TAEHYUNG POV
Jennie terus memaksa pulang dan tidak ada pilihan lain selain menurutinya.Jadi setelah menyelesaikan seluruh administrasi aku membawa Jennie keluar dari klinik.
Entah bagaimana aku berhasil memaksa Jennie naik ke mobilku,segera aku mengunci pintu mobil berjaga jaga jika Jennie nekat melompat keluar.
Bungkam seribu bahasa,Jennie benar benar menolak bicara padaku.Pandanganya menerawang ke luar jendela tidak sudi bertatap mata denganku. Tidak ada yang bisa kulakukan. Aku sendiri sedang berusaha sekuat tenaga mengendalikan kesabaranku menghadapinya.
Jennie dengan segala keras kepalanya adalah ujian pertama untuku belajar kembali mengendalikan emosiku.
Fokus berkendara aku mencoba menenangkan diriku sendiri.Otaku berputar mencari cara untuk bisa membuat Jennie mau berbicara padaku. Aku dan dia perlu bicara,terutama tentang kondisi kehamilanya.
Begitu sampai,aku memarkir mobilku sedikit berjarak dari pagar rumah Jennie.
Jeklekkkk...jekleeekkk
"Buka pintunya!!"
Belum juga melepas seatbelt miliku,Jennie sudah memaksa membuka pintu yang masih terkunci.
"Jenn...dengar,kita perlu bicara"
Aku masih mencoba selembut mungkin menghadapinya.
"Buka pintunya..!!" Jennie tidak perduli.
"Tidak sebelum kita bicara...!!"
Suaraku sedikit meninggi dan penuh penekanan.
Aku tahu dia sedikit terkejut,tapi setidaknya dia lebih tenang sekarang.
"Apa kamu tahu kamu sedang hamil Jenn??"
Jennie masih betah membungkam mulutnya,enggan menjawabku.
"Oke.Kamu tidak menjawab,aku yakin kamu tahu tentang kehamilanmu.Jadi...apa yang akan kamu lakukan??"
Ini seperti tidak ada gunanya dan membuatku sangat frustasi.
"Jenn...bayi itu anakku"
Jennie bereaksi,dia menatap tajam kearahku.Mata sembabnya selalu penuh air mata.
"Dengar...aku hamil atau tidak itu sama sekali tidak ada hubunganya denganmu!Apa yang kamu lakukan padaku adalah pemerkosaan jadi tidak hak untukmu bertanya tentang keadaanku!Aku tidak melakukan tuntutan apapun padamu jadi kamu bisa pergi jauh dari hidupku dan jangan pernah muncul di depanku lagi..!Sekarang buka pintunya,karena aku mau keluar...!!
"Tapi aku tidak bisa menjauh lagi darimu...!!Aku tidak bisa melepaskanmu lagi...!!"
Aku menggenggam tanganya erat,menarik tubuhnya mendekat padaku dan membuat Jennie menatap mataku.
Aku ingin dia tahu aku bersungguh sungguh saat aku mengatakan aku tidak bisa melepaskanya lagi.Aku mengingikanya,aku gila memikirnya.Otakku dipenuhi dirinya,terlebih sekarang aku tahu dia tengah mengandung bayiku.
Aku ingin menjadi lelakinya,menjadi seseorang yang bisa melindunginya.Jika dia memberiku kesempatan aku akan menebus dosaku padanya dengan seluruh sisa hidupku.
Kami saling bertatapan dalam diam.Aku mencoba mendekatkan wajahku,mencoba menyesap bibir manisnya perlahan.Aku sangat merindukanya.
Jennie tidak menolak saat bibir kami saling bersentuhan,aku mencoba memperdalam ciuman kami,tapi kemudian Jennie melepas tautannya.
"Biarkan aku turun"
Aku menyerah dan membuka pintu mobil untuknya.
Saat aku turun dari mobil membukakan pintu untuk Jennie,aku melihat sebuah mobil putih berhenti tepat di depan pagar rumah Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive You (pengampunan)
FanfictionTakdir mempertemukan mereka untuk saling menghancurkan satu sama lain hingga jatuh bersama kedasar kehancuran. Namun keadaan justru membuat mereka saling berpegangan,saling menguatkan dan akhirnya saling menyelamatkan satu sama lain. "Wanita wanita...