(19)

1.3K 185 9
                                    

Ada rahasia yang belum saatnya terungkap

~Carramel~

HAPPY READING
*
*
*
~vote atuh euy~

Ezra mengetuk pintu apartement Jery dengan keras. Ia emosi, sudah beberapa menit berdiri dan tidak ada satupun yang membukakan pintu untuknya.

Tangan kekarnya kembali mengetuk-etuk. Tatapan tajam Ezra dapatkan dari penghuni sebelah kamar Jeremy.

"Hey!! Nak, sudah malam jangan berisik." teriak seorang kakek tua.

Ezra melihat kearah arloji yang ia pakai. Masih jam sepuluh kurang lima belas. Ezra berdehem sendiri, tersenyum kecut mendengar perkataan kakek itu.

"Jam segini udah malam? Fuck!"

"Shit nih anjing-anjing yang ada di dalem tai!!" Ezra memaki.

Tuan Putri ❤
Jangan lupa tidur sebelum jam 10 ya tuan putri
Love you

Belajar nya udah aja, kalo capek jangan dipaksa :)

Selesai mengirim pesan, akhirnya pintu itu terbuka juga. Di depannya Sakya melongo. Bukan, bukan Ezra yang menyebabkannya seperti itu, melainkan pandangan dibelakang Ezra yang membuatnya gagal fokus.

Ekpresi Sakya yang tak biasa membuat laki-laki dengan celana jeans yang robek di lututnya itu berpaling. Tatapannya datar, tanpa ia sadari langkahnya maju mendekat. Tatapan datar itu berubah menjadi tajam, hatinya memaki sangat target.

Persetan dengan persahabatan yang pernah mereka jalin.

"Masuk Elza!!" Intruksi dari Arcell untuk Elza.

"Tapi Cell.. "

"Masuk!!"

"Fuck lo anjing!!" Bughh. Suara pukulan dan makian terdengar sangat jelas dilorong apartement yang sudah mulai sepi.

"Lo yang bajingan asu!! Gue buta temenan sama lo."

"Masih berani muncul hadapan gue gue tebas leher lo tanpa hitungan." Ezra berteriak.

"Heyy!! Nak, kakek bilang jangan keras-keras sudah malam." teriak kakek dari kamar sebelah.

"Za za udah za," Galen menarik tubuh Ezra menjauh. Membawanya masuk ke apartement milik Jery.

"Cell, gue kangen lo," ucap Sakya sambil menepuk pundak Arcell.

"Aku dan kau masih tetanggaan kita masihlah teman pren."

Tanpa menjawab sepatah katapun Arcell masuk kedalam. Menutup pintu dengan cara membantingnya keras.

"Dugaan gue bener kan tentang jalang itu!! Si kunyuk Arcell juga bantu dia bangsat."

Galen mengambil segelas air. Memberikan nya pada Ezra. "Tenang Za, disini banyak orang. Mereka bisa keganggu kalo lo terus terusan teriak."

Setelah minum air pemberian Galen, Ezra mendudukkan pantatnya di sofa polos berwarna coklat tua. Mengambil tusuk gigi dan memasukkan nya kedalam mulut. Tangannya Ezra silangkan, menjadikan keduanya bantal untuk kepalanya.

"Gimana sama lo anak kecebong? Apa yang lo dapet?"

Sakya tidak menggubris pertanyaan Ezra. Laki-laki dengan poni cute itu senyam-senyum sendiri memandangi ponselnya. Hem, Sakya sedang menikmati pemandangan dada para pria seksi.

O7X Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang