(28)

1.2K 218 13
                                    

Aku pelakunya!!

~.~

HAPPY READING
*
*
*
WARNING!!
~DILARANG KERAS SPOILER BAB INI!!~


Jam terus berputar. Detiknya berhenti diangka enam. Tepat saat pukul menunjukkan 22: 30 seseorang muncul. "Gue pelakunya!!"

Ezra, Galen dan Sakya terkejut melihat siapa yang datang dari arah dapur. Pemandangan yang sangat langka bagi mereka. Bagaimana bisa dia dibelakang semua ini?.

Tangan Ezra mengepal. Bersiap memukul habis habisan orang yang selama ini mempermainkan nya.

"Berhenti disitu!! Atau Adhisa mati ditangan gue." Arcell menaruh tangannya yang memegang pisau ke leher Adhisa. Gadis itu merintih lirih.

"Cell sadar, kita ini temen lo Cell," kata Galen berusaha menenangkan.

"Temen? Temen sampah maksud lo?"

"Gue yakin lo cukup tau apa perbuatan dia selama ini Len. Dia ini cuma iblis bertampang cakep doang."

Melihat Ezra yang semakin membara tak sabar, Arcell meledek dengan gaya, "Apa? Nggak terima? Emang kenyataan kan."

"Anjing lo Cell, lepasin Dhisa sekarang juga. Mau lo apa sih bangsat!!" Teriak Ezra.

"Dia nggak ada berhak buat lepasin cewe malang itu! Karena aku pelakunya." ucap seorang yang datang dari arah kamar.

Sepatunya high heels yang digunakan menciptakan dentingan yang bertabrakan dengan lantai rumah yang sudah tua.

"Dasar jalang!!" umpat Ezra.

"Elza??" ceplos Sakya.

"Seperti dugaan lo, sebenarnya lo nggak pernah meleset sekalipun. Arcell emang jadi tameng gue selama ini." Elza tersenyum picik.

Gadis itu mendekati Ezra. Berjarak dia langkah dari tempatnya berdiri, Elza mengeluarkan beberapa foto dan ditujukan kepada Ezra.

"Ingat ini?" oceh nya.

Isi foto itu menunjukkan beberapa potret anak perempuan gemuk dengan seragam SMP. Dia adalah masa lalu Elza yang kelam.

Secara refleks ingatan itu kembali terlintas di pikiran Elza. Gadis gemuk yang tak punya banyak teman, pendiam bisa dibilang tidak pernah mencari masalah tiba-tiba di datangi kelompok populer di SMP nya kala itu.

Segerombolan kelompok yang selalu menindas anak-anak yang lemah. Pembullyan yang Elza kecil dapat bukan hanya satu sampai dua hari, bahkan bisa berbulan-bulan. Karena, dia satu-satunya siswa yang mau bertahan di masa pembullyan itu.

"Nggak kalian pergi!! Aku takut."

"Heh!! Limbah gentong, nggak usah takut. Katanya lo pengen ngerasain di sayang cowo, iya kan?" ucap Anak laki-laki yang mengetuai kelompok itu.

"Lo kesepian kan? Di tolak terus sama cowo-cowo. Kita baik loh." Susul perempuan berambut pendek disamping ketua tadi.

Dengan senyum picik disemua wajah yang gadis gemuk itu lihat mereka saling mengkode. Tiga diantaranya pergi sambil tertawa renyah. Sedang dirinya ditinggal dengan beberapa lelaki yang di cap nakal oleh sekolah itu sendiri.

"Jangan!! Jangan pegang akuu!!" gadis gemuk itu berteriak keras.

Elza mendekatkan langkahnya. Tamparan keras tiba-tiba dilayangkan untuk Ezra. Tepat di depan wajah Ezra yang kini terlihat seperti anjing yang mengemis, Elza mengumpat. "Limbah gentong, ingat sebutan itu BANGSAT!!"

O7X Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang