JENNIE POV
Hari ini aku mendapatkan panggilan untuk interview di salah satu Firma tempatku mengajukan magang. Aku mencoba mengalihkan semuanya dan berusaha fokus pada interview yang akan kulakukan.
Aku sungguh berharap masih ada harapan untukku bangkit menata karirku kembali.
"Makan dulu nak,ibu sudah siapkan di meja makan"
Dengan ragu aku mencoba duduk dan memaksa mengisi perutku dengan sedikit makanan dan meminum susu hangat.
Tapi perutku pagi ini tidak mentolerir sedikitpun makanan masuk ke perutku.Rasa mual justru membuatku memuntahkan semua makanan yang kumakan.
Beruntung ibu masih sibuk di dapur dan tidak memperhatikan apa yang terjadi padaku. Tidak ada yang boleh tahu. Aku akan menyimpanya sendiri,sampai aku memutuskan apa yang akan aku lakukan.
"Ibu...aku berangkat ya"
Ibu datang dari dapur,melirik makananku yang hanya sedikit berkurang.
"Kenapa sedikit sekali makannya?"
"Belum lapar bu"
"Ibu bawakan buat bekal ya?"
"Tidak usah bu,biar nanti makan di luar saja"
Ibu memeluku erat dan mencium pipiku.
"Semangat ya sayang,ibu rindu senyum ceria kamu nak... Tolong jangan putus asa,kita pasti bisa melewati semua ini bersama"
"Terimakasih ibu..."
"Ayah dan ibu mencintaimu Jennie"
"Aku tahu bu...aku juga menyayangi kalian"
Pelukan haru pagi ini membuatku berkaca kaca. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku akan menghancurkan mereka sekali lagi jika mereka tahu kemungkinan besar aku sedang mengandung anak bajingan itu.
Segalanya terasa sangat berat untukku. Aku hampir di batas kempuanku bertahan.
***
Rasa gugup segera kurasakan,saat aku duduk menunggu panggilan di ruangan lobi kantor Firma hukum ini.
"Nona Kim Jennie..."
"Ya saya."
"Pengacara Lee menunggu anda di ruanganya"
"Baik"
Aku bangkit,berjalan dengan penuh keyakinan menuju ruangan Pengacara Lee So Man.
tok..tok..tok
"Silahkan masuk"
"Selamat pagi Pengacara Lee,saya Kim Jennie"
"Silahkan duduk nona Jennie"
"Oke. Saya sudah memeriksa seluruh cv yang kamu kirimkan,dan saya terkesan sekali. Saya yakin kamu memiliki potensi bagus karena sebelumnya Pengacara sekelas Kim Nam Joon saja pernah merekrut kamu dalam timnya"
"Terimakasih Pak"
"Hanya saja..."
Sedikit bingung saat tiba tiba Pengacara Lee berdiri menghampiri bangku tempatku duduk. Tanganya mulai menggelayuti pundaku dan membuatku sangat tidak nyaman.
"Sayang sekali langkah awal karirmu tersandung kasus vidio itu"
Jatungku berdebar saat dia menyebutkan tentang kasus vidio miliku. Aku masih belum mengerti kemana arah pembicaraanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/288237976-288-k143357.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive You (pengampunan)
FanfictionTakdir mempertemukan mereka untuk saling menghancurkan satu sama lain hingga jatuh bersama kedasar kehancuran. Namun keadaan justru membuat mereka saling berpegangan,saling menguatkan dan akhirnya saling menyelamatkan satu sama lain. "Wanita wanita...