Di tengah kekacauan antara Umbridge, Pangeran Kegelapan dan Pelahap Maut yang kabur, rasanya sulit bagi Draco untuk melanjutkan menjadi anggota Tim Quidditch. Namun saat Bulan Februari sudah hampir berakhir dan pertandingan antara Slytherin melawan Ravenclaw semakin dekat, Draco tiba-tiba seperti mendapat suntikan semangat.
Menghadapi Tim Ravenclaw artinya dirinya akan menghadap Cho Chang. Dan dia tidak akan kalah melawan Chang. Dia akan memenangkan pertandingan ini, kalau bisa dengan mempermalukan gadis itu, sampai Harry bertanya-tanya kenapa dia bisa menyukai gadis seperti itu.
Siapa tahu setelah itu Harry jadi sadar bahwa dia selama ini jatuh cinta pada Draco? Seseorang boleh saja bermimpi kan?
“Draco,” panggil Hermione di suatu siang saat Draco sedang membereskan buku-bukunya di perpustakaan. Setengah jam lagi ini dia ada latihan Quidditch. "Di pertandingan ini kamu jangan sampai aneh-aneh, ya?"
"Maksudnya apa tuh?" Tanya Draco tidak suka, sambil menatap Hermione tajam.
"Gini loh," Hermione menghela napas. "Aku sadar beberapa Minggu ini kamu sering sekali memicing ke arah meja Ravenclaw… maksudku, kamu tidak perlu terlalu khawatir soal Cho lagi. Kencan mereka kan sudah kacau. Dan menurutku, Harry juga sudah tidak terlalu tertarik lagi pada Cho."
"Kenyataan itu tidak akan membuatku tetap berusaha untuk menang dari gadis itu, Hermione," Draco menjawab.
"Itulah yang aku maksudkan," gumam Hermione. "Ini kan cuma Quidditch, Draco. Kalau dipikir lagi, memangnya sepenting itu menang dari Cho?" Draco tidak menjawab pertanyaannya, tapi tatapannya yang tajam terarah pada Hermione sudah cukup menjadi jawaban. Hermione mengangkat tangannya menyerah. "Dasar cowok!" Keluhnya.
“Kamu itu tidak paham Quidditch sama sekali, Hermione," Draco menggelengkan kepalanya, nadanya dingin. "Soalnya, cuma ini satu-satunya kesempatanku untuk membalas Chang karena sudah merebut Harry, dan aku akan mengambil kesempatan ini. Jadi kamu tidak perlu ikut campur dan biarkan saja aku melakukan apa yang aku mau."
.
Ketika pertandingannya tiba di Sabtu siang, Draco gugup karena merasakan kehadiran Harry sebagai salah satu penonton. Agak konyol memang, karena Harry selama ini tidak pernah melewatkan satupun pertandingan Draco. Antara dia selalu ada di bangku penonton atau di udara karena melawannya. Namun kini, Draco tengah melawan mantan dari calon pacar Harry, dan kenyataan bahwa Harry menonton pertandingannya membuatnya luar biasa gugup.Chang terlihat mungil di atas sapunya, yang artinya dia begitu ringan dan cepat di udara. Sempurna sekali sebagai seorang Seeker, tapi sungguh, Draco tahu bahwa tekniknya masih lebih baik dari gadis itu, belum lagi sapu terbangnya yang juga lebih unggul. Mereka saling terbang mengitari satu sama lain di udara selama beberapa detik, mencari sebuah bola emas sementara pertandingan memperebutkan bola Quaffle berlangsung di bawah mereka.
Draco adalah yang pertama menyadari keberadaan Snitch-nya di dekat tribun Gryffindor, dekat dengan Harry duduk. Dia menukik ke arah tempat itu, matanya fokus tertuju pada bola tersebut… Dalam jarak pandang matanya, dia melihat Chang mengikutinya dari sebelah kanan, sementara Draco melewati beberapa rekan satu timnya. Lalu, sesuatu mengenai sisi wajahnya dengan keras, dan rasa sakit tak terperi pun terasa di tulang tengkoraknya.
Sedetik kemudian, semuanya terlihat gelap.
.
Ketika Draco bangun, dia merasa kepalanya masih berdenyut nyeri, walaupun tidak sesakit sebelum ia tak sadarkan diri.Draco mengerang, namun tidak berani membuka matanya.
“Draco?” suara Harry terdengar, begitu lembut. Draco merasa tangannya digenggam. Harry yang menggenggamnya.
"Aku dimana?" Tanya Draco akhirnya, dengan mata masih terpejam.
"Di ruang kesehatan," jawab Harry. Draco merasa tangan Harry yang lain berada di pipinya, menbelainya lembut, itulah yang membuat Draco pada akhirnya membuka matanya. "Crabbe tidak sengaja memukulmu dengan Bludger."
KAMU SEDANG MEMBACA
Do It All Over Again (INA Trans)
FanfictionYang Draco inginkan adalah sebuah jalan keluar. Jalan untuk mengulangi semuanya dari awal, dan untuk menghapus semua kesalahan yang pernah dia lakukan selama belasan tahun terakhir. Di umurnya yang ke sebelas, Draco menerima surat dari masa depan ya...