Freedom

2.3K 255 24
                                        







TAEHYUNG POV








Aku berlutut berkaca kaca.Kedua tanganku terulur menyambut langkah kecilnya untuk pertama kalinya.

Setelah 2 tahun,akhirnya aku bisa melihat putraku,Kim Junno.Begitu Jennie memyematkannya sebuah nama.

Aku tidak pernah mempermasalahkan arti sebuah nama.Junno terdengar lucu dan menggemaskan,jadi aku hanya menyetujuinya.

Aku memeluk dan menggendong tubuh kecilnya.Junno langsung bisa mengenaliku.Wajahku tentu tidak asing baginya karena kami selalu melihat satu sama lain melalui panggilan vc.

"Kemarilah..."

Kataku,meraih tubuh Jennie bergabung ke dalam pelukanku.

Mereka berdua adalah duniaku,surgaku seluruh hidupku.Akan aku lalui semua penebusan dosa ini dengan suka cita jika Tuhan mengganjarku dengan semua kesempurnaan ini.

"Dia sangat mirip denganmu..."

Jennie berbisik ditelingaku,dan aku tahu dia benar.Aku seperti melihat diriku sendiri saat melihat Kim Junno.

Senyuku tidak berhenti mengembang,memberikan kecupan kecil untuk putra kecilku.

"Junno,ayo panggil Ayah,hmm"

Kataku tidak sabar ingin mendengarnya memanggilku dengan sebutan Ayah.

Mata bulat Junno beralih menatap Jennie,seolah meminta persetujuanya.

Jennie mengangguk manis pada Junno meyakinkan dia untuk memanggilku Ayah.

"Ayah..." (aksen bayi)

"Oo..Junno memanggilku Ayah sayang!"

"Eum.Itu adalah kata pertama yang dia ucapkan saat mulai belajar bicara"

"Benarkah?Ayo panggil ayah sekali lagi Junno"

"Ayahh.."

Aku memeluknya.Perasaan yang ku rasakan terlalu sulit untuk aku lukisakan dan air mata bahagia ini aku rasa cukup mengatakan segalanya.

"Iya ini Ayah sayang.Mulai sekarang kita tidak akan berpisah lagi,kita bisa bertemu setiap hari,oke?"








***

Jennie bergabung dengan tim pengacara untuk membantu persidangan saat kami akhirnya memutuskan untuk mengajukan banding.

Ya Tuhan,aku tidak menyangka duduk sebagai seorang terdakwa di persidangan menjadi semenarik ini saat Jennie menjadi pembelaku.

Jennie dengan setelan formal yang pas dengan lekuk tubuhnya justru membuatku berfantasi liar bahkan ketika dia sibuk berdebat dan berargumen di depan ruang sidang.

Kecerdasanya saat mematahkan argumen dari tim lawan membuatnya terlihat sangat seksi.Mataku tidak bisa lepas darinya,mengikuti setiap gerak tubuhnya,bibirnya.Aaarggghhhh....aku rasa aku benar benar tergila gila karena sangat merindukan tidur denganya.

Meski beberapa kali kami memiliki kesempatan untuk melepas rindu di ruangan yang disediakan pihak kepolisian,tetap saja itu sangat tidak leluasa.

Aku rindu membuatnya menjeritkan namaku saat aku membuatnya mencapai klimaksnya,aku rindu dia meliukan tubuh indahnya diatasku dan membuatku gila karena kenikmatanaya.Aku merindukan semua kehangatannya.






***

Tiga bulan berlalu.

Sidang Putusan Banding.






Forgive You (pengampunan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang