Special ultah Taeyong NCT dan Taemin Shinee di bulan Juli.
Cast : Lee Taeyong, Kang Hyeon Ae, Kang Hyori dan Lee Taemin.
Support : Member NCT 127
Genre : AU, Romance, Sad.Summary : Ketika melihat senyuman itu, duniaku seakan dipenuhi oleh bunga dan pelangi. Tetapi semua itu runtuh saat senyuman itu pergi jauh meninggalkanku selamanya.
***
Hari ini sangat cerah, terlihat dua orang gadis kakak beradik tengah bersiap-siap untuk liburan ke Negara Jepang. Dua gadis itu adalah Kang Hyeon Ae dan Kang Hyorin, usia mereka hanya selisih tiga tahun, namun banyak yang bilang kalau mereka adalah kembar. Karena, mereka selalu memakai barang yang sama, bahkan dimana ada Hyorin disitu ada adik tersayangnya, kecuali ketika Hyorin lagi kencan.
Bukan tanpa sebab mereka liburan, karena sebentar lagi Hyorin akan menikah dengan seorang pengusaha kaya, mereka sudah pacaran sejak SMA, banyak yang iri melihat mereka karena keharmonisan pada hubungan yang selama ini mereka jalani. Padahal yang sebenarnya adalah selama mereka pacaran sudah banyak cobaan dan masalah kecil sampai besar diantara mereka, namun mereka selalu menyelesaikannya dengan baik-baik.
Pria tersebut adalah Taemin pemilik perusahaan furniture yang sangat terkenal di Asia. Diusianya yang masih terbilang muda, dia sudah mempunyai banyak cabang diluar sana. Ayahnya sudah meninggal akibat penyakit stroke meninggalkan istri dan dirinya sebagai anak tunggal.
Beda halnya dengan Hyeon Ae dan Hyorin, mereka adalah anak dari pemilik perusahaan kosmetik yang sangat terkenal di Korea bahkan sampai keluar negeri. Tetapi hal tersebut tidak membuat mereka sombong dan angkuh terhadap bawahan mereka. Mereka pun tak segan akan marah kalau pembantu dirumahnya memanggil mereka dengan embel-embel nona muda, bagi kakak-adik itu orang yang lebih tua harus dihormati walaupun mereka pembantu sekalipun. Maka dari itu, semua pembantu dirumah sampai karyawan dikantornya memanggil mereka dengan sebutan Jung Ae Rin (Jung Hyeon Ae dan Hyorin)
Mereka juga sudah kehilangan kedua orang tua, karena ayahnya dibunuh oleh pesaing bisnis dan ibunya meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya. Usia Hyorin 25 tahun, sedangkan Hyeon Ae masih 22 tahun.
Mereka sekarang tinggal bersama paman dan bibinya yang sangat menyayangi mereka dengan tulus, sempat paman dan bibinya dibuat iri kepada orang tua mereka karena berhasil mendidik dua putri yang cantik jelita dengan sifat yang luar biasa baiknya.
Sesampainya di bandara, Hyeon Ae dan Hyorin pamit kepada paman, bibi dan Taemin.
"Bibi, paman, kami berdua pamit ya?" ucap Hyeon Ae.
"Kalian berdua hati-hati dan saling menjaga di sana. Karena, di sana negara orang. Ya!" pesan paman.
"Iya, apalagi kalian berdua perempuan. Harusnya, Taemin ikut agar bisa menjaga kalian." Kata bibi.
Taemin mengangguk.
"No! Oppa tidak boleh ikut, aku ingin liburan berdua saja dengan Eonni. Karena ini liburan terkahir kami berdua sebelum kalian menikah." Ucap Hyeon Ae.
Taemin tidak diizinkan ikut oleh calon adik iparnya dengan alasan liburan kali ini adalah liburan terakhirnya bersama kakak tercintanya. Tapi untunglah kata-katanya barusan tidak dianggap serius oleh mereka padahal itu adalah tanda yang ia berikan untuk membahagiakan kakak tercintanya sebelum dia menyerahkannya kepada pria yang sebentar lagi menjadi kakak iparnya.
Setelah pamit, mereka berdua langsung pergi menuju pesawat. Saat sedang cek passport, mereka melihat keramaian di salah satu pintu masuk.
Ternyata di bandara ada sekelompok pria tampan yang akan pergi ke Negara Jepang juga. Mereka kesana karena akan mengadakan konser. Siapa yang tidak mengenal mereka, tak tanggung-tanggung seluruh dunia terhipnotis dengan ketampanan yang melekat pada mereka.
Mereka adalah NCT 127, sebuah boyband yang dipimpin oleh leader terbaik yang pernah ada yaitu Lee Taeyong dan anggotanya yaitu Moon Taeil, Johnny, Jaehyun, Doyoung, Yuta, Jungwoo, Mark dan si magnae Haechan.
***
Siang ini, Kota Tokyo terlihat cerah, Hyeon Ae dan Hyorin sudah ada di depan hotel yang sudah di pesan jauh sebelumnya oleh Xiaojun.
Mereka bedua benar-benar dibuat takjub dengan keindahan hotel dan pemandangan yang memanjakan mata. Setelah cukup memandangi keindahan alam, mereka segera bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan. Liburan mereka tidak banyak, hanya 4 hari saja karena mereka harus segera pulang dan menyelesaikan beberapa hal tentang persiapan pernikahan Hyorin.
Tak butuh waktu lama mereka telah sampai ditempat impian Hyeon Ae sedari kecil yaitu Disneyland
Mereka juga sudah mencicipi hampir semua jajanan yang ditemui dikedai pinggir jalan. Belum puas sampai disitu, Hyeon Ae pun mengajak kakaknya untuk mampir ke taman dan banyak lagi yang sudah mereka kunjungi.
Di tempat lain, Taeyong dan member NCT 127 langsung istirahat setelah sampai di hotel tempat mereka menginap. Mengingat jadwal mereka yang padat mulai besok dan lusa. Tidak hanya itu, sang manager juga memberikan waktu satu hari untuk mereka jalan-jalan di Jepang sebelum pulang.
Sudah 4 hari mereka lewati dengan kesibukan yang luar biasa, namun mereka sangat bahagia dan bersyukur melihat antusias penggemarnya yang selalu memberi semangat dan senyuman tulus untuk Taeyong dan grupnya.
Hari terakhir ini member NCT 127 keluar untuk jalan-jalan sekalian membeli beberapa oleh-oleh sebelum pulang. Tapi di jalan salah satu dari mereka tidak sengaja ditabrak seorang gadis.
Hyeon Ae tidak sengaja menabrak Taeyong, Karena sedang fokus mencari obat didalam tasnya.
"Ma-maafkan aku." Ucap Hyeon Ae sambil membungkuk sebentar kepada orang yang ditabraknya, namun melihat tidak ada jawaban apapun, gadis itu memberanikan diri untuk melihat orang tersebut.
Saat Hyeon Ae mendongak melihat pria itu, dia terkejut sekaligus takut karena ada sembilan pria dengan pakaian tertutup, memakai topi serta masker.
'Gawat! Ja-jangan-jangan, mereka adalah mafia Jepang?!' batin Hyeon Ae.
Taeyong bukannya tidak menjawab, tapi dia takut kalau gadis itu adalah salah satu fans fanatiknya. Tapi, saat melihat mata indah Hyeon Ae, Taeyong sempat terpaku dan terhipnotis apalagi ekspresi bengongnya sangat cute dan menggemaskan.
Lamunannya buyar saat tangan Hyeon Ae melambai didepan wajahnya. Taeyong pun segera menggelengkan kepala nya tanda dia tidak apa-apa. Baru saja hendak menanyakan keadaan gadis itu, Taeyong terpaksa harus mengurungkan niatnya, karena seseorang lebih dulu datang dan menarik gadis itu untuk pergi dari sana.
Sedari tadi Hyorin mencari keberadaan adiknya, dia sangat cemas dan panik saat Hyeon Ae tidak ada disampingnya.
"Yak! Lepaskan tanganku, Eonni! Tidak usah menarikku seperti ini, aku bisa jalan sendiri." Seru Hyeon Ae.
"Kau ini kemana saja? Pergi begitu saja, Eonni khawatir melihatmu tidak ada di sampingku. Ini negera orang, jadi jangan jauh-jauh dariku." Ucap Hyorin sambil melepaskan genggaman tangannya lalu menatap tajam sang adik.
"Maaf, tadi aku mencari jam tangan ditas makanya aku berhenti dulu." Jawab Hyeon Ae berbohong, sebenarnya dia sedang mencari obat. Karena tidak ingin kakaknya tahu kalau dia sedang sakit.
"Lain kali kalau menaruh barang jangan sembarangan. Kalau pun mau mencari sesuatu, kasih tahu Eonni biar kita cari sama-sama, ya?" ucap kakaknya sambil memeluk adiknya erat.
"Baik bos, perintah akan saya laksanakan!" ucap nya lantang. Sontak hal itu membuat Hyorin tersenyum.
NCT 127 pergi ke toko pakaian. Hyeon Ae dan Hyorin juga ada disana. Mereka kesana ingin membeli beberapa hoodie padahal mereka sudah punya banyak. Tapi karena melihat motif yang lucu, jadi tergoda.
Setelah melihat-lihat cukup lama, Hyeon Ae menemukan hoodie yang menarik, dia langsung mengambil dan mencobanya di ruang ganti. Tanpa sengaja, Taeyong melihat gadis itu. Karena rasa penasaran, dia mencoba menghampiri.
Hyeon Ae keluar dari ruang ganti dengan hooodie kebesaran yang menempel ditubuhnya.
"Eonni, bagus tidak?"
Hyorin langsung menoleh, seketika itu tawanya meledak.
"Kenapa? Apa terlihat lucu?" tanya Hyeon Ae.
"Kau terlihat seperti boneka di sawah." Ledek sang kakak sambil terus tertawa.
Hyeon Ae cemberut sambil melipat tangannya di dada.
Taeyong dan member lainnya ikut tertawa saat melihat Hyeon Ae, namun mereka harus menjaga agar tidak mengeluarkan suara dan ketahuan nantinya.
Entah kenapa, Taeyong jadi mulai tertarik dengan gadis itu. Tapi, belum menemukan cara untuk mengenalnya. Pria berwajah mungil dengan senyuman yang manis itu terus saja mengamati Hyeon Ae, sesekali meliriknya.
***
Satu Minggu sudah Hyeon Ae dan sang kakak kembali ke Korea, begitu juga dengan member NCT 127.
Hari ini adalah hari terakhir Hyeon Ae bersama sang kakak, karena besok dia harus menyerahkan Hyorin pada pria yang akan menjadi suaminya.
Sudah satu minggu belakangan ini Taeyong selalu memikirkan gadis itu. Ekspresi imutnya dan wajah manisnya mengganggu pikirannya. Ada rasa menyesal dan kecewa, karena tidak sempat berkenalan dengan gadis itu.
"Hyung, apa yang terjadi padamu? Seminggu ini ... kau terlihat sering melamun, bahkan senyum-senyum sendiri." Kata Haechan.
"Jangan-jangan ... Taeyong hyung kesambet hantu dari Tokyo Dorm?! Oh my god!" kata Jungwoo sedikit heboh memegang kepalanya.
"Aku baik-baik. Oia, aku ingin mencari udara segar. Katakan pada manager-nim, kalau aku keluar sebentar."
Setelah memberikan pesan pada teman-temannya, Taeyong pergi ke Sungai Han untuk menjernihkan pikirannya. Namun takdir mempertemukan jodohnya. Taeyong akhirnya bertemu kembali dengan gadis tersebut.
Hyeon Ae pergi ke sungai han setelah memastikan kakaknya lagi sibuk menyiapkan acara besok pagi. Dia kesana untuk menangis meluapkan semua rasa sedihnya akan melepas sang kakak.
Bukan hanya itu. Hyeon Ae juga menangisi dirinya sendiri karena penyakit yang di deritanya. Di tambah, dia akan hidup sendirian nantinya, mengingat belum ada seorang pria yang mampu meluluhkan hatinya. Padahal, dia ingin sekali mencintai dan dicintai.
"Tuhan, jika nanti aku pergi lebih dulu, jagalah kakakku Kang Hyorin" gumam Hyeon Ae.
Merasa sudah lega, Hyeon Ae memutuskan untuk pulang, tapi saat hendak pergi dari sana, seseorang duduk disampingnya dan mengajaknya berkenalan.
"Kau baik-baik saja, Nona?"
"Si-siapa kau?!" Hyeon Ae sedikit waspada dan takut melihat orang asing dengan pakaian tertutup memakai masker dan topi.
"Perkenalkan, namaku Lee Taeyong ."
Hyeon Ae ragu menerima uluran tangan pria di sampingnya. Tapi, seketika matanya terbelalak saat melihat siapa yang mengajaknya berkenalan. Dia adalah seorang idol yang sangat terkenal didunia.
"Kenapa diam?"
Gadis itu terkesiap dan langsung menyambut uluran tangannya.
"A-aku Hyeon Ae. Bukankah Kau ...."
Taeyong memberi isyarat agar Hyeon Ae tidak mengatakan identitasnya. Beruntung gadis itu paham.
Taeyong senang bukan main karena sekarang gadis itu ada disampingnya bahkan dia sudah mengetahui namanya, id line dan nomor teleponnya. Walaupun ini terlalu cepat, Taeil tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
Mereka pun menghabiskan waktu senja dengan mengobrolkan banyak hal bahkan sampai kepada saat mereka bertemu pertama kali di Jepang waktu itu.
Sedari tadi Hyeon Ae tidak bisa tidur. Dia mengingat moment saat bertemu langsung dengan idol terkenal bahkan langsung dengan leadernya. Dia masih tidak percaya, kalau tadi berbincang-bincang dengan Taeyong, pria yang di kenal memiliki wajah bak anime dengan senyuman yang begitu menenangkan hati.
Begitu juga dengan Taeyong, yang dari tadi senyum-senyum sambil melamun membuat teman-temannya menatap aneh kearahnya, mereka bahkan mendesaknya untuk menceritakan perihal yang membuat bibirnya enggan untuk berhenti tersenyum. Akhirnya, menceritakan semuanya.
"Benarkah? Jadi, hyung bertemu lagi dengan gadis yang menabrakmu waktu di Jepang?" kata Haechan.
"Daebak! Itu artinya, kalian berjodoh." Kata Johnny.
"Semoga saja, amin." Ucap Taeyong.
***
Hari ini adalah hari yang di tunggu oleh sepasang kekasih. Hari bahagia Hyorin dan Taemin. Tapi bagi Hyeon Ae ini terasa sangat menyedihkan. Karena setelah hari ini, dia akan tinggal bertiga bersama paman dan bibinya tanpa kakak tercinta.
Saat sedang resepsi, Hyeon Ae dadanya terasa sakit dan badanya terasa lemas, dia segera pergi ke kamarnya menjauh dari keramaian.
"Dimana aku menaruh obatnya ya? Ya ampun!" gerutunya. Setelah minum obat, dia memilih untuk istirahat sejenak.
Acarapun selesai. Sekarang waktunya jamuan keluar. Paman, bibi, Hyorin dan Taemin.
"Hyeon Ae kemana?" tanya Hyorin.
"Tadi Bibi lihat, dia masuk ke kamarnya. Mungkin kelelahan."
Setelah selesai jamuan. Hyorin memilih untuk ke kamar adiknya.
"Eonni, kenapa kau ke kamarku?"
Hyorin terkejut melihat kondisi Hyeon Ae.
"Wajahmu pucat, kau sakit?"
"Tidak, aku hanya kelelahan. Ini juga karena make up yang belum selesai ku hapus."
Hyorin mengangguk.
"Besok, Eonni akan pergi ke Jeju untuk honeymoon. Kau mau ikut tidak?"
"Ya ampun, untuk apa aku ikut. Itu kan acara khusus Eonni dengan Taemin Oppa. Kalau aku ikut, nanti hanya bisa mengiri melihat kemesraan kalian."
Hyorin tertawa renyah. "Dasar jomblo! Makannya cepat cari pacar. Eh tapi ... siapa tahu di sana kau bertemu jodoh, iya kan?"
Hyeon Ae cemberut. "Tidak mau! Lagian, aku juga sedang dekat dengan seseorang."
"Eh?! Sungguh? Seperti apa dia? Kenalkan pada Eonni, kalau mau dapat restu."
Hyeon Ae terkekeh.
"Eonni tidak akan percaya kalau aku beritahu. Tapi, kalau nanti Tuhan mempersatukan hati kita. Aku akan mengenalkannya pada Eonni, dan Eonni pasti akan terkejut, nanti"
***
Setelah mengantar kepergian sang kakak dan suaminya ke bandara, Hyeon Ae segera pergi ke suatu tempat untuk bertemu dengan Taeyong, setelah pemuda itu mengirimnya pesan.
Taeyong benar-benar grogi dan deg deg'an karena dia ingin menyatakan perasaannya pada Hyeon Ae. Bagi Lee Taeyong, ini pertama kalinya dia jatuh cinta. Dia juga punya prinsip, jika menyukai seseorang, maka ungkapkan lah walaupun nanti jawabannya tidak sesuai dengan yang di harapkan asalkan sudah jujur dengan perasaannya.
Sudah 30 menit Hyeon Ae menunggu, tetapi pemuda itu tak kunjung datang. Di hubungipun tidak menjawab.
"Mungkin sedang di perjalanan." Gumamnya.
Hyeon Ae mulai cemas dan kecewa. Dia mulai menyadari, kalau dirinya hanya orang biasa sedangkan Lee Taeyong adalah seorang idol terkenal yang punya banyak fans.
"Ck! Bodoh sekali, kenapa aku mau saja di ajak ketemuan. Memangnya aku ini siapa? Aku tidak pantas berteman dengan seorang idol." Ucapnya merutuki dirinya sendiri sambil tersenyum miris. Ingin sekali rasanya menangis
Baru saja hendak beranjak pulang, Taeyong datang lengkap dengan pakaian penyamarannya dengan napas terengah-engah.
"Maaf, aku sudah membuatmu menunggu lama." Ucap Taeyong.
Hyeon Ae tersenyum rasa kecewa dan ucapannya tadi di telan kembali. Cukup lama mereka terdiam tanpa ada yang memulai pembicaraan.
Sampai akhirnya, Hyeon Ae mengalah untuk memulai percakapan. "Ada apa memintaku untuk bertemu, di sini?"
Taeyong terkesiap. Ternyata sedari tadi diam karena sedang mengontrol degup jantungnya untuk mempersiapkan keberaniannya. Dia menarik napas dalam-dalam.
"Hyeon Ae-ah, kau masih ingat kan saat pertama kali bertemu di Jepang?"
Hyeon Ae mengangguk.
"Aku tidak sengaja menabrakmu saat sedang bersama teman-temanmu."
Kini giliran Taeyong mengangguk.
"Pertemuan itu membuatku penasaran denganmu dan akhirnya, ada perasaan yang berdesir di dadaku. Aku---jatuh cinta padamu."
Hyeon Ae terkejut, jantungnya juga langsung berdebar saat itu juga.
"Aku akan terima jawaban apapun darimu. Tapi, kau menerimaku. Apa kau bersedia untuk menjadi kekasihku?"
Hyeon Ae diam, sebenarnya dia juga merasakan hal yang sama tapi bukan kah mereka baru saja berteman? Melihat ekspresi gadis itu yang sangat imut membuat Taeyong ingin tertawa namun ia urungkan agar tidak mengacau suasana.
Cukup lama menunggu, sampai Taeyong harus mengayunkan bahu Hyeon Ae untuk menyadarkan dari lamunannya.
"Hyeon Ae!"
"Eh, o-oh, a-aku minta maaf. Bukankah belum lama kita berteman. Apa kau yakin dengan merasaanmu? Sebenarnya ... aku_"
"Ah iya, aku paham. Mungkin ini terlalu cepat untuk aku mengakui semuanya. Tapi, kita bisa saling mengenal lebih dalam, kan? Setelah itu, kau bisa meyakinkan hatimu untuk menjawab." Ucap Taeyong yang memotong ucapannya.
Mendengar itu, rasa ragu Hyeon Ae berkurang terlebih lagi Taeyong terus meyakinkannya. Akhirnya, Hyeon Ae mengiyakan. walaupun dia sudah tahu Taeyong tapi baru mengenalnya secara langsung dan pribadi, entah kenapa Hyeon Ae sangat nyaman berada didekat laki-laki itu.
Mereka meresmikan hubungannya dengan kencan pertama. Secara sembunyi-sembunyi karena Hyeon Ae takut kalau nanti Taeyong ketahuan oleh publik dan jadi scandal yang akan merusak karirnya. Tapi, bagi Taeyong tidak masalah. Karena idol juga manusia biasa yang membutuhkan cinta dan jatuh cinta.
Taeyong senang, karena akhirnya, gadis yang sangat ia cintai sekarang sudah menjadi kekasihnya, tanpa ragu dia langsung memeluknya erat. Awalnya Hyeon Ae mematung karena kaget tapi perlahan tangannya terangkat untuk membalas pelukannya. Tidak sampai situ, Taeyong langsung menyatukan bibirnya dengan bibir Hyeon Ae. Mata gadis itu membulat karena first kissnya diambil oleh idol terkenal pula. Tanpa sadar, dia terbuai, matanya terpejam membalas ciumannya karena kenyamanan yang dibuat oleh Taeyong.
Paginya, Hyeon Ae langsung menghubungi kakaknya untuk memberi tahukan kabar bahagia ini, dia pun tidak peduli jika kakak masih terlelap karena ritual semalaman.
Hyorin sangat terkejut mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau adiknya menjadi kekasih seorang idol tekenal bahkan leader dari grup yang sedang naik daun.
-===-
Sudah setengah tahun hubungan Taeyong dan Hyeon Ae terjalin. Mereka terlihat sangat bahagia, bahkan sekarang Hyorin sedang mengandung 3 bulan hasil dari honeymoon.
Setiap hari Taeyong selalu senyuman karena gadis yang sangat dicintai selalu bisa memberinya kebahagiaan, menghilangkan lelahnya di kala kesibukan comeback dan promosi sana sini.
Malam ini, Mereka akan kencan setelah 2 minggu mereka tidak bertemu karena tur yang Taeyong lakukan. Diperjalanan Taeyong membayangkan wajah cantik kekasihnya dan bibir ranum Hyeon Ae sudah seperti narkoba baginya. Namun kebahagiaan itu sirna saat mendapati si gadis tergeletak dilantai cafe tempat janjian mereka. Dengan sigap, Taeyong segera membawa kerumah sakit. Diperjalanan, dia sudah menghubungi Hyorin untuk segera kerumah sakit.
Semua terlihat begitu cemas, terlebih lagi Hyorin sang kakak saat menunggu di depan ruang IGD. Setelah menunggu cukup lama, seorang dokter memanggil keluarganya untuk datang keruangannya.
Diruangan itu Hyorin dan Taemin terkejut bukan main mendengar penjelasan yang disampaikan Dokter Kyuhyun.
"Pertama saya minta maaf. Karena, penyakit Nona Hyeon Ae susah semakin parah dan kami akan terus berusahan." ucap Dokter Kyuhyun yang merupakan dokter pribadinya.
"Maksud dokter, apa?" Tanya Hyorin dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Sudah 1 tahun yang lalu, Hyeon Ae mengidap penyakit jantung bahkan kami sudah menyuruhnya untuk memasang ring tapi dia menolaknya dan cuma meminta obat untuk kesembuhannya, dia juga memohon untuk tidak memberitahukan penyakitnya kepada siapapun." dokter itu menjelaskan semua tentang penyakit yang sudah lama berada ditubuh Hyeon Ae.
"Sekarang keadaannya sangat kritis dan kami harap kalian mempersiapkan diri untuk kemungkinan kedepannya." ucap dokter mengakhiri ucapannya.
Seketika itu juga Hyorin hampir pingsan dan Taemin memeluknya. Dia keluar ruangan sambil menangis.
Taeyong yang menunggu di luar langsung menghampiri Hyorin disertai firasat yang tidak enak.
"Nona, a-apa yang Dokter katakan? Hyeon Ae kenapa?"
Hyorin menatap Taeyong sambil menangis. Lidahnya kelu untuk mengatakan kebenarannya pada pria bermarga Lee itu. Tahu dengan apa yang dirasakan istrinya. Akhirnya Taemin memberitahunya.
"Hyeon Ae mengidap sakit jantung selama 1 tahun dan kondisinya sudah semakin parah. Jadi, kemungkinan --- masa_" Taemin tidak bisa melanjutkan kalimatnya.
Taeyong langsung jatuh terduduk dilantai, dia sekarang tidak bisa berpikir dengan baik seakan pikirannya itu hilang dengan penjelasan yang berikan tadi.
-===-
Sudah hampir 1 jam menunggu, akhirnya Hyeon Ae membuka matanya. Hyorin yang duduk di dekatnya merasa sedikit lega. Taeyong dan Taemin juga langsung menghampiri.
"Eonni,"
"Syukurlah, kau sudah siuman." Ucap Hyorin sambil tersenyum tipis menatap adiknya yang wajahnya terlihat pucat.
Taeyongpun begitu sedih melihat kondisi kekasihnya, ingin sekali rasanya dia menyedot semua rasa sakit itu ke tubuhnya sebagai gantinya. Sekuat tenaga pria itu menahan air matanya agar tidak jatuh.
Hyeon Ae tersenyum melihat orang-orang yang dicintainya. Dia tahu, kalau mereka sudah tahu dengan kondisinya saat ini.
"Kenapa kau tidak jujur, Hyeon Ae? Kenapa kau menyimpan rasa sakit itu sendirian?" tutur sang kakak yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Aku minta maaf, karena sudah tidak jujur pada kalian. Aku tidak ingin membuat Eonni dan orang-orang yang aku sayangi khawatir padaku."
"Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu? Justru karena kau seperti ini sekarang, itu membuat kami semua sedih dan sangat khawatir. Harusnya, kau memberitahu agar kami bisa membantumu untuk_"
"Sembuh?" Hyeon Ae menggeleng. "Orang yang menderita sakit Jantung itu, sedikit sekali kesempatan untuk sembuh dan bertahan hidup." Hyeon Ae memotong ucapan Taemin.
"Kau sembuh atau tidak, semua adalah kehendakNya. Siapa tahu kau akan sembuh, kau harus melakukan operasi pasang ring." Kata Taeyong.
Hyeon Ae tersenyum. Taeyong ingin sekali menangis melihat wajah pucat kekasihnya walau sedang tersenyum saat ini.
"Eonni, kalau aku pergi, tolong sampaikan permintaan maafku pada paman dan bibi."
"Kau ini bicara apa si?! Aku tidak mau!" Hyorin kini sudah menangis sambil mengenggam tangan Hyeon Ae.
"Taemin Oppa, tolong kau jaga kakakku dengan baik. Jangan sakiti Eonniku, kalau tidak, aku akan membunuhmu! Semoga kalian bahagia selalu."
Setelah memberi pesan pada Eonni dan kakak iparnya. Hyeon Ae meminta kakak dan kakak iparnya untuk keluar, karena dia ingin bicara berdua dengan kekasihnya itu. Walaupun berat untuk Hyorin pergi dari sana. Tapi, dia membiarkan mereka berbincang berdua.
"Oppa! K-kau menangis? Lee Taeyong, sang leader NCT menangis? Aku baru melihatnya. Akan aku video lalu aku upload pasti akan menjadi berita viral." Tutur Hyeon Ae dengan suara seraknya melihat mata Taeyong yang berkaca-kaca.
Runtuh sudah air mata yang berusaha ditahannya sedari tadi. Taeyong menangis, pria itu menangis sesegukan. Tidak peduli dia seorang leader yang selalu terlihat menarik di depan semua orang. Dia memperlihatkan sisi lainnya pada kekasihnya.
"Kenapa kamu tega seperti ini kepada ku, sayang?" ucap Taeyong.
"Kenapa setelah aku menemukan cinta, malah seperti ini?"
"Apa kau menyesal telah bertemu denganku, Taeyong-ah?"
Hyeon Ae menatap lamat wajah Taeyong yang tidak sanggup melihatnya. Bahkan dia sedang menunduk saat ini karena menangis.
"Tidak, aku tidak akan pernah menyesal bertemu gadis yang sangat istimewa sepertimu, Hyeon Ae." Taeyong menatap Hyeon Ae, menggenggam erat tangannya. "Maka dari itu, kau harus bertahan dan sembuh. Agar kita bisa bersama selamanya."
Hyeon Ae tersenyum. "Aku akan selalu bersamamu Tayeong-ah, karena aku, selalu ada disana, dihati kecilmu." ucap Hyeon Ae sambil menunjuk kedada Taeyong.
Taeyong menggeleng. "Tidak hanya di hatiku. Tapi, aku ingin kamu menemaniku melewati hari-hari bersama, bercanda bersama, memeluk tubuh mungilmu dan selalu melihat senyumu yang sangat candu untukku."
"Kau ingat, saat kau bilang, kalau kita itu berjodoh?" Tanya Jinhye dan di jawab anggukan oleh Taeyong.
"Kalau kita tidak berjodoh sekarang, mungkin suatu saat nanti, kita akan bertemu lagi dan berjodoh di kehidupan yang akan datang, percayalah." Tutur Hyeon Ae yang terlihat begitu kuat tanpa menangis.
"Dan satu lagi, jangan terlalu lama menangis dan menyendiri karena aku pergi, apalagi sampai menutup rapat hatimu untuk wanita yang tulus mencintaimu, nanti. Tapi, aku mohon, teruslah berkunjung ke rumah baruku ya!" ucap Hyeon Ae yang sudah mulai merasa gusar dan sedikit sesak untuk bernafas.
"Bagaimana bisa aku membuka hatiku lagi untuk wanita lain? Sedangkan kau dengan mudahnya membuka pintu yang sangat kokoh ini untuk dihancurkan." hancur sudah hati Taeyong saat mengucapkan kalimat itu.
"Maafkan aku. Aku mohon, tetaplah tersenyum seperti saat-saat kita bersama." Ucap Hyeon Ae.
"Tidak, bagiku senyummu adalah senyumku, begitu senyummu hilang maka hilang sudah senyum dari bibirku ini." kata Taeyong.
"Kau harus janji!"
"Tidak!"
"Ka-lau be-gitu, aku memberi senyuman terakhirku untukmu. Agar kau ingat bahwa aku se-lalu tersenyum untuk membuat dirimu tersenyum." ucap Hyeon Ae susah payah.
Taeyong semakin panik dan segera memanggil Hyorin dan juga Dokter.
Hyeon Ae langsung ditangani oleh Dokter Kyuhyun dan beberapa perawat. Hyorin terus menangis di pelukan Taemin. Taeyong terus menggenggam tangan kekasihnya.
"Selamat tinggal, Oppa. Terima kasih untuk semuanya, semoga kita bisa bertemu di masa yang akan datang dan disatukan dengan janji suci." Ucap Hyeon Ae yang sudah terputus-putus dan hampir tidak bersuara sambil tersenyum setelah mengucapkan itu matanya menutup, genggaman tangannya terlepas untuk selamanya, meninggalkan kakak tercintanya, paman bibi yang sudah menjadi orang tuanya dan kekasihnya didunia ini.
'Selamat jalan Hyeon Ae, terima kasih untuk senyuman yang selalu kau berikan untukku sampai akhir. Senyuman paling indah dan membuatku selalu tersenyum.' Lee Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Fanfiction Oneshoot dan Twoshoot
RandomBagi yang suka cerita singkat, padat dan jelas, gak suka yang panjang-panjang sampai berchapter-chapter... Aku buatkan cerita atau fanfiction oneshoot/twoshoot. Tapi semua tokoh aku dari kpop dan actor korea 😊