[Year 4] Chapter 4. Turnamen yang Awalnya Terdengar Menyenangkan...

1.9K 338 69
                                    

Tugas-tugas sekolah mereka makin menumpuk seiring dengan semakin dekat ujian OWL yang akan diselenggarakan di akhir tahun kelima mereka. Draco bersyukur hal itu membuat mereka terdistraksi—tidak hanya Harry yang terlalu sibuk mengkhawatirkan Sirius, yang mengabarkan bahwa dirinya kembali ke Inggris dan bersembunyi di tempat yang aman, namun juga karena Hermione yang terobsesi dengan Organisasi penegak hak-hak para peri rumah yang dibangunnya. 

Di antara kejadian-kejadian seperti Hagrid yang mengawin-silangkan satwa gaib untuk dibawa ke kelas dan Moody yang dengan sembarangan melemparkan kutukan Imperius ke para siswa dengan harapan mereka dapat melawannya padahal dirinya sama sekali tidak memberi instruksi apa-apa, Draco dan teman-temannya lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan untuk belajar.

Baru saat kedatangan sekolah sihir lain yang mengikuti Turnamen Triwizard lah, semangat para siswa kembali naik. Diskusi soal siapa yang cocok menjadi Sang Terpilih di Hogwarts mendominasi topik pembicaraan, diikuti dengan topik soal bagaimana kira-kira para siswa dari sekolah sihir lain dan apa yang akan dihadapi di Turnamen oleh para pesertanya. Ditambah lagi dengan fakta bahwa para staf Hogwarts bersiap menyambut yang lainnya dengan membersihkan kastil dan mempersiapkan para siswa untuk bersikap baik pada tamu.

Hari saat mereka tiba adalah di suatu malam sebelum Halloween. Kastilnya sudah dibersihkan dengan sangat cemerlang. Benar-benar baru kali ini Draco melihat kastil sebersih itu, dengan Aula Utama yang dihiasi oleh bendera-bendera asrama. Kelas di siang hari juga diakhiri lebih awal, yang artinya kelas Ramuan mereka terpotong (membuat Harry benar-benar gembira). Mereka lalu diperintahkan untuk meletakkan peralatan sekolah mereka di Asrama masing-masing sebelum berkumpul kembali di Aula Utama. 

Sebelum itu, para Kepala Asrama sibuk mengatur para siswa sampai akhirnya mereka dapat berbaris dengan rapi di lorong depan untuk menyambut kedatangan para tamu. Draco, sialnya, berdiri di antara Daphne Greengrass dan Theodore Nott. Rupanya hal ini dimanfaatkan Nott untuk berbisik mengejeknya sepanjang waktu.

"Kalau aku jadi kamu sih, pasti aku bakal baik-baik dengan para siswa Durmstrang, Malfoy," katanya menyeringai. "Soalnya aku dengar Ayahmu berpikir untuk memindahkan sekolahmu ke sana, dan pastinya kamu tidak mau kenapa-kenapa kan? Mereka begitu ahli dalam Sihir Hitam. Kurasa Ayahmu berharap agar mereka bisa mengajarimu sesuatu, tapi kurasa mereka akan lebih dulu menghabisimu sebelum surat pertama yang kamu tulis ke keluargamu—surat yang berisi dirimu yang memohon-mohon untuk diselamatkan oleh Ibumu—sampai ke Manor-mu."

"Wah, kok kedengarannya sekolah di Durmstrang ini lebih mending daripada di sini ya," ujar Draco menatap Nott santai. "Setidaknya kalau di sana aku tidak perlu bertemu dengan orang bodoh sepertimu."

"Kita lihat saja selama apa kamu bisa bertahan tanpa Potter pahlawanmu," Nott mendengus. "Kamu pasti tidak akan lama—"

"Theodore, bisa tidak sih mulutmu itu diam?" Parkinson memotong perkataannya, dia berdiri di sisi Nott yang lain, dengan suara yang begitu kesal. "Ocehanmu yang tidak ada habisnya itu buat kepalaku sakit!"

Baik Draco maupun Nott sama-sama terkejut mendengarnya, tidak terbiasa dengan orang lain yang memotong saat Nott mengganggunya.

"Wah, apa nih, Pansy?" tanya Nott, mengangkat alisnya dan menghadap ke arahnya. "Jangan bilang kamu peduli pada Draco tersayang? Apa kamu suka dia?"

"Oh, yang benar saja, dewasa dikit kek," dengusnya, sambil memutar mata. "Yang aku keluhkan itu ocehanmu yang buat sakit kepala—"

"Ms Parkinson dan Mr Nott, kalau kalian tidak memelankan suara kalian, aku akan melemparkan kalian berdua ke cumi-cumi raksasa sebelum para siswa dari sekolah lain tiba, memastikan bahwa kalian berdua tidak mempermalukan nama Hogwarts dengan ocehan tidak masuk akal dari mulut kalian."

Do It All Over Again (INA Trans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang