andini x Arsy Widianto.

Entah mengapa suasana hati Adhisa cemas. Kantukpun serasa enggan datang ke matanya.

Jam dinding yang menunjukkan detik sepuluh berbunyi keras. Jam 22.00, dan sepintas bayangan mereka datang lagi.

Adhisa masih memfokuskan pikirannya untuk terus menggesek biola miliknya.

Twinkle twinkle little star
How I wonder what you are

Nyanyian itu tiba-tiba masuk ke gendang telinganya. Adhisa mengitari pandangan sekitar. Di matanya, tampak seorang anak laki-laki duduk diatas kursi piano. Nyanyiannya hanya sampai dua baris dari lagu itu saja, anak laki-laki itu tersenyum kearah Adhisa.

O7X Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang