Gara-gara Pembalut (OneShot)

258 3 0
                                    

***-

Haechan sedang asik bermain game online PUBG di ponselnya. Sekarang, saat ini, dia sedang berada di rumah Jesslyn, teman dekatnya di sekolah. Tidak hanya mereka tapi ada Jaemin juga yang menjadi teman dekat. Kemanapun mereka selalu bertiga di sekolah sampai di beri julukan Three musketteer. Hari ini Jaemin tidak bisa berkumpul dengan mereka. Karena harus mengangtar adiknya les.

Tidak jauh dari tempat duduk Haechan, ada Jesslyn si tuan rumah sedang asik menonton drama korea di ponselnya. Mereka tidak menggunakan haedset sampai suaranya saling bersahutan, terlebih lagi dengan suara game. Sampai jesslyn tidak bisa mendengar dramanya dengan jelas.

“Chan! Bisa gak sih, volumenya di kecilin? Berisik nih, aku gak bisa denger suara drama koreanya!” sungut Jesslyn.

“Lu aja dengerinnya pake haedset, game PUBG itu lebih enak di dengerkan langsung. Rame lagi,” bantah Haechan.

“Berisik tahu, bukan rame!” kesal Jesslyn, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang tidak nyaman, ekspresinya berubah sambil memegangi perutnya.

“Jess, kamu kenapa?” tanya Haechan yang khawatir dengan kondisinya.

“Perut ku mulas!" segera Jesslyn melesat lari ke toilet.

Cukup lama Jesslyn berada di toilet, dia bingung harus bagaimana, sambil berusaha memberanikan diri, dia segera berjalan pelan sambil memegangi perutnya yang tidak enak.

“HUEEEK! HUEEEK!” dia merasa mual.

Haechan terkejut mendengar Jesslyn yang muntah-muntah. “Je-jessslyn, Lu hamil?! Bilang sama gue, siapa yang sudah ngehamilin Lu huh!?”

BUGH!

Jesslyn pukul Haechan pakai bantal sofa “Sembarangan! Gue mual bukan berarti hamil, Dakochan!” tuturnya.

“Oh.” Jawab Chan singkat sambil kembali fokus main game PUBG yang berisik karena suara tembakan.

Gadis itu diam sambil mengelus-elus perutnya, duduk pun tidak nyaman. Sambil sesekali mengigit bibir bawahnya dan melirik ke Haechan. “Chan, boleh minta bantuan gak?”

“Hmmm... Bantuan apa?” tanyanya tanpa menoleh.

“Tolong belikan pembalut dong.”

BRUK
“AAAA SAKIIIT! A-ANU GUE MAAK!” teriaknya sambil kesakitan saat ponselnya terjatuh dan tepat mengenai bagian sensitifnnya.

“Lu kenapa Chan?! Anu lu kenapa?” Jesslyn ikutan salfok dan panik.

“Gara-gara Lu, anu gue kejatuhan hp. Tangung jawab Lu! Atit nih!” ucapnya sambil merengek ala anak kecil dan mulutnya menye-menye.

“Tanggung jawab gimana?! Salah Lu sendiri itu sih!” elak Jesslyn.

“Elus-elus atau di pijitin tah apa,” ucap Haechan sambil pasang tampang mesum.

“Mau aku sunat sekalian iya?” tutur Jasslyn sambil ngambil cutter di laci buffet.

“Ogah! Aku bercanda doang sih! Serius banget. Lagian, kenapa harus aku yang beli pembalut, mau di taruh di mana wajah tampan aku?!”

“Tampan apaan? Lu item, dekil, idup lagi.” Ledek Jesslyn.

“Gak mau ah, Lu beli sendiri aja! pake menghina lagi. Aku kan cowok!” bantahnya sambil lanjut main game.

Jesslyn cemberut lalu mengambil ponselnya. “Ya udah, aku minta tolong Nana aja.”

“Eeeeh jangan!" ngerebut hp Jesslyn.

“Ih emang kenapa sih! Lu kan gak mau, ya udah minta tolong Nana aja. Dia kan orangnya care, di mintain tolong juga enak. Gak kaya Lu!”

“Lu gak tahu gimana Nana sih, kalau sampai kamu nyuruh dia beli pembalut. Bisa berabe ntar!”

Kumpulan Fanfiction Oneshoot dan TwoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang