Judul Buku 3: Draco Malfoy dan Sepupu yang Tak Pernah Dia Inginkan
.
Liburan musim panas Draco terasa lebih baik dari yang sebelumnya, walaupun bukan berarti Draco bisa menikmatinya. Ayahnya berhenti berbicara dengan dirinya dan Ibunya, yang, di mata Draco, membuat liburannya sangat membaik, namun sama sekali tidak berkontribusi dalam meningkatkan suasana suram yang ada di Manor.
Dan, walaupun Harry sudah berjanji di Stasiun King Cross sebelum mereka berpisah, sekali lagi, Draco tidak dapat mendengar kabar dari sahabatnya itu sesering yang ia mau. Sepertinya Weasley, beberapa hari setelah liburan musim panasnya, mencoba menelepon Harry lewat nomor Muggle yang diberikannya, namun yang mengangkat malah keluarganya dan seratus persen gagal untuk bicara dengan Harry dan mengacaukan semuanya sampai Hermione menyarankan agar mereka tidak perlu mencobanya lagi. Draco bersyukur karena tidak harus repot-repot mempelajari teknologi Muggle, namun sangat kesal karena Weasley mengacaukan satu-satunya kontak yang mereka punya untuk menghubungi Harry.
Hedwig beberapa kali memang mengunjungi Manor, mencari Aquila, dan memberikan surat dari Harry pada Draco. Surat pertama Draco sama sekali tidak dibalas oleh Harry, namun yang kedua dibalas dengan catatan singkat dan tulisan acak-acakan, memberitahunya bahwa kerabat Muggle-nya mengurung semua peralatan sekolah Harry, termasuk alat tulisnya, dan mereka melarang Harry untuk berkomunikasi dalam bentuk apapun dengan seseorang di Dunia Sihir.
Kadang aku kabur ke bawah dan masuk ke dalam lemari di bawah tangga untuk mengerjakan tugasku, atau dalam hal ini, menjawab suratmu. Kabarku baik-baik saja kok, tapi menurutku tidak usah menulis padaku terlalu sering jika tidak benar-benar perlu. Kalau Keluarga Dursley sadar bahwa aku menerima surat, mereka pasti akan menghabisiku. Maaf ya, dan aku sangat merindukanmu.
Draco mengikuti saran Harry untuk tidak mengirim surat lagi, namun tidak tahan untuk mengirim sesuatu ketika Harry berulang tahun, karena kado ulang tahun bisa dihitung sebagai sesuatu yang sangat perlu. Ibunya menemaninya ke Diagon Alley, memilih baju yang pantas dan permen serta manisan untuk sahabatnya. Draco dengan ceria menghabiskan uang keluarga Malfoy tanpa ijin dari Ayahnya.
"Anak itu menyelamatkan hidupmu," kata Ibunya. "Tentu saja kita harus memberinya hadiah, setidaknya membelikannya pakaian selain kain perca yang disediakan oleh Kerabat Muggle-nya."
Ibunya, yang membuat Draco terkejut, ternyata sangat menyukai Harry. Tidak hanya membantu memilihkan hadiah ulang tahun, namun Ibunya juga menyempatkan waktunya untuk duduk bersama Draco di suatu waktu di Bulan Juli untuk menjelaskan kejadian tentang Sirius Black yang kabur dari Azkaban. Draco tahu bahwa sepupunya itu dihukum seumur hidup di penjara karena pembunuhan, seperti Bibi Bellatrix dan suaminya, namun Draco sangat terkejut saat mendengar cerita hidup sepupunya itu.
"Sirius, seperti bibimu Andromeda, sudah dikeluarkan dari keluarga ini," Ibunya menjelaskan dengan serius. "Walburga tidak setuju dengan teman-teman yang dia pilih, dan prinsip hidupnya—persis seperti kejadian antara Ayahmu dan kamu," tambahnya dengan senyum simpul. "Menarik melihat sejarah yang kini kembali lagi terulang."
"Tapi kalau Sirius berontak dari prinsip Darah Murni," Draco mengernyitkan dahi. "Kok bisa dia berakhir menjadi Pelahap Maut?"
"Itu yang tidak bisa Mother jawab, sayang," Ibunya menghela napas. "Mother dan Ayahmu tidak ada yang tahu keterlibatannya dengan Pangeran Kegelapan. Tentu saja, tidak ada yang tahu identitas dari semua Pelahap Maut kecuali Pangeran Kegelapan sendiri. Karena Pelahap Maut kan bukan kelompok dengan anggota yang terpampang jelas di dinding. Kebanyakan aktivitasnya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, dan akan lebih aman jika para anggotanya sama sekali tidak mencolok dan mengumumkan dengan jelas bahwa mereka Pelahap Maut." nadanya sangat netral, namun raut wajahnya tegang saat berbicara. "Yang dapat Mother beritahu adalah, ada hubungan antara Sirius dan Keluarga Potter."
KAMU SEDANG MEMBACA
Do It All Over Again (INA Trans)
Fiksi PenggemarYang Draco inginkan adalah sebuah jalan keluar. Jalan untuk mengulangi semuanya dari awal, dan untuk menghapus semua kesalahan yang pernah dia lakukan selama belasan tahun terakhir. Di umurnya yang ke sebelas, Draco menerima surat dari masa depan ya...