Ada dua orang yang menganggap ketidakmungkinan bisa menjadi nyata, orang dengan IQ tinggi dan dia yang tidak bisa berpikir.
~Galen Nicholas Lee Martin~
HAPPY READING
*
*
*
~ Yuk bisa yuk vote dulu sebelum baca! ~Ezra membuka mata setelah mendengar deru mobil milik Nando di bawah. Sepagi ini? Sang ayah sudah giat bekerja?.
"Aaaaahhhh." Kaki yang jenjang ia putar berbeda arah dengan tangannya. Ezra mengulat, masih dengan posisinya diatas kasur.
Tepat saat Ezra menghadap kearah kanan, anak dari pengusaha yang terkenal sukses dengan cap keluarga harmonis di masyarakat itu terkejut.
Ezra segera bangkit, mengambil foto yang digantung di gorden jendela kamarnya. Foto Ezra kecil yang diberi coretan merah di dalamnya. Di belakang foto tertulis nama kecilnya, Agung.
Dengan suara parau khas bangun tidur, Dia memaki. "Anying lo peneror goblok!!"
🎻🎻🎻
Siswa-siswi OLIVIER'S berkumpul ditengah lapangan. Setelah minggu lalu mereka harus bergulat dengan soal-soal kini mereka akan dipertemukan dalam sebuah permainan sebagai ajang kekompakan kelas.
Di depan dua orang siswa sedang menjelaskan apa kegiatan tiga hari kedepan. Dia adalah Nasya, wakil ketua OSIS bersama rekannya.
Ezra sendiri memilih duduk dibarisan belakang. Kali ini, laki-laki yang diberi sebutan primadona OLIVIER'S sedang menyusup ke kelas orang.
Ezra menarik Galen kebelakang, niatnya ingin menceritakan kejadian pagi tadi pada sohibnya.
Ditengah cerita, Ezra berdiri. Menatap ke barisan kelas sepuluh, tepatnya kelas Adhisa. Dengan isyarat kedua tangan yang menunjuk matanya lalu beralih kearah lain, Sakya paham. Rekan laki-laki berponi itu menjawab dengan isyarat Oke.
Setelah diberi isyarat oleh Ezra, Sakya melepas jaket blue miliknya. Mengangkat ke atas agar menghalangi sinar matahari mengenai wajah Adhisa.
Tanpa Ezra sadar, kekasih nya tersenyum. Ah, tidak jadi masalah kalau kita berpenyakitan tapi punya potensi tinggi di sekolah karena pacar kita bukan?.
A3
Bertemu!!07:30
"Za, HP lo."
Ezra memeriksa handphone nya. Raut wajah kesal dan emosi langsung tergambar jelas disana.
"Fuck!! Anjing Tai!!" Ezra berteriak. Membuat mata yang tadinya fokus kini terarah ke dirinya. Mereka yang tahu akan ada pertunjukan menyenangkan saat umpatan itu keluar dari si primadona OLIVIER'S tentu tak mau mengalahkan perhatian nya sedetikpun.
Nasya memberi peringatan dengan berbagai di speaker yang dipegangnya. "Diam!! Atau kaka bisa keluar dari barisan." Ucapnya sambil menahan emosi.
Bagaimana pun juga Nasya masih tidak terima perlakuan Ezra tempo lalu. Ditambah lagi kejadian ibunya sewaktu pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
O7X
Mystery / Thriller"KELUAR!!"teriak Ezra memasuki toilet perempuan. "Semuanya KELUAR bangsat!!" Satu persatu bilik kamar mandi ia dobrak. Memastikan tidak ada orang yang tersisa. Perempuan berkacamata itu berjalan mundur, mendapati mimik wajah Ezra yang begitu emos...