Main cast : Park Sunghoon, Sim Jaeyun (Jake) , Lee Jasmine OC dan Park Anna
Genre : AU, Teenfiction dan Friendship.
Leght : Chapter~♡♡♡~
Sunghoon adalah pria dingin dan kudet yang dipikirkan hanya belajar dan belajar walau kadang suka loading. Jangankan ciuman, jatuh cinta saja dia tidak pernah mengalaminya.
Berbeda dengan sahabatnya, Sim Jaeyun si playboy cap buaya yang memiliki banyak mantan, tapi, dari sederet mantannya, hanya Anna yang masih dia cintai sekaligus cinta pertamanya.
~♡♡♡~
Pagi ini disekolah, seperti biasa Sunghoon menunggu sahabatnya yang selalu datang terlambat.
"Sunghoon." Panggil Jake berjalan kearahnya sambil melambaikan tangan.
"Akhirnya datang juga."
"Maaf membuatmu menunggu lama."
Sunghoon hanya cemberut dan berjalan meninggalkan Jake yang masih berkaca di spion mobilnya.
"Sunghoon, tunggu aku!”
"Cepatlah! Nanti Guru Kang memarahi kita."
Sampai di kelas, suasana masih kacau balau.
"Tumben, Pak Kang telat, ya?” kata Jake merasa heran.
"Seharusnya kau bersyukur, kalau tidak, mungkin sekarang kita lagi di hukum!" seru Sunghoon.
Jake nyengir. “Iya, ya."
"Katanya sih, Pak Kang terlambat karena dia lagi menunggu siswa baru,” kata salah satu siswi di samping Jake.
"Benarkah?"
"Iya, katanya lagi, ada dua siswa perempuan."
"Dua siswa perempuan?!" Jake terkejut sedetik kemudian sumringah.
“Sunghoon, dua siswa perempuan sekaligus!” seru Jake lagi dengan antusias.
"Iya, terus, kenapa gitu?" tanya Sunghoon yang biasa saja.
"Ini kesempatan bagus! Kita harus bisa menaklukan hati mereka."
"Kau saja, aku tidak berminat."
"Ey, let's gauur brother... berhentilah dengan buku-buku ini! kau harus memiliki kekasih. Karena, sebentar lagi, ada night party.”
"Aku akan absen lagi di pesta itu."
"Absen lagi?!" Jake mendengkus pelan dan lemas.
Tidak lama, Pak Kang dan kedua siswi yang ditunggu pun datang.
"A–anna?!" Jake sangat terkejut.
"Jake, dia mantanmu ‘kan?" bisik Sunghoon.
"Sssttt! Jangan ribut!” bentak Pak Kang mencoba menenangkan para siswanya.
"Anak-anak, hari ini kita kedatangan dua teman baru. Ayo perkenalkan diri kalian.” perintah Pak Kang.
"Halo, namaku Lee Jasmine. Aku langsung jatuh cinta pada seseorang di kelas ini.”
Semua siswa terkejut mendengarnya.
“Wah, siapa tuh?”
“Apa itu aku?"
"Beruntung sekali lelaki itu, ya?”
Semua siswa berharap, kalau mereka yang di sukai oleh Jasmine. Kecuali Sunghoon dan Jake.
Gadis itu tidak menjawab, dia melangkah mundur.
"Halo, Aku Anna Park."
"Dia terlihat judes, ya?"
"Untung dia cantik."
"Kalian bisa duduk di bangku yang sudah disediakan, di sana." Pak Kang mempersilahkan mereka duduk.
Dag. Dig. Dug... iya itu yang di rasakan Jake.
Tatapan mata Anna dan Jake saling bertemu beberapa detik, sampai gadis itu melewati tempat duduknya.
"Sunghoon, mereka duduk di belakang kita," bisik Jake.
"Hmm...”
Kkkrrriiiiingggg ...!
Bel istirahat sudah berbunyi. Seluruh siswa bersorak melepas lelah walau untuk sejenak. Anna pergi tanpa bicara sepatah katapun. Namun berbeda dengan Jasmine, dia langsung duduk di depan Sunghoon dan Jake.
"Hai ...,” sapanya.
Sunghoon dan Jake terkejut.
"Hai, juga, Jasmine.” Jawab Jake sambil tersenyum.
"Kau mantan terindahnya Anna, ya?"
"Da–darimana kau tahu?” tanya Jake.
"Iya, dia sering cerita tentangmu kepadaku."
Jake tersenyum lebar, Ia merasa bahagia, karena mantannya masih mengingatnya.
"Apa dia masih mencintaiku?"
"Kenapa tidak tanyakan saja sendiri padanya," jawab Jasmine membuat senyuman Jake memudar.
"Hai, namaku Jamine. Siapa namamu?" tanya Jasmine ramah sambil mengulurkan tangannya.
"Sunghoon.” Balasnya tanpa menyambut ukuran tangan gadis di depannya lalu pergi meninggalkan Jasmine dan Jake.
"Dia memang seperti itu, dingin terhadap wanita,” kata Jake kesal melihat tingkah sahabatnya.
"Jakeu, mari kita bikin kesepakatan."
"Eh?! Kesepakatan untuk apa? " tanya Jake sedikit bingung.
"Jake-Ssi, aku tau kau masih menyukai Anna ‘kan?”
Jake menggeruk punggung lehernya sambil senyum-senyum, “hmmm begitulah. Lalu?"
"Makanya kita bikin kesepakatan."
"Kesepakatan apa?”
"Aku akan membuatmu balikan lagi sama Anna, tapi, kamu juga harus buat Sunghoon menjadi kekasihnya."
"Ka–kau menyukai Sunghoon ?! Jadi orang yang kau maksud tadi itu—”
"Iya, Park Sunghoon. Aku menyukai temanmu itu."
Jasmine langsung jatuh hati pada Sunghoon, semenjak kejadian pagi tadi.
-***-
"Hari ini kita akan pergi ke sekolah baru.”
"Apa kau sangat senang, Jasmine?"
"Iya.”
Mobil yang di tumpangi Jasmine dan Anna masuk ke sekolah.
"Wah ... siapa siswa yang berdiri di gerbang tadi?”
"Aku tidak melihatnya."
"Anna, tapi aku melihatnya tadi.”
Mobil yang di tumpangi Jasmine sudah terparkir rapih di parkiran.
"Aku akan melihatnya sebentar."
"Ayo masuk!" ajak Anna.
"Duluan saja."
Jasmine pun pergi menuju gerbang untuk memastikan keberadaan lelaki yang di lihatnya tadi.
"Yah itu dia! Dia sangat tampan sekali.” Jasmine terpesona melihatnya sambil tersenyum simpul lalu pergi ke ruang guru.
-***-
"Oke, aku sepakat!" kata Jake sambil berjabat tangan dengan Jasmine.
🤍🤍🤍
Pagi ini Jake seperti biasa menunggu sahabatnya itu, tapi kali ini, bukan di gerbang melainkan di rumahnya.
"Tumben sekali dia mau menjemputku? Awas saja, kalau dia buat aku terlambat," Sunghoon menggerutu di depan rumahnya.
Tiiin.tiiin.tiiin...!
Suara klakson mobil membuyarkan lamunan Sunghoon. Seketika membuatnya bertanya-tanya melihat mobil baru berhenti di depannya.
‘Mobil siapa itu?’ batinnya
"Pagi, Hoonie."
Betapa terkejutnya Sunghoon saat dia melihat siapa yang ada di balik kemudi mobil itu.
“Ja—Jake?!”
"Ayo cepat masuk!" seru Jake, tapi Sunghoon masih diam keheranan.
"Hei, Park Sunghoon! Ayo masuk." akhirnya Jake keluar dari mobil dan menariknya masuk.
"Duduklah, di sini." Jake menyuruh Sunghoon duduk di bangku depan.
"Aku tidak mau di sini!"
"Ayolah, kau tinggal duduk saja. Kau ingin kita terlambat, iya?" Jake berbisik pada Sunghoon.
Sunghoon terkejut saat melihat Jasmine duduk di bangku belakang.
“Ke–kenapa ada me—”
Jake memberikan isyarat agar Sunghoon cepat masuk dan duduk di depan dengan mata melotot seolah kesal. Akhirnya dia mengalah.
Di dalam perjalan suasana begitu hening. Tak ada satu katapun keluar dari semua orang.
"Jake, kau mau ikut night party ‘kan?" akhirnya Jasmine bersuara.
"Oh, tentu. Bagaimana dengamu, Sunghoon?" tanya Jake.
"Sudah ku bilang, aku tidak ikut!"
"Aku juga tidak ikut," Anna ikut bersuara juga.
"K–kau juga tidak ikut, Park Anna?" Jasmine terkejut.
Sunghoon melihat kearah Anna lalu melirik ke wajah Jasmine yang muram dari kaca dasbord.
"Yahh, Anna, seharusnya kita ikut serta semua kegiatan di sekolah baru kita, supaya kita di kenal dengan teman-teman yang lain juga.” Kata Jasmine sambil memegang tangan Anna sambil memohon.
"Aku tidak punya pasangan."
"Aku juga sama." Sunghoon menyetujui perkataan Anna.
"Ayolah, kalian ini kenapa, sih? Besok kan ada pencarian pasangan? " Jasmine mencoba membujuk Anna dan Sunghoon.
"Betul, kau harus ikut Hoon, tidak ada alasan apapun untuk tidak ikut!"
Suasana kembali hening sejenak sambil menunggu jawaban dari mereka berdua.
“Baiklah, aku akan ikut,” akhirnya Sunghoon menyetujui.
"Anna, kau bagaimana?”
"Aku tidak —”
"Anna akan ikut!" Jasmine memotong ucapan Anna.
Sunghoon memandang tajam Jake, tapi lelaki itu malah tersenyum puas.
Mereka sampai di sekolah, Jake langsung memarkirkan mobilnya. Sunghoon yang hendak turun di hentikan oleh Jasmine.
"Sunghoon, tunggu!"
Jasmine berlari kesamping mobil tempat Sunghoon duduk dan langsung membukakan pintu.
Lelaki itu terkejut dan diam sejenak karena heran dengan sikap gadis yang satu ini. Kemudian keluar dan langsung pergi meninggalkan Jake, Anna dan Jasmine.
“Hei, seharusnya yang melakukan itu laki-laki, bukan wanita,” Kata Jake.
Jasmine malah tersenyum lebar.
“Sunghoon, tunggu aku!" Jake langsung mengejarnya.
"Jasmine itu cantik, yah? Dia harus jadi pasanganmu di night party nanti. Bagaimana?" kata Jake.
Langkah Sunghoon berhenti lalu mendelik. “Kenapa harus dia?”
“Eh? Tentu saja harus dia. Karena, Anna akan menjadi pasanganku!” tegas Jake.
Sunghoon menoleh menatap Jake tanpa ekspresi, tapi tatapannya tajam. “Kita lihat saja nanti.” Jawabnya lalu masuk ke kelas.
"Ya–yak! Kenapa nanti? Kau jawab iya! ” Jake mendengkus kesal lalu menyusul masuk ke kelas.
“Iya.” Jawab Sunghoon singkat
“Hei, aku penasaran. Kenapa kau menjawab iya. Apa di hatimu tumbuh benih-benih cinta?”
“Dasar bodoh! Kau bilang, kalau Anna adalah pasanganmu. Berarti yang tersisa kan hanya Jasmine? Lagian aku tidak terlalu suka dengan Night Party. Membuang waktu saja!”
“Huffft, menyebalkan!” umpat Jake.
“Tunggu, kenapa kau memilih bersama Anna? Apa kau masih punya perasaan padanya, iya? Bukankah ... kau pernah bilang, kalau kau anti untuk balikan lagi dengan mantan ‘kan? ” Tanya Sunghoon.
"Eh?! A–aku dan Anna balikan? Hahaha, tidak mungkin!” Balas Jake tertawa garing dan sedikit gugup.
"Ayolah jujur saja, jangan malu."Gimana? Ceritanya garing tapi ga kriuk😅 Masih penasaran sama kelanjutannya ga? Yuk lanjut ke Chapter 2 ya...tenang roman Picisan nih jadi ringan dibacanya. Jangan lupa tinggalkan jejak jempol kalian nya di gambar bintang 👇 Terima gaji 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Fanfiction Oneshoot dan Twoshoot
NezařaditelnéBagi yang suka cerita singkat, padat dan jelas, gak suka yang panjang-panjang sampai berchapter-chapter... Aku buatkan cerita atau fanfiction oneshoot/twoshoot. Tapi semua tokoh aku dari kpop dan actor korea 😊