(9)

2.4K 293 1
                                    

Jangan heran dengan sifatku yang kadang membingungkan, caraku memperlakukan kalian, kamu, dia dan mereka tergantung seberapa besar arti dirimu dalam hidupku.

~Ezra Aderald Hernandez~

HAPPY READING

*
*
*
~Maen ig kan? Follow aing (fandini03) ~

"Tumben papi jam segini udah dirumah? Kangen sama mami yah," ledek Ezra.

Mendengar godaan dari anaknya, tangan kekar pria berkepala lima itu langsung merangkul pundak sang istri, Heera.

Sambil mengelus kepala Heera, Nando berkata dengan tenang, "Iya papi kangen banget sama mami."

"Ezra keluar dulu Mi Pi."

"Jangan malem-malem sayang," kata Heera.

Ezra berjalan santai, malam ini style nya tidak seperti anak muda yang akan kencan. Ah, apa pula gunanya mempersoalkan hal itu untuk Ezra. Memakai tang top saja damage laki-laki itu sudah diluar batas wajar untuk kalangan hawa.

Jeans hitam dengan model sobek di lututnya Ezra padukan dengan kaos cream yang dibalut kemeja putih yang kancingnya sengaja ia buka.

Baru keluar pagar dengan motor CBR merahnya, mesin motornya Ezra berhentikan tepat didepan rumah bercat abu yang beradu dengan warna putih.

"Tante Silvi." Ezra berteriak.

"Ezra, ganteng banget mau kencan yah?" ledek Silvi sembari mempersilahkan Ezra masuk.

"Ada barang yang harus Za ambil tan dikamar Carra." terang Ezra.

Silvi mengitari sudut rumahnya sendiri. Senyum manis itu ia perlihatkan kepada Ezra, anak tetangga depan rumahnya. "Cari aja Za, tapi tante mau keluar nih, nggak papa yah kalo tante tinggal."

Ezra baru nggeh melihat penampilan Silvi yang sudah benar-benar rapi. "Oh iya, nggak usah dikunci yah tante nggak sampe nginep kok."

"Tante mau kemana?" ceplos Ezra.

Menyadari pertanyaannya salah laki-laki muda itu langsung meminta maaf, "Om Varel," sebut Silvi.

"Oh, silakan tan." Silvi mengangguk, setelahnya langsung berjalan keluar meninggalkan Ezra.

Dari kecil Ezra sudah akrab dengan keluarga ini. Tak canggung jika dia keluar masuk sekedar numpang tidur dikamar Carramel. Hitung-hitung untuk menumpahkan rasa kangen pada gadis tomboy itu.

Satu persatu tangga rumah itu Ezra naiki. Ezra menyipitkan matanya saat membuka kamar Carramel. Sungguh mengherankan seorang perempuan yang terlihat tomboy mempunyai kamar dengan barang-barang yang serba pink di dalamnya.

"Gila lo Carr."

Pesan Carramel kemarin yang masih Ezra ingat adalah jangan pindahin barang-barang milik gue, apapun itu apalagi foto setiap sudut yang ada.

"Oke oke lo menang mak lampir."

Dimeja rias milik gadis yang sekarang berada di Aceh itu ada dua gelas yang isinya mampu membelalakan mata Ezra. Dua benda yang sangat ia suka dan seperti tidak bisa hidup tanpanya. Permen loli dan tusuk gigi.

O7X Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang