She's mine

3.6K 327 8
                                    




TAEHYUNG POV




JEPANG

Penetapanku sebagai tahanan kota hanya kamuflase memuakan dari para aparat berperut buncit yang hanya mencari cara memeras untuk mendapatkan uang.

Dollar exstra harus aku keluarkan untuk membungkam dan mengenyangkan perut buncit mereka agar aku bisa terbang ke Jepang.

Malam ini peresmian private Victory Kingdom, salah satu Cassino bar miliku di Okinawa. Seluruh kolega dan pemilik saham akan aku sambut dengan pesta besar penuh dengan penari striptis papan atas.

Peresmian ini di lakukakn secara private karena aku masih dalam status tersangka dalam skandal Burning Sun,mereka mengijinkanku terbang ke Jepang dengan syarat tidak untuk tampil di hadapan publik.

Aku sedang malas mencari masalah,jadi aku akan turuti kemauan mereka.

Biasanya aku akan bersemangat dengan pesta semacam ini. Tapi malam ini aku hanya menatap datar penari telanjang yang melakukan pole dance dengan seksinya.

Otakku justru terisi penuh oleh Kim Jennie dan hanya ada Kim Jennie.

Aku mencoba mengalihkan perhatianku dengan meminum banyak alkohol,aku benci perasaan seperti ini,perasaan di kendalikan yang membuatku merasa menjadi lebih lemah.

Tapi yang terjadi justru kepalaku menjadi sangat berat. Aku memutuskan untuk meninggalkan pesta terlebih dahulu diikuti Jimin dan Joy.

Sesampainya di kamar hotel,mandi menjadi caraku menyegarkan otakku dan merilekskan tubuhku. Aku kelelahan dan kurang tidur. Energiku terkuras setelah malam panjangku bersama Jennie.

"Kim Jennie...apa yang kamu lakukan padaku??"

Aku sudah merindukanya.Aku merindukan Kim Jennie,dia memenuhi seluruh pikiranku sampai tidak tersisa celah lagi. Dia benar benar membuatku gila.

Joy sudah menyiapkan pakaian ganti untuku begitu aku selesai mandi. Dia membantuku memakaikan piyama tidur untuku.

"Siapa yang membuat luka ini??"

Joy  bertanya tentang luka goresan kuku di lengan,dada bahkan punggungku. Dia menyentuh tubuhku dengan lembut tepat di setiap goresan luka di dadaku.

Aku tau dia memprovokasiku. Biasanya aku akan dengan senang hati meladeni permainanya,tapi entah mengapa hari ini aku merasa risih saat tanganya mulai meraba seluruh dadaku.

"Hentikan..!!!"

Geramku lirih namun penuh penekanan membuat Joy terkejut. Dengan kasar aku menyingkirkan tanganya dari dadaku.

"Keluar...!!!"

"Biar aku obati dulu lukamu Taehyung..."

"Keluar sekarang...!!!"

Aku kehabisan kesabaran,mata merahku tajam menatanya,membuat Joy ciut dan segera keluar dari kamarku.

Dengan tenang aku duduk di atas ranjang dengan laptop di pangkuanku. Aku membuka koleksi vidio terbaru yang menjadi favoritku beberapa jam ini.

Vidio itu adalah rekaman dari dalam mobilku pada malam saat aku memaksa meniduri Jennie. Sebenarnya tidak ada niat khusus aku memasang kamera untuk merekam.Itu hanya untuk koleksi pribadiku,bahkan Jimin tidak aku izinkan melihatnya. Aku tidak akan rela ada laki laki lain yang melihat tubuh polos Jennie. Hanya aku,dia miliku.

Aku memasang earphone agar aku bisa dengan jelas mendengar setiap jeritan dan desahan suara Jennie yang terdengar seperti lantunan dari surgawi,membawa sensasi panas kesekujur tubuhku,membuat 'miliku' menegang dengan cepat,keras dan menyakitkan.

Bisa saja dengan mudah aku meminta salah satu penari striptis itu untuk melayaniku,tapi hasratku hanya menginginkan Kim Jennie.

"Aaerrrggghhhhh....!!! Brengsekkkk!!!"

Tanganku mencengkeram erat kepalaku yang terasa berat dan berdenyut.

Aku pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri dan duduk di toilet,menyentuh 'miliku' sendiri dan mulai menggerakan naik turun perlahan. Hal gila dan memalukan yang sudah sangat lama tidak pernah aku lakukan.

"Kim Jennie....Aaarrggghhhhhh"

Pelepasan klimaksku terasa begitu hambar,hanya bisa membayangkan betapa seksi dan cantiknya Jennie jika dia yang duduk dipangkuanku,menari dan meliukan pinggulnya dengan 'miliku' berada di dalamnya. Aku terlihat sangat memalukan, terduduk lemas dan terengah menyedihkan.

"Jim...ayo kita minum"

Sesaat setelah aku membersihkan diri tidak ingin Jimin mengetahui apa yang baru saja aku lakukan.

"Oke,apa perlu aku memanggil wanita??"

"Tidak perlu,kita berdua saja"

Jimin memperhatikanku menghabiskan gelas demi gelas wine yang ku isi penuh di gelasku.

"Apa ada masalah Taehyung??"

Masih diam tanpa menjawab aku melanjutkan mengosongkan gelasku.

"Taehyung..??"

"Batalkan semua rencana pertemuan langsungku besok Jim. Aku ingin pulang ke Korea!"

"Tiba tiba?? Jadwal kita masih 3 hari di Okinawa Taehyung"

"Wakili aku Jim,kamu saja yang bertemu dengan mereka!"

"Apa kamu ingin menemuinya??"

"Siapa??"

"Gadis itu,Kim Jennie?? Kamu tidak bisa fokus selama disini karena dia kan??"

Aku menarik nafas berat sebagai pengganti jawaban.

"Apa yang kamu lakukan pada gadis itu ??"

"Apa??"

"Apa kamu memaksa menidurinya??Kamu seharusnya bisa lebih bersabar jika ingin mendekatinya"

"Dia wanita keras kepala. Dia bilang lebih memilih mati daripada menjadi wanitaku!!"

Jimin tertawa melihatku begitu frustasi karena seorang wanita.

"Oke,kalau begitu aku akan urus penerbanganmu untuk besok pagi"








***

Aku meninggalkan Okinawa segera dan kembali ke Korea. Aku hanya ingin melihat Jennie untuk memastikan keadaanya.

Aku bahkan tidak perduli jika dia mengajukan tuntutan hukum padaku,selama aku bisa melihatnya dalam keadaan baik baik saja.

Tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu,aku memerintahkan sopirku untuk menghentikan mobilku di dekat rumah Jennie.

Sebelumnya aku memerintahkan beberapa orangku untuk mengawasi rumah Jennie,aku mendapatkan informasi jika hari ini Jennie sudah kembali bekerja,jadi aku memutuskan untuk menunggunya pulang.

Sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat di depan pagar rumah Jennie. Tidak lama terlihat seorang laki laki berkacamata tebal yang tidak asing untuku turun dan membukakan pintu sebelahnya.

Terlihat Jennie keluar dari mobil itu. Mereka berhenti sejenak di depan mobil dan terlihat berbicara serius.

Apa yang aku lihat selanjutnya membuatku ingin mematahkan leher laki laki berkacamata tebal itu,dia terlihat mencondongkan wajahnya mendekat,terlihat ingin mencium Jennie.

Rahangku mengeras,tanganku mengepal membayangkan menghancurkan kepala bajingan itu.

"Tidak ada yang boleh menyentuhnya selain aku,bajingan...!!!"

























*******************

Thanks sekali lagi buat yang selalu support,happy reading 💜💚
























Forgive You (pengampunan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang