Dengan sebuah keberuntungan, Harry tidak dikeluarkan dari sekolah karena serangan pada Finch-Fletchley dan hantu Gryffindor. Draco bersyukur pada Merlin dan Godric (sama sekali tidak berterima kasih pada Salazar) karena Dumbledore rupanya memiliki kepercayaan yang begitu besar pada Harry—tapi walau Kepala Sekolahnya tidak percaya pada Harry, Draco sudah berencana untuk melakukan apapun agar Harry tidak dikeluarkan. Jika memang dibutuhkan, Draco akan siap menyerahkan diri. Bahkan dirinya sudah berencana untuk melakukannya di malam saat serangan itu terjadi, namun kemudian dia mendengar dari Harry bahwa Profesor Dumbledore, tidak seperti yang lainnya, sama sekali tidak meragukannya. Karena itulah tekadnya untuk menyerahkan diri jadi goyah kembali.
Jika Harry tidak dalam bahaya dalam waktu dekat, maka hal itu dapat memberinya waktu untuk menyelesaikan ini semua, pikir Draco. Dia hanya harus memikirkan pendekatan lain untuk menggali informasi, karena dia tidak akan menyentuh buku hariannya lagi seumur hidupnya. Draco yakin bahwa cara agar buku harian itu bisa merasuki orang-orang adalah hanya jika ada orang yang menulis di buku itu, jadi Draco tidak akan melakukannya lagi, dan untuk jaga-jaga, dia juga akan meningkatkan pertahanan pada pikirannya untuk tidak gampang dirasuki. Dan ketika beberapa hari setelahnya, dia tidak mengalami amnesia mendadak ataupun tidak ada serangan lebih lanjut, Draco merasa sedikit lega. Hanya saat dia sendirian dan tidak sibuk lah, Draco mulai merasa bersalah lagi. Jadi yang dia lakukan adalah menyibukkan diri dengan buku-buku sambil lari dari masalah, walaupun tidak begitu membantu. Keadaannya seperti ada seseorang yang tengah menyanderanya dengan tongkat sihir sepanjang waktu, dan Draco tidak pernah bisa berfungsi dengan baik di bawah tekanan.
Hermione menyadarinya, begitu pula Harry, setelah beberapa waktu. Namun untungnya, mereka berasumsi bahwa kekhawatiran Draco sepenuhnya karena Harry, bukan karena dirinya sendiri.
"Ramuannya akan jadi saat Hari Natal," Hermione memberitahu dalam usahanya untuk menenangkan Draco di suatu siang saat mereka tengah mengerjakan tugas pelajaran mantra. "Dan kita akan selangkah lebih maju untuk tahu apa yang terjadi sebenarnya, aku yakin."
Draco hanya mengangguk tanpa kata, takut untuk mengatakan apapun, yakin bahwa Weasley pasti akan memakai kata-kata yang diucapkan Draco sebagai alasan untuk mencurigainya. Dan kali ini, Draco bahkan tidak bisa menyalahkannya, karena Weasley akan seratus persen benar.
Saat Hari Natal datang, Ramuan Polyjuice-nya pun selesai. Hermione yang tentu saja adalah otak di balik semua itu—memberitahu mereka di Hari Natal bahwa ramuannya sudah selesai, dan mereka akan langsung melakukan rencananya malam itu juga. Nott, Crabbe dan Goyle semuanya tidak pulang saat Liburan Natal, dan walaupun Millicent Bulstrode, yang rambutnya diambil oleh Hermione saat dirinya berduel dengan gadis itu beberapa saat yang lalu, tengah pulang ke rumah, Hermione yakin dia pasti akan bisa berpura-pura untuk mengubah pikirannya. Harry dan Weasley akan menyamar sebagai Crabbe dan Goyle, yang mereka tipu untuk memakan kue yang berisi ramuan tidur. Draco bersyukur bahwa tugas satu-satunya yang harus dia lakukan adalah memasukkan mereka bertiga ke dalam Asrama Slytherin, dan dia sama sekali tidak protes akan kemungkinan kegagalan rencana ini. Draco bisa saja langsung melakukan sesuatu jika ada tanda-tanda tidak sesuai rencana, dan selama tidak ada yang memperhatikan Draco, maka Draco tidak masalah dengan semua ini.
Jadi Draco langsung menuju Lantai Bawah Tanah setelah makan malam, menghindari teman satu asramanya dan menunggu para Gryffindor yang menyamar untuk datang. Saat mereka akhirnya tiba, mereka telat sedikit dari waktu yang dijanjikan dan Hermione tidak dapat ditemukan dimana-mana.
"Apa yang terjadi—" Draco mulai bertanya, namun Goyle memotongnya dengan wajah yang penuh tekad, sungguh aneh melihat sorot seperti itu di wajah teman se-asramanya yang biasanya begitu kosong.
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan, kita harus bergegas!"
Draco mengenali cara bicaranya sebagai Harry, dan dia mengangguk sebelum kemudian berbalik ke dinding batu yang menyembunyikan pintu masuk ke dalam Asrama Slytherin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do It All Over Again (INA Trans)
FanfictionYang Draco inginkan adalah sebuah jalan keluar. Jalan untuk mengulangi semuanya dari awal, dan untuk menghapus semua kesalahan yang pernah dia lakukan selama belasan tahun terakhir. Di umurnya yang ke sebelas, Draco menerima surat dari masa depan ya...