TAEHYUNG POV
Jennie telah menyiapkan makan siang bersama untuk menyambut kedatanganku.Rasanya teramat lega bisa kembali lagi ke rumah,dan kali ini benar benar terasa sebuah 'rumah'untukku.
Wanita hebat yang sangat kucintai kini tinggal bersamaku,di rumah kami.Putra kecilku yang menggemaskan,dunia baruku melengkapi segalanya.Aku bahkan memiliki Ayah dan Ibu sekarang.Sungguh berkat luar biasa dari Tuhan yang diberikan untuk seorang sepertiku.
Sekarang dengan percaya diri aku bisa meyakini aku pantas menerima semua inj bukan?!
Aku berdiri takjub,mataku berbinar,ujung bibirku tak henti menyunggingkan senyum saat aku melihat Jennie yang dengan telaten menyuapi Junno untuk makan siangnya sementara aku sibuk memanggang daging untuk mereka.
Aku sangat menyukai suasana makan siang di luar ruangan seperti ini,taman di pelataran belakang rumah sangat sempurna untuk makan siang hari ini di tengah suasana sejuk sedikit hangat khas awal musim semi.
"Hey,tidak berniat membuat daging gosong kan?!"
Jimin mengejutkanku,dia membawakan 2 gelas canpange untukku.
"Aku turut berbahagia Taehyung.Sangat lega rasanya melihatmu berjalan begitu ringan saat ini.Kita tumbuh bersama,aku tahu semua yang kamu lewati tidaklah mudah.Kamu pantas mendapatkanya!"
"Terimakasih Jim"
"Kapan melamarnya lagi??"
Aku hanya tersenyum mengingat betapa konyolnya diriku saat aku benar benar meninggalkan Jennie sendiri di hari pernikahan kami.
Jimin benar,kali ini aku tidak boleh mengacaukanya lagi.Aku ingin secepatnya menikahi Jennie.
"Aku akan segera melamarnya lagi"
"Selamat berjuang lagi brother!"
"Cheers..."
Suara dentingan dua gelas canpange kami memberiku semangat.Aku tidak sabar meminta Jennie untuk menikah denganku lagi.
***
"Apa Junno sudah tidur??"
Jennie bertanya sesaat setelah memasuki kamar kami.
"heumm..."
Jawabku masih dengan menepuk nepuk pelan punggung Junno yang kini sudah tertidur lelap di ranjang kami.
"Terimakasih sudah membantuku menidurkan Junno"
Bisiknya perlahan.
"Its oke babe..."
Mataku tidak henti mengikuti gerak langkah Jennie yang masih sibuk berbenah diri.
Setelah makan siang bersama,aku dan Jennie dibuat sibuk dengan kedatangan beberapa kolegaku yang datang untuk mengucapkan selamat atas kebebasanku.
Mau tidak mau aku harus menunda moment kebersamaanku bersama Jennie meski aku sudah tidak sabar ingin menghabiskan waktu hanya berdua denganya.
Perlahan aku turun dari ranjang,berharap tidak membangunkan Junno.
Aku menghampiri Jennie masih sibuk menyiapkan semua keperluanku di ruang wadrope milik kami yang masih terhubung dengan kamar.Dia sibuk membolak balik isi lemari mencari setelan jas yang pas untuk ku kenakan ke kantor di hari pertama setelah kebebasanku.
Aku memang memutuskan segera kembali ke kantor besok meski hanya sekedar untuk menyapa para pegawaiku.
"Dasi ini bukankah cocok?? Harus sedikit cerah untuk hari pertamamu bukan??"

KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive You (pengampunan)
FanfictionTakdir mempertemukan mereka untuk saling menghancurkan satu sama lain hingga jatuh bersama kedasar kehancuran. Namun keadaan justru membuat mereka saling berpegangan,saling menguatkan dan akhirnya saling menyelamatkan satu sama lain. "Wanita wanita...