For Life

9 4 0
                                    

Judul : For Life
Cast : Xiao Dejun
Support : All member NCT dan WayV
Genre : AU dan Thriller
Author : Kolaborasi (Arjuna Putra & Sunflowers95)
Isi : 2942 Word
ONESHOOT

"Cepat! Kita harus segera bergerak ke utara!"

Teriakan lantang dari komandan pasukan mengejutkan XiaoJun. Betis kanannya baru saja dijahit, dan pelipisnyaL masih berdarah. Mereka bahkan belum beristirahat setelah seharian berperang.

XiaoJun bangkit, terseok ke arah tumpukan senjata. Di sebelahnya, Mark telah lebih dulu mencangklong beberapa senapan dan menyimpan puluhan granat dalam ranselnya.

"Apa kakimu baik-baik saja?" tanya pemuda itu saat melihat XiaoJun menggantung dua shotgun di pinggangnya.

"Ya. Aku sudah menjahitnya."

"Syukurlah. Ayo! Kita harus cepat." Mark berlari keluar gedung, diikuti XiaoJun dan beberapa orang lain.

"Bagaimana situasinya, Winwin?" tanya kapten Lucas saat XiaoJun dan Mark telah bergabung dalam barisan.

"Mereka sudah bergerak ke utara sejak tadi malam," jelas letnan Winwin seraya menunjukkan suatu titik di peta. "Menurut Jisung, mereka berkumpul di sini untuk mencegat para penduduk yang hendak keluar. Kita harus menyingkirkan mereka segera."

"Kau benar. Di sini sudah banyak warga yang terinfeksi. Kita semua harus keluar dari kota ini." Kapten Lucas tampak berpikir. "Baiklah, Winwin. Suruh beberapa anak buahmu untuk membantu tim Jisung di perbatasan. Aku dan yang lain akan mengevakuasi warga lewat jalur selatan."

"Baik, Kapten." Winwin mengangguk, lalu matanya beralih kepada Mark dan XiaoJun. "Kalian berdua, kumpulkan anak-anak! Kita akan berangkat sekarang."

"Baik, Letnan."

****

"Ke mana yang lain?" tanya Winwin saat menyadari sisa pasukannya hanya beberapa orang. "Mana Yuta dan Renjun? Apa mereka belum kembali?"

Mark menundukkan kepalanya. "Mereka berdua gugur saat perang tadi pagi, Letnan."

"Apa?!"

"Kami terpaksa meninggalkan mereka. Maafkan aku, Letnan," ujar Mark lagi.

Letnan Winwin memejamkan mata. Ingatannya melayang pada wajah berseri Renjun dan Yuta tempo hari, saat dirinya bilang, bahwa perang akan berakhir sebentar lagi.

"Kita sudah banyak kehilangan orang dalam pasukan ini. Kita tidak boleh kehilangan lagi." Winwin membuka matanya. "Perkuat pertahanan! Bantai mereka semua, dan pastikan kalian tidak terinfeksi. Mengerti?"

"Baik!"

Setelahnya, pasukan kecil itu mulai bergerak ke utara. Matahari baru saja tenggelam, dan kota yang baru mereka tinggalkan sudah terinfeksi hampir seluruh penduduknya. Beberapa langsung mati di tempat, beberapa lagi dilarikan ke ruah sakit di luar kota. Sementara para makhluk yang sedang menunggu mereka di perbatasan, jumlahnya semakin banyak dan semakin ganas. XiaoJun mengira, perang yang akan terjadi malam ini lebih dahsyat dari perang tadi malam. Entah siapa kali ini yang akan gugur di antara mereka.

"XiaoJun, apa yang kau pikirkan?" tanya Mark, mencoba mencairkan suasana.

Mereka berjalan cukup jauh di belakang, mengawasi lima belas anak muda lain yang tergabung dalam pasukan.

"Tak ada," jawab pemuda itu. Dia menoleh ke arah Mark. "Aku hanya merasa sedikit takut."

"Apa yang kau takutkan?"

"Semuanya. Aku takut, anak-anak manis yang berjalan di depan kita ini akan menemui takdir yang seharusnya dapat mereka tolak. Takdir menghadapi kematian, seperti Yuta dan Renjun."

Kumpulan Fanfiction Oneshoot dan TwoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang