8 weeks

3.4K 345 10
                                        

TAEHYUNG POV





Teriakan dan tarikan tangan Jennie menyadarkanku dari luapan amarahku. Sebelum aku menarik lebih banyak perhatian beberapa orang yang lewat,aku mengurungkan niatku meledakan tenggorokan tua bangka keparat ini.

Aku berbalik dan melihat ekspresi ketakukan Jennie padaku. Aku melembutkan tatapanku untuknya,aku benci setiap kali melihat Jennie merasa takut karenaku.

Pagi ini aku pergi ke rumah Jennie dan menunggunya berharap bisa melihatnya meski hanya sebentar. Tapi keberuntungan berpihak padaku,Jennie keluar dengan berpakain formal dan aku memutuskan untuk mengikutinya sampai aku menyaksikan kejadian ini.

Langkahnya terhenti ketika aku menyebut nama Eun Ha untuknya. Aku merasa sedikit lega berharap Jennie mau sedikit berkomunikasi denganku.

"Eun Ha menitipkan ini dan memintaku mengembalikanya padamu"

Kataku begitu Jennie berbalik menghadapku.

Dahinya mengernyit,dan mata bulatnya menyipit mencoba memperhatikan benda yang aku ulurkan padanya.Dan aku melihat mata sembabnya mulai berkaca kaca lagi.

"Kenapa Eun Ha tidak mengembalikan sendiri buku itu padaku? Apa dia tidak mau bertemu denganku lagi??"

Suaranya bergetar menahan kekecewaan.Aku sudah menduga dia pasti berfikir seperti itu.

"Bukan tidak mau,tapi tidak bisa"

"Apa maksudmu??Apa kamu melarangnya??"

"Bukan begitu Jennie. Eun Ha...sudah pergi untuk selamanya. Eun Ha...meninggal seminggu yang lalu"

Jennie terlihat kesulitan mencerna apa yang baru saja kukatakan.Dia terus menggelengkan kepala mencoba menolak informasi yang baru saja dia dengar.

"Kamu pikir aku percaya??Kamu hanya ingin mempermainkanku kan??"

"Dia menuliskan banyak pesan untukmu di buku harian milikmu"

Tangisnya kini pecah,mata sembabnya seolah tidak berhenti mengalirkan air mata. Jennie meraih buku harian miliknya dari tanganku,dan membaca sekilas pesan dari Eun Ha untuknya.

Dia beralih menatapku tajam.

"Apa yang kamu lakukan padanya?? Kenapa Eun Ha bisa meninggal...?Katakan...!"

"Eun Ha...dia bunuh diri"

"Apa.....?"

Jennie menaruh tanganya di dada menahan rasa sesak karena tangisnya membuatku sangat mengkhawatirnya.

Aku mendekat mencoba meolongnya,tapi Jennie justru memberikan tamparan keras di wajahku,tangisnya bercampur amarah memberikan umpatan penuh kebencian.

"Lihat apa yang kamu lakukan brengsekk...!!Bahkan adikkmu sendiri memilih mengakhiri hidupnya sendiri karena memiliki bajingan sepertimu sebagai Kakaknya...!!Apa kamu sudah puas sekarang...?!"

Kata katanya terasa seperti garam yang ditaburkan diatas lukaku yang belum mengering karena rasa kehilangan.

Tapi aku pantas menerimanya,semua yang dikatakan Jennie adalah kebenaran.

Dengan tangan lemahnya Jennie mencengkeran kerah bajuku.Dia masih belum selesai denganku dan aku akan mebiarkanya meluapkan segala emosinya padaku.

"Kalau aku jadi kamu,aku akan pergi ke sungai Han untuk menceburkan diri dan menyusul Eun Ha agar aku bisa memohon pengampunan padanya..!!!Seharusnya bajingan sepertimu yang mati,bukan Eun Ha...!!!"

Jennie jatuh terduduk,kakinya gemetar lemah tidak sanggup lagi menopang dirinya.

"Jennie..."

"Eun Ha kenapa kita berakhir seperti ini...??"

Forgive You (pengampunan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang