Semenjak itu, Doyoung dan Yong Hwa sering mengobrol lewar pesan. Iya, walau mereka semua tinggal satu rumah tapi beda tempat tinggal. Karena, perempuan tinggal bersama Hyena Ahjumma di lantai 1 dan yang laki-laki tinggal di lantai dua. Keduanya semakin dekat... dan pagi ini. Mereka berniat untuk pergi bersama untuk survey ke suatu tempat.Diperjalanan keduanyanya saling bercerita, sesekali memotret beberapa kondisi jalanan yang rusak dan yang lainnya. Langit tiba-tiba mendung. Tapi, langkah mereka tidak berhenti sampai di persawahan tanpa rumah satupun di sana. Gerimis turun, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang tapi di pertengahan hujan langsung deras, tidak ada tempat berteduh, membuat mereka basah dan terus belari kecil untuk segera mencari tempat berteduh. Merasa kedinginan. Doyoung menggandeng Yong Hwa, merangkulnya sambil berlari kecil.
Yong Hwa sedikit lelah membuatnya berhenti. Doyoung mencoba menghangatkan badan gadis itu dengan menggenggam kedua tangannya.
“Yong Hwa-ah, bertahanlah! Ayo kita lari lagi!”Setelah lari sejauh 500 meter, sampai di sebuah tempat yang terbuat dari bambu. Mereka berteduh di sana walau atapnya sedikit bocor. Doyoung menangkup wajah Yong Hwa dengan kedua tangannya.
“Kau harus kuat!”“Aku baik-baik saja, Doyoung-ah.” Jawabnya. Saat itu juga ada sesuatu yang aneh di hati keduanya. Tatapan mereka bertemu bahkan keduanya dalam posisi berhadapan.
“M-maaf.” Ucap Doyoung segera duduk menjauh sedikit dan mengalihkan pandangannya. Keduanya terjebak di tempat itu sampai hampir petang bahkan hujan belum juga reda.
“Ini sudah hampir petang, haruskan kita pulang sekarang juga? Apa kau kuat Yong Hwa?”
“Iya, lebih baik kita segera pulang. Aku tidak mau kemalaman di sini. Ini hutan, tidak ada penerangan bahkan rumah penduduk. Lebih baik, kita pergi saja.” Mereka kembali berjalan menembus hujan yang masih deras. Lagi-lagi doyoung menggandeng tangan Yong Hwa.
Sampai di rumah, mereka segera membersihkan diri dan mengganti pakaian. Naeun, Narin dan Mina menatap Yong Hwa dengan tajam.
“Dari mana saja kau? Apa kau pergi dengan Doyoung?” tanya Naeun.“Iya. Kalian tahu, selama perjalanan ... dia menggenggam tanganku, dia begitu khawatir padaku. Bahkan kami berteduh di sebuah gubuk.” Tutur Yong Hwa sambil tersenyum lebar. Mendemgar ucapannya, ketiga temannya langsung antusias mendemgarkan.
“So sweet sekali. Lalu, apa yang kalian lakukan di gubuk itu? Apa ... kalian berpelukan atau ... Doyoung men_”
“YAK! Mereka tidak akan melakukan hal sejauh itu! Dasar otak mesum!” sarkas Narin sambil menjitak kepala Mina.
“Dasar kau ini! Kami tidak akan melakukan hal sejauh itu! Kami hanya berteduh saja.” Bantah Yong Hwa.
“Tapi ... kau kan berdua saja dengannya dan lagi, aku lihat ... kalian berdua sepertinya akrab. Jangan-jangan ... kalian saling suka.” Ucap Narin.
“Tidak akan!” ucap Mina yang merubah posisi tidurannya jadi duduk memeluk bantal.
“Eh, kenapa?” tanya Narin.
“Doyoung itu, sudah punya kekasih! Dia teman sekelas kami!” tegas Mina.
“Eh, Siapa namanya? Seperti apa gadis itu?” tanya Naeun antusias.
“Namanya Kim Sunny, dia anak Dekan di kampus kita. Dia gadis yang cantik dan juga pintar. Mereka juga sudah menjalin hubungan selama 3 tahun. Kabarnya ... mereka akan bertunangan setelah KKN.” Jelas Mina.
Entah kenapa mendemgar itu, rasanya hati Yong Hwa sedikit kecewa. Dia mengira kalau Doyoung itu masih jomblo. Seketika, dia juga merasa bersalah pada seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Fanfiction Oneshoot dan Twoshoot
AléatoireBagi yang suka cerita singkat, padat dan jelas, gak suka yang panjang-panjang sampai berchapter-chapter... Aku buatkan cerita atau fanfiction oneshoot/twoshoot. Tapi semua tokoh aku dari kpop dan actor korea 😊